Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Varian Covid-19 Omicron XBB dan XBC Melonjak, Waspadai Hal Berikut

Reporter

image-gnews
Thumbnail Waspada varian omicron XBB
Thumbnail Waspada varian omicron XBB
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Varian Covid-19 terbaru yaitu omicron XBB dan XBC, telah menyumbang atas kenaikan kasus harian Covid-19 di Indonesia. Keduanya telah terdeteksi di Indonesia sehingga pemerintah meminta masyarakat untuk selalu waspada dan memperkuat protokol kesehatan, terutama penggunaan masker di tempat-tempat umum.

Varian omicron XBB dan XBC merupakan turunan dari varian Omicron. Perbedaan keduanya yaitu varian omicron XBB adalah turunan dari varian Omicron BA2 sedangkan XBC merupakan turunan Omicron BA5. Sementara dari asal wilayah penyebarannya, XBB dominan penularan di wilayah Amerika, Afrika, dan Eropa. Sementara XBB dominan di wilayah Asia dan Australia.

Dicky Budiman, seorang epidemolog, menjelaskan bahwa kedua varian tersebut bisa menular dan menginfeksi secara bersamaan, Potensi kenaikan penularan Covid-19 di Indonesia pun menjadi besar. Peneliti Griffth University itu melanjutkan bahwa, orang yang sudah pernah terinfeksi Covid-19 dua kali, lebih mudah terpapar oleh varian XBC dan XBB. “Hal ini karena tubuh telah mengalami penurunan dari sel limfosit T yang berperan sebagai daya tahan tubuh terhadap penyakit,” ujarnya.

Baca: Epidemiolog: Waspada Omicron XBB dan XBC, Mungkin Ko-Sirkulasi dan Ko-Infeksi

Gejala kedua varian ini merupakan perpaduan dari varian Omicron dan Delta.  Berikut adalah gejala yang ditimbulkan dari varian XBB dan XBC antara lain demam, sakit tenggorokan, pilek, batuk, bersin, dan nyeri tubuh. Gejala tambahan seperti mual, muntah, dan diare, yang tidak biasa terjadi pada varian COVID-19 sebelumnya.

Varian XBB dan XBC dapat diatasi dengan obat-obatan yang diperoleh dari obat paket yang dikirimkan oleh Kementerian Kesehatan terhadap pasien Covid-19. Di samping itu, masyarakat dihimbau untuk tetap mematuhi protokol kesehatan sembari mendapatkan vaksin sesuai anjuran pemerintah.

Vaksin membantu tubuh melawan virus yang berusaha menginfeksi tubuh. Selain itu, pola hidup sehat dan bersih harus diutamakan. Segera untuk melakukan istirahat dan menghindari berkontak dengan orang lain jika tubuh dirasa kurang fit.

NAOMY A. NUGRAHENI 

Baca juga: Omicron XBB dan XBC Sumbang Kenaikan Kasus Covid-19, Epidemiolog: Ingatkan Bahayanya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

3 hari lalu

Flu Singapura.
Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

Flu Singapura atau HFMD mengalami peningkatan selama mudik atau libur Lebaran 2024. Apa gejala dan penyebab dari penyakit ini?


Macam Penyakit yang Rawan Menyerang Anak di Masa Mudik Lebaran

7 hari lalu

Ilustrasi mudik bersama anak dengan sepeda motor. ANTARA
Macam Penyakit yang Rawan Menyerang Anak di Masa Mudik Lebaran

Dokter mengatakan anak berisiko diare selama mudik Lebaran akibat pola makan yang tidak teratur. Penyakit apa lagi yang juga mengintai?


Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

11 hari lalu

Flu Singapura.
Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.


Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

19 hari lalu

Penting untuk menjaga kesehatan selama musim hujan agar terhindar dari berbagai jenis penyakit. Ini tips menjaga kesehatan di musim hujan. Foto: Canva
Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

Musim hujan membawa risiko peningkatan penyebaran berbagai penyakit berikut ini.


Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

22 hari lalu

Ilustrasi obat Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Hari Tuberkulosis Sedunia, Kendalikan TB dengan Inovasi Vaksin

Vaksinasi tuberkulosis sebagai penanganan imunologi diharapkan bisa perpendek durasi pengobatan, sederhanakan regimen atau perbaiki hasil pengobatan


5 Cara Atasi Sakit Tenggorokan Saat Puasa

27 hari lalu

Radang Tenggorokan/Canva
5 Cara Atasi Sakit Tenggorokan Saat Puasa

Temukan 5 Cara Ampuh Atasi Sakit Tenggorokan Saat Puasa. Tips Praktis untuk Menjaga Kesehatan Anda Selama Bulan Ramadan.


Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

28 hari lalu

ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)
Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

Sebagai bahan makanan yang mengandung lemak, santan memang dapat memicu gangguan pencernaan pada sebagian orang, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan atau oleh orang yang memiliki sensitivitas pencernaan tertentu.


5 Tips Menghindari Dehidrasi saat Berpuasa

28 hari lalu

ilustrasi menyiram air untuk mengurangi dampak dehidrasi. Shutterstok
5 Tips Menghindari Dehidrasi saat Berpuasa

Dehidrasi saat puasa tetap dapat dicegah, salah satunya dengan penuhi kebutuhan cairan di dalam tubuh agar tetap seimbang.


8 Penyakit yang Paling Banyak Menyerang Anak

29 hari lalu

Ilustrasi Anak Sakit/Halodoc
8 Penyakit yang Paling Banyak Menyerang Anak

Pakar kesehatan menjelaskan delapan penyakit yang paling umum menyerang anak-anak, dari campak sampai cacar air.


Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

53 hari lalu

Petugas kesehatan meneteskan vaksin polio pada mulut anak balita saat pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio di Kota Madiun, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi itu merupakan putaran kedua yang menyasar  kepada sekitar 18 ribu anak hingga usia delapan tahun di wilayah tersebut untuk memberikan kekebalan pada anak sekaligus upaya menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio menyusul penemuan kasus lumpuh layu di Pamekasan, Sampang Jawa Timur serta Klaten Jawa Tengah beberapa waktu lalu, dilaksanakan pada 19-25 Februari. ANTARA FOTO/Siswowidodo
Jangan Cemas, Vaksin Tidak Sebabkan Autisme pada Anak

Rumor vaksin dapat menyebabkan autisme pada anak tidak benar adanya. Dokter anak beri penjelasan.