TEMPO.CO, Jakarta -Chordoma merujuk pada munculnya kanker yang menyerang tulang belakang dan tengkorak. Chordoma terbentuk dari sisa-sisa jaringan embrionik yang membentuk pusat cakram tulang belakang.
Normalnya, jaringan tersebut hilang pada saat lahir atau setelahnya dengan segera. Pada orang dengan chordoma, beberapa dari sel ini tetap ada dan tumbuh menjadi kanker.
Mengutip Cleveland Clinic, chordoma bisa dibilang kondisi medis yang langka, yakni diperkirakan hanya dialami oleh 1 orang dari 1 juta per tahunnya. Chordoma biasanya tumbuh secara perlahan. Lokasi paling umum tumbuhnya chordoma adalah pangkal tulang belakang (sakrum), tulang ekor, dan tempat terhubungnya tulang belakang dan tengkorak (dasar tengkorak).
Baca juga : Saraf Terjepit, Bagaimana Kondisi Tubuh Ketika Mengalami Itu?
Mengutip John Hopkins Medicine, chordoma dapat menekan tulang belakang, otak dan saraf saat tumbuh sehingga menyebabkan rasa sakit dan masalah saraf khusus pada bagian otak atau sumsum tulang belakang tempatnya berada.
Baca Juga:
Gejala-gejala ini dapat mencakup kesemutan, mati rasa, kelemahan, kurangnya kontrol kandung kemih atau usus, disfungsi seksual, masalah penglihatan, masalah endokrin dan kesulitan menelan. Jika chordoma telah tumbuh sangat besar, akan terasa muncul benjolan.
Operasi adalah pilihan terbaik untuk chordoma yang terletak di sakrum dan di tulang belakang yang bergerak. Operasi pengangkatan dapat menunda kekambuhan dan berpengaruh pada tingkat kelangsungan hidup yang lebih lama. Dalam prosedur ini, tumor diangkat bersama dengan jaringan di sekitarnya yang biasanya diikuti dengan perawatan radiasi sinar eksternal.
Untuk chordoma yang muncul pada dasar tengkorak, upaya lebih besar diperlukan untuk memulihkan fungsi saraf. Prosedur pengobatan sering melibatkan operasi menggunakan instrumen khusus dan masuk melalui hidung yang bisa jadi tidak dapat mengangkat seluruh tumor.
Radioterapi digunakan setelah operasi. Namun, dosis yang efektif melawan tumor lebih tinggi daripada yang dapat ditoleransi oleh jaringan tulang belakang dan otak. Prosedur stereotactic radiosurgery dapat memberikan radiasi dosis tinggi dengan risiko lebih rendah ke otak dan jaringan saraf daripada radioterapi fraksinasi konvensional, dan mungkin merupakan pengobatan yang efektif dalam beberapa kasus.
HATTA MUARABAGJA
Baca juga : Hindari Nyeri Punggung Bawah dengan Memperhatikan Hal Berikut
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.