TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa per 5 November 2022, kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) di Indonesia mencapai 324 kasus yang tersebar di 28 provinsi, terbanyak di DKI Jakarta dengan 83 kasus, Jawa Barat 41 kasus, dan Aceh 32 kasus. Dari 324 kasus itu, 195 di antaranya meninggal dunia, yang didominasi pasien berusia 1-5 tahun sebanyak 130 dari total 190 kasus.
Spesialis anak RSUD Tarakan Jakarta, Mustari M, meminta orang tua memantau produksi urine anak agar tidak terlambat mendeteksi kemungkinan mengalami GGAPA.
"Perhatikan misalnya anak ini semakin hari semakin jarang kencing atau yang pakai popok semakin hari jumlah yang basahnya semakin sedikit. Itu harus jadi perhatian," ujar Mustari.
Penuhi kebutuhan cairan anak
Ia mengatakan pemantauan produksi urine harus dilakukan saat kebutuhan cairan anak dipastikan terpenuhi dengan baik sehingga langkah pertama yang harus dilakukan adalah memenuhi kebutuhan cairan, apalagi jika anak mengalami demam.
"Demam biasanya terjadi peningkatan pengeluaran panas, artinya terjadi dehidrasi yang berlebih karena keringatnya banyak keluar. Akhirnya tubuh berupaya menahan cairan sehingga urinenya sedikit," kata Mustari. "Oleh karena itu, saat anak sedang demam kemudian kurang kencing, tetap yang harus diperhatikan anak harus dalam keadaan terhidrasi cukup. Jadi kalau anak dirumah panas, perhatikan dulu minumnya bagaimana, sudah cukup atau belum."
Jika anak sudah dipastikan terhidrasi dengan baik namun produksi urine masih sedikit atau tidak sama sekali, Mustari mengimbau orang tua untuk segera membawa berobat ke dokter.
"Kalau misalnya sudah cukup tapi kencingnya masih kurang, maka itu mungkin (mengalami gangguan ginjal akut). Silakan memeriksakan ke fasilitas kesehatan terdekat," imbaunya.
Gangguan ginjal akut progresif atipikal menurutnya sering diawali demam yang berlangsung 7-14 hari, diikuti kurangnya frekuensi kencing, bahkan tidak buang air kecil sama sekali.
Baca juga: Waspada Gangguan Ginjal Akut, Pantau Pola Kencing Anak secara Berkala