Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyebab Generasi Milenial Rentan Terkena Penyakit Jantung

Reporter

image-gnews
Ilustrasi wanita terkena serangan jantung. shutterstock.com
Ilustrasi wanita terkena serangan jantung. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit jantung juga bisa disebabkan kurangnya olahraga dan lebih mengedepankan gaya hidup kurang bergerak atau tidak aktif, yang didominasi dengan kegiatan duduk atau tidur sepanjang hari. Hal tersebut membuat tubuh menjadi tidak bugar dan metabolisme serta lemak tubuh menjadi tidak terjaga.

Subspesialis penyakit dalam konsultan kardiovaskular Birry Karim mengatakan generasi milenial perlu memperbaiki gaya hidup karena penyakit jantung mulai menyerang kelompok ini.

“Pasien termuda yang saya terima itu 25 tahun, ada 28 tahun, dan itu sudah bergeser trennya, bukan lagi pasien lanjut usia atau dewasa tapi sudah menghantui kelompok milenial,” katanya.

Usia pasien
Birry menyampaikan secara epidemiologi, pasien penyakit jantung mulai menyerang usia muda, terutama laki-laki. Sedangkan untuk pasien perempuan biasanya mulai menyerang saat memasuki usia menopause. Pergeseran usia pasien dengan serangan jantung disebutnya akibat gaya hidup yang tidak sehat, seperti kebiasaan memakan makanan cepat saji, merokok, asupan gula dan lemak yang tidak terjaga, hingga pemilihan cara penyajian daging yang kurang sehat.

“Healthy life food balance, daging tidak masalah tapi yang menjadi masalah cara penyajiannya yang banyak santan. Kemudian daging has dalam lebih baik dibandingkan, untuk ayam pilih dada, kulit dipisahkan karena banyak lemak di bawah kulit,” ucapnya.

“Namun, tidak berarti gaya hidup tidak sehat dan langsung menjadi gagal jantung, bisa ke diabetes, kencing manis, hingga jantung koroner, yang kemudian menjadi gagal jantung,” jelasnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lebih lanjut Birry menyarankan kelompok usia milenial rutin memeriksakan diri ke dokter, terutama kolesterol dan gula darah, setahun sekali untuk mengantisipasi terjadinya jantung koroner yang menjadi penyebab utama serangan jantung.

Sedangkan untuk pemeriksaan elektrokadiografi (EKG) tidak harus dilakukan setahun sekali karena pemeriksaan ini sebenarnya dianjurkan pada yang berusia 35 tahun.

"Namun jika mengalami gangguan metabolik, maka tidak ada salahnya untuk melakukan pemeriksaan EKG sedini mungkin," tegasnya.

Baca juga: Penyebab Gagal Jantung, Hipertensi dan Jantung Koroner

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

1 hari lalu

Sejumlah anggota ormas dari BPPKB tidur di lantai  saat menunggu pendataan setelah diamankan oleh tim pemburu preman Polres Jakarta Barat (21/9).  Tempo/Aditia Noviansyah
Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

2 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

2 hari lalu

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

3 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

7 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

9 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.


Makanan Bersantan Siap Menyerbu Saat Lebaran, Ahli Gizi: Jangan Dipanaskan Berulang

11 hari lalu

Ilustrasi opor ayam. shutterstock.com
Makanan Bersantan Siap Menyerbu Saat Lebaran, Ahli Gizi: Jangan Dipanaskan Berulang

Anda sudah siapkan opor, rendang hingga gulai untuk hidangan Lebaran? Ingat pesan dokter gizi soal makanan bersantan


Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

13 hari lalu

Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?


Olahraga, Cara Ampuh Cegah Varises. Simak Saran Dokter Jantung

13 hari lalu

Varises. Usaveinclinics.com
Olahraga, Cara Ampuh Cegah Varises. Simak Saran Dokter Jantung

Olahraga merupakan cara ampuh mencegah varises karena dapat melancarkan sirkulasi darah dari kaki ke jantung. Ini jenis yang dianjurkan.


Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

16 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil. shutterstock.com
Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.