TEMPO.CO, Jakarta - Diabetes merupakan penyakit kronis yang menyebabkan peningkatan glukosa darah karena tubuh tidak mampu memproduksi dan menggunakan insulin sebagaimana mestinya.
Saat tubuh kekurangan insulin, gula darah akan menumpuk di aliran darah. Seiring waktu kondisi tersebut dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius. Di antaranya penyakit jantung, kehilangan penglihatan, penyakit saraf dan penyakit ginjal.
Melansir Kementerian Kesehatan RI, diabetes sering ditandai dengan sering buang air kecil, rasa haus berlebihan, perununan berat badan, dan sering merasa lapar.
Merujuk Diabetes UK, peningkatan rasa lapar pada penderita diabetes disebabkan tingginya kadar glukosa darah. Ketidaknormalan ini membuat glukosa dari darah tidak dapat masuk ke sel-sel tubuh karena tubuh kekurangan insulin maupun resisten insulin. Akibatnya, makanan tidak bisa diubah jadi energi.
Pada gilirannya, kekurangan energi membuat tubuh sering merasa lapar karena sel-sel yang kekurangan energi memberi sinyal pada otak untuk segera makan.
Baca Juga:
Pada kasus ini, penderita diabetes disarankan untuk tidak menuruti rasa laparnya. Karena makan tidak menghentikan rasa lapar, malah meningkatkan kadar glukosa darah yang sudah tinggi.
Malansir situs kesehatan Phable, kekurangan glukosa juga membuat penderita diabetes mudah lapar. Kondisi ini disebut hipoglikemia dan sering terjadi di malam hari sehingga membuat penderita diabetes mengidam banyak makanan.
Dilansir dari Phable, berikut tips menangani rasa lapar penderita diabetes:
1. Kelola diabetes
Langkah pertama adalah dengan mengelola diabetes yang dimiliki. Penderita diabetes tipe 1 membutuhkan terapi insulin. Sementara penderita diabetes tipe 2 memerlukan obat-obatan dan penerapan gaya hidup sehat.
2. Konsumsi makanan tinggi serat dan rendah karbohidrat
Makanan tinggi serat membantu tubuh merasa kenyang lebih lama. Jenisnya termasuk buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Sementara itu, diet rendah karbohidrat membantu menjaga dan mengontrol kadar gula darah.
3. Pilih sarapan tinggi protein
Diet tinggi protein dikaitkan dengan manajemen berat badan yang lebih baik, terutama pada penderita diabetes. Jenisnya termasuk telur, greek yoghurt, keju rendah lemak, dan kacang-kacangan.
DELFI ANA HARAHAP
Baca juga: Penyakit Diabetes Tidak Selalu Bergejala, Ini Penjelasan Dokter