Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apa Itu Ayah Toxic dan Dampaknya Pada Anak Mereka

image-gnews
Ilustrasi orang tua memarahi anak/anak menangis. Shutterstock.com
Ilustrasi orang tua memarahi anak/anak menangis. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Ayah Nasional yang diperingati setiap 12 November bisa menjadi kesempatan khusus untuk mencurahkan perhatian kepada ayah.

Namun, ternyata momen spesial itu tak berlangsung dengan ideal. Sebab, tak semua lelaki dewasa bisa menjadi ayah yang baik. Terkadang ada saja ayah yang toxic. Lantas, bagaimana dampak ayah toxic terhadap anaknya?

Dikutip dari laman Healthline, orang tua yang toxic sering menyebabkan anaknya mengalami rasa bersalah, ketakutan, hingga menanggungkan kewajiban yang berlebih pada anak-anak mereka.

Perilaku toxic ini bukanlah sebuah tindakan yang spontan, tetapi pola perilaku negatif yang secara terstruktur hingga turut membentuk kehidupan anak-anak mereka.

Baca : Cara Menghadapi Ayah yang Toxic

Cleveland Clinic mengungkapkan bahwa ayah yang toxic adalah mereka yang memprioritaskan ego pribadi di atas anak mereka. Ayah toxic lebih mementingkan diri sendiri daripada anak mereka.

Dilansir dari laman Schoosing Therapy, ayah yang toxic dapat menumbuhkan efek negatif pada  sepanjang hidup anak, termasuk gangguan kesehatan mental, depresi, gangguan kecemasan, penggunaan narkoba dan alkohol.

Anak kecil seringkali menunjukkan tanda-tanda sejak dini bahwa hubungan mereka dengan orang tua mempengaruhi kesehatan mental dan fisik mereka.

Baca : Hari Ayah Nasional Justru Muncul dari Surat untuk Ibu

Seperti diketahui, kondisi keluarga turut membentuk kepribadian dan pandangan anak kepada dunia secara umum. Tertekan oleh ayah yang toxic bisa merubah kepribadian anak.

Dilansir dari laman Medindia, terdapat beberapa efek yang timbul akibat memiliki ayah yang toxic, berikut diantaranya:

1. Kurangnya kasih sayang terhadap orang lain.

2. Pesimis, memiliki keyakinan yang buruk pada diri sendiri.

3. Kesulitan menghadapi figur otoritas yang lebih tinggi.

4. Kepekaan yang tinggi terhadap kritik pribadi.

5. Ketidakstablian emosional, terutama dalam mengendalikan amarah.

6. Kebutuhan konstan untuk validasi dari orang lain.

7. Secara tidak sadar akan mencari hubungan yang serupa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

8. Kurangnya rasa tanggung jawab untuk menangani masalah pribadi.

9. Kejam kepada diri sendiri.

10. Merasa tidak berdaya dan putus asa.

11. Ketakutan irasional untuk ditinggalkan atau ditolak yang menyebabkan ketergantungan.

Tumbuh dengan toxic parents memiliki dampak negatif yang luas. Oleh karena itu, pencegahan dan intervensi dini sangat penting untuk menyelamatkan hidup dan mental anak.

MUHAMMAD SYAIFULLOH

Baca : 2 Cara Menghadapi Toxic Parents

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saran Psikolog buat yang Ingin Memasukkan Anak ke Pondok Pesantren

49 hari lalu

Seorang santri sedang menyimak kajian kitab burdah yang di pimpin langsung oleh pengasuh pondok Said Aqil Siradj di pondok pesantren Al-tsaqafah Ciganjur Jakarta Selatan, Minggu, 26 Maret 2023. Kajian yang diikuti ratusan santri tersebut, merupakan kegiatan rutin pagi hari selama bulan Ramadan di pondok pesantren Al-tsaqafah. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI.'
Saran Psikolog buat yang Ingin Memasukkan Anak ke Pondok Pesantren

Orang tua wajib mendidik anak sebelum memutuskan memasukkan ke sekolah berasrama seperti pondok pesantren. Simak saran psikolog.


3 Fokus Penting Upaya Cegah Risiko Penyakit pada Anak

50 hari lalu

Diskusi tema Sinergi Program Keluarga SIGAP Lintas Sektor Untuk Transformasi Kesehatan/Sigap
3 Fokus Penting Upaya Cegah Risiko Penyakit pada Anak

Ada tiga hal yang perlu menjadi perhatian untuk mengurangi risiko penyakit pada anak Indonesia. Apa saja?


Tantangan Jadi Ibu Anak Generasi Alpha Menurut Nagita Slavina

19 Februari 2024

Nagita Slavina/Foto: Instagram/Slavina Indonesia
Tantangan Jadi Ibu Anak Generasi Alpha Menurut Nagita Slavina

Nagita Slavina, merasakan perbedaan yang signifikan dalam pola asuh dan pendekatan terhadap kedua anaknya yang termasuk generasi Alpha.


Saran Pakar agar Anak Terhindar dari Leptospirosis di Musim Hujan

11 Februari 2024

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Saran Pakar agar Anak Terhindar dari Leptospirosis di Musim Hujan

Pakar kesehatan anak mengatakan leptospirosis termasuk penyakit yang dapat menyerang anak saat musim hujan, jagalah kesehatan anak.


Anak Terpapar Asap Rokok Berisiko Kena Mycoplasma Pneumoniae

7 Desember 2023

Siswa SD Negeri 3 Sanur menunjukkan botol berisi kumpulan sampah putung rokok saat rangkaian acara Gerakan Bersama Anak Anti Asap Rokok (GEBRAAAK) di kawasan Pantai Mertasari, Denpasar, Bali, Jumat 19 Mei 2023. Kegiatan yang digelar oleh Forum Anak Daerah (FAD) Kota Denpasar tersebut mengusung tema
Anak Terpapar Asap Rokok Berisiko Kena Mycoplasma Pneumoniae

Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak Nastiti Kaswandani menyebut penyebaran Mycoplasma Pneumoniae berisiko kepada anak di usia sekolah.


Pakar Kesehatan Rekomendasikan Cara Pertolongan Pertama Anak Demam

28 November 2023

Suasana di salah satu ruangan bangsal anak khusus pasien terserang demam berdarah dengue (DBD) di RSUD TC Hillers Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Rabu, 11 Maret 2020. Hingga Rabu siang, jumlah kasus DBD di NTT sudah mencapai 3.109 kasus dengan jumlah korban yang meninggal mencapai 37 orang yang tersebar di 22 kabupaten dan kota se-NTT. ANTARA/Kornelis Kaha
Pakar Kesehatan Rekomendasikan Cara Pertolongan Pertama Anak Demam

Dr Mulya Rahma Karyanti, SpA(K), M.Sc memberikan rekomendasi pertolongan pertama saat anak demam yakni memberinya minum sesering mungkin.


Anak 12 Tahun di Depok Tewas usai Buah Zakar Diremas, Ini Penjelasan Guru Besar UI

29 September 2023

Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. Dr. dr. Rini Sekartini, Sp.A(K). ANTARA/Foto: Humas UI
Anak 12 Tahun di Depok Tewas usai Buah Zakar Diremas, Ini Penjelasan Guru Besar UI

Anak berinisial MDF tewas setelah menerima pelecehan seksual oleh seorang kakek. Buah zakar bocah 12 tahun asal Depok sebelumnya diremas pelaku


Manfaat Mengikuti Pengajian Ibu Ibu: Islamic Parenting hingga Harmonis di Masyarakat

19 Februari 2023

Ratusan Ibu-ibu dengan khusyuk melakukan pengajian bertema 'Doa Selamatkan KPK dari Gempuran Koruptor' di Gedung KPK, Jakarta, 17 Februari 2015. TEMPO/M IQBAL ICHSAN
Manfaat Mengikuti Pengajian Ibu Ibu: Islamic Parenting hingga Harmonis di Masyarakat

Pengajian ibu ibu memiliki sederet manfaat, salah satunya membuat hati tentram dan hidup harmonis.


Melindungi Anak dari Senyawa BPA Sedari Awal

26 Januari 2023

Ilustrasi bayi minum susu botol. Getty Images
Melindungi Anak dari Senyawa BPA Sedari Awal

Senyawa BPA merupakan campuran bahan kimia pada plastik polikarbonat untuk AMDK galon guna ulang, botol minum bayi, dan wadah plastik makanan lainnya.


Deretan Masalah Kesehatan jika Anak Terlalu Banyak Minum Susu

22 Januari 2023

Seorang anak meminum susu dari botol di sebuah rumah sakit setelah menderita luka-luka akibat gempa bumi di Ludian, Cina, Ahad 3 Agustus 2014. REUTERS/Wong Campion
Deretan Masalah Kesehatan jika Anak Terlalu Banyak Minum Susu

Minum susu secara berlebihan tidak baik untuk anak. Ini efek samping yang bisa muncul.