Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyebab Pseudobulbar Affect atau Mendadak Tertawa Menangis tak Terkendali

Reporter

Editor

Bram Setiawan

Ilustrasi menangis (pixabay.com)
Ilustrasi menangis (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPseudobulbar affect kondisi orang yang menangis atau tertawa secara tiba-tiba tanpa bisa dikontrol. Respons ini tidak sesuai dengan perasaan batin orangnya. Orang yang mengalami pseudobulbar affect menangis atau tertawa, padahal tidak sedang sedih maupun senang.

Mengutip WebMD, pseudobulbar affect kondisi gangguan sistem saraf yang membuat seseorang tertawa atau menangis tak terkendali. Pseudobulbar affect juga disebut disregulasi emosi, inkontinensia atau labilitas emosional, menangis atau tertawa tanpa sadar.

Penyebab pseudobulbar affect 

Kondisi pseudobulbar affect pernah digambarkan dalam karakter Joker. Film Joker (2019) menceritakan tentang tokoh utama Arthur Fleck yang sering tertawa secara mendadak.

Para ilmuwan menilai pseudobulbar affect terjadi karena kerusakan korteks prefrontal, bagian otak yang berfungsi mengendalikan emosi. Cedera atau penyakit tertentu juga mempengaruhi pseudobulbar affect, seperti:

  • Penyakit Alzheimer
  • Sklerosis lateral amiotrofik (ALS)
  • Tumor otak
  • Demensia
  • Parkinson
  • Cedera otak traumatis

Baca: Mengenali Gejala Pseudobulbar Affect Kondisi Menangis Tertawa Mendadak

Gejala pseudobulbar affect

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

  • Menangis atau tertawa yang tiba-tiba dan intens tidak terkendali
  • Menangis atau tertawa yang tidak sesuai situasi. Misalnya ketika merasa bahagia, mendadak menangis tidak bisa berhenti. Begitu juga sebaliknya, merasa sedih tiba-tiba tertawa yang tidak seharusnya.
  • Ledakan frustrasi dan kemarahan
  • Ekspresi wajah yang tidak sesuai dengan emosi

Terkadang orang pseudobulbar affect bisa merasa cemas atau malu di depan umum.Sering khawatir mengenai hal yang belum terjadi dan akan memilih untuk membatalkan rencana yang sebelumnya sudah dipersiapkan. Gejala ini bisa datang begitu cepat tak bisa diperkirakan.

Mengutip Medical News Today, pseudobulbar affect tidak berhubungan masalah kesehatan mental. Tapi, akibat adanya efek sekunder dari berbagai gangguan neurologis. Misalnya, antara lain cedera otak traumatis, sklerosis lateral amiotrofik, pukulan di bagian kepala, Alzheimer, Parkinson. Pseudobulbar affect juga bisa menjadi bagian dari pseudobulbar palsy. Suatu kondisi yang terjadi karena stroke dan cedera otak lainnya.

Baca: Gangguan Sistem Saraf Membuat Joker Tertawa Tanpa Sadar

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


5 Cara Mengatasi Pikiran Negatif

1 jam lalu

Ilustrasi wanita berpikir. Unsplash.com
5 Cara Mengatasi Pikiran Negatif

Saat tidak ditangani dengan benar, pikiran negatif mampu memicu kelelahan fisik dan emosional jangka panjang.


Penyebab Gejala Demensia pada Lansia dan Cara Mengatasinya

2 hari lalu

Ilustrasi demensia/Alzheimer. Wisegeek.com
Penyebab Gejala Demensia pada Lansia dan Cara Mengatasinya

Mengenal gejala demensia pada lansia, penyebab dan cara mengatasinya. Langkah penting dalam mendiagnosis dan mengelola kondisi ini dengan baik.


Tahapan Papiledema, Kondisi Pembengkakan Saraf Optik Mata

9 hari lalu

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Tahapan Papiledema, Kondisi Pembengkakan Saraf Optik Mata

Mantan kiper timnas Indonesia, Kurnia Meiga mendapat pemeriksaan dari ahli kesehatan karena mengalami papiledema


Penyakit Degeneratif Saraf, Apa Penyebab dan Gejalanya?

12 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Penyakit Degeneratif Saraf, Apa Penyebab dan Gejalanya?

Penyakit degeneratif saraf adalah kondisi yang mempengaruhi cara kerja tubuh


1 dari 2 Penderita Diabetes Mengalami Neuropati, Ini Gejala dan Akibatnya

14 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
1 dari 2 Penderita Diabetes Mengalami Neuropati, Ini Gejala dan Akibatnya

Sebanyak 80 persen orang yang memiliki neuropati perifer tidak menyadari memiliki penyakit ini karena tidak terdiagnosa, termasuk penderita diabetes.


5 Penyebab Telinga Tuli Sebelah

19 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan telinga. shutterstock.com
5 Penyebab Telinga Tuli Sebelah

Kondisi gangguan pendengaran sebelah tergolong tuli unilateral


Kondisi Seperti Apa yang Tidak Boleh Menggunakan Kompres Hangat dan Dingin?

46 hari lalu

Persendian kaki yang di kompres. healthline.co
Kondisi Seperti Apa yang Tidak Boleh Menggunakan Kompres Hangat dan Dingin?

Kompres membantu mengendalikan rasa sakit, peradangan, pembengkakan dan kekakuan


Terasa Tersetrum Ketika Siku Terbentur, Apa Itu Tulang Lucu?

56 hari lalu

Ilustrasi cara mengatasi siku dan lutut yang berwarna gelap dibandingkan kulit lainnya. (Boldsky)
Terasa Tersetrum Ketika Siku Terbentur, Apa Itu Tulang Lucu?

Sensasi tersetrum ketika siku terbentur benda keras bukan bersumber dari tulang


Gerak Otot Tubuh tak Terkendali, Mengenali Gejala dan Penyebab Distonia

59 hari lalu

Ilustrasi wanita memegang pergelangan tangan. Freepik.com
Gerak Otot Tubuh tak Terkendali, Mengenali Gejala dan Penyebab Distonia

Distonia kondisi gangguan gerak yang menyebabkan otot berkontraksi tanpa sadar


Tidak Hanya Mengantuk, Kenali Penyebab Lain Menguap

3 April 2023

Seorang model menguap saat tengah didandani di belakang panggung jelang tampil dalam peragaan busana Lisbon Fashion Week, di Portugal, 9 Oktober 2015. REUTERS
Tidak Hanya Mengantuk, Kenali Penyebab Lain Menguap

Tidak hanya mengantuk, menguap juga bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut adalah penyebab seseorang menguap.