TEMPO.CO, Jakarta - Anak susah makan bisa disebabkan beberapa kondisi yaitu gangguan persepsi, gangguan sensorik, dan gangguan motorik. Ia menjelaskan gangguan persepsi adalah ketika anak memiliki persepsi yang buruk terhadap aktivitas makan atau jenis makanan tertentu. Hal ini bisa membuat anak tidak berselera makan.
Spesialis rehabilitasi medik dari RSUPN Cipto Mangunkusumo (RSCM), Rizky Kusuma Wardhani, meminta orang tua mengenali penyebab anak susah makan agar bisa menindaklanjuti masalah tersebut dengan cara yang tepat.
Baca juga:
"Setelah mengetahui kira-kira penyebabnya apa maka kita bisa melakukan treatment sesuai dengan penyebab itu. Anak yang punya persepsi buruk terhadap makanan bisa mengalami kesulitan makan, biasanya yang ada riwayat trauma. Pada saat dia tidak mau makan kemudian dipaksa sehingga yang ada di persepsi dia bahwa proses makan itu adalah sesuatu yang tidak menyenangkan," paparnya.
Ia menambahkan saat anak makan, orang tua perlu menyediakan lingkungan yang menyenangkan agar tidak stres atau terburu-buru sehingga dia mempunyai kesan makan adalah aktivitas menyenangkan. Sedangkan gangguan sensorik adalah ketika anak sangat sensitif terhadap rasa, tekstur, atau aroma makanan tertentu yang membuat mereka menolak makanan, baik dengan cara memuntahkan atau melepehkan.
"Mestinya stimulus saat makanan itu kita makan. Kita akan merasakan sesuatu yang menyenangkan. Tapi, buat mereka, ini memang tidak bisa diterima," katanya.
Baca juga:
Sementara gangguan motorik terjadi karena ada struktur yang bermasalah, misalnya pada anak yang mengalami bibir sumbing dan yang mengalami kelemahan otot akibat down syndrome.
"Bibir sumbing secara anatomi memang tidak bisa menutup dengan sempurna. Mereka akan kesulitan makan. Kemudian pasien-pasien yang lemah ototnya, pasien down syndrome, kelihatannya malas makan. Padahal yang terjadi adalah ototnya tidak kuat," paparnya. "Atau pada pasien cerebral palsy, mereka mengalami kekakuan pada struktur atau otot-otot yang ada di daerah menelan sehingga kesulitan menelan."
Contoh dari orang tua
Agar anak mau makan orang tua harus mampu membangun pesan positif kepada anak mengenai aktivitas makan. Berikan juga pemahaman makanan terdiri dari banyak jenis dengan rasa, tekstur, dan aroma yang berbeda.
"Persepsi ini bisa dibangun dengan role model. Dia harus melihat bagaimana orang-orang di rumah makan bareng. Dia melihat bahwa ternyata enggak apa-apa makan makanan yang dia enggak suka. Ini salah satu yang bisa mengubah persepsi," ujarnya.
Jika masalah ada pada gangguan sensorik, hal tersebut butuh penanganan khusus untuk mencari tahu sensor mana saja yang mengalami gangguan. "Pada anak-anak yang gampang jijik, tangannya pun sensitif. Bisa jadi sensitif di daerah oral karena sensitif di ujung-ujungnya. Jadi kalau di ujungnya dia enggak merasa aman, apalagi masuk ke dalam mulut," ucapnya.
Sedangkan jika anak susah makan karena kelemahan otot, orang tua perlu mengajaknya latihan memakan makanan dengan berbagai tekstur. "Kadang-kadang anak yang terbiasa makan makanan lembek enggak mau dikasih yang keras sehingga kemampuan untuk mengunyah sangat minim dan itu harus kita latih," tegasnya.