TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian besar kasus ichthyosis atau kulit bersisik bersifat turun temurun dan dimulai pada masa kanak-kanak. Orang dewasa jarang mengembangkan kondisi ini sebagai efek samping obat-obatan tertentu atau kondisi medis lain. Saat ini tidak ada obat yang diketahui untuk kondisi ini tetapi penggunaan pelembab dan scrub kulit secara konsisten dan teratur sering cukup untuk mengatasi gejala.
Ichthyosis vulgaris adalah kondisi kulit genetik atau yang terjadi ketika kulit tidak mampu melepaskan sel-sel kulit mati. Hal ini menyebabkan sel-sel kulit mati kering menumpuk di permukaan kulit. Penyakit ini juga dikenal sebagai kulit bersisik karena sel kulit mati menumpuk dalam pola yang menyerupai sisik ikan.
Sebagian besar kasus ringan dan terbatas pada area tubuh tertentu. Namun, beberapa kasus parah dan menutupi area tubuh yang luas, seperti perut, punggung, lengan, dan kaki. Gejala ichthyosis vulgaris meliputi kulit kepala yang bersisik, kulit terasa gatal, bentuk sisik poligon pada kulit, sisik yang berwarna coklat, abu-abu, atau putih, kulit kering yang parah, kulit menebal.
Gejala biasanya lebih buruk terjadi di musim ketika udara terasa dingin dan kering. Bercak kulit kering biasanya muncul di siku dan kaki bagian bawah. Ini paling sering mempengaruhi area tulang kering yang tebal dan gelap. Pada kasus yang parah, ichthyosis vulgaris juga dapat menyebabkan retakan yang dalam dan menyakitkan pada telapak kaki maupun telapak tangan.
Penyebab
Ichthyosis vulgaris dapat muncul saat lahir atau selama beberapa tahun pertama kehidupan anak dan biasanya menghilang di masa kecil. Beberapa orang tidak pernah memiliki gejala lagi.
Seperti banyak penyakit kulit lain, penularan ichthyosis vulgaris melibatkan genetika. Kondisi ini mengikuti pola autosomal dominan. Ini berarti hanya satu orang tua yang harus memiliki gen yang bermutasi untuk mewariskannya kepada anak dan salah satu penyakit kulit bawaan yang paling umum.
Dalam kasus yang jarang terjadi, orang dewasa dapat mengembangkan ichthyosis vulgaris tanpa memiliki gen yang rusak. Meskipun jarang, hal ini paling sering dikaitkan dengan kondisi lain seperti kanker, gagal ginjal, atau penyakit tiroid, juga dapat dikaitkan dengan penggunaan jenis obat tertentu.
Ichthyosis vulgaris juga dapat terjadi karena penyakit kulit lain seperti dermatitis atopik dan keratosis pilaris. Dermatitis atopik, lebih dikenal sebagai eksim parah, menyebabkan ruam kulit yang sangat gatal. Kulit yang terkena tebal dan terkadang tertutup sisik.
Benjolan putih atau merah akibat keratosis pilaris mungkin menyerupai jerawat tetapi biasanya muncul di lengan, paha, atau bokong. Kondisi ini juga dapat menyebabkan bercak kasar pada kulit.
Pengobatan
Saat ini tidak ada obat untuk ichthyosis vulgaris. Namun, pengobatan dapat membantu mengelola gejala.
Perawatan di rumah
Pengelupasan dengan loofa atau batu apung setelah mandi dapat membantu menghilangkan kelebihan kulit mati. Oleskan pelembab yang mengandung urea atau propilen glikol secara teratur. Bahan kimia ini membantu menjaga kulit terhidrasi.
Menggunakan produk yang mengandung urea, asam laktat, atau asam salisilat juga dapat membantu kulit mengelupas sel-sel mati. Beli losion yang mengandung urea di toko terdekat. Menggunakan pelembab udara di rumah menjaga kelembapan udara dan mencegah kulit kering.
Perawatan medis
Dokter mungkin juga meresepkan krim atau salep khusus untuk melembabkan kulit, mengangkat kulit mati, mengurangi peradangan dan gatal, termasuk perawatan topikal yang mengandung bahan-bahan berikut:
-Asam laktat atau asam alfa hidroksi lain, juga digunakan dalam kosmetik antipenuaan. Senyawa ini membantu kulit mempertahankan kelembaban dan mengurangi pengelupasan.
-Retinoid dapat digunakan pada kasus yang sulit untuk memperlambat produksi sel kulit tubuh karena zat ini berasal dari vitamin A, jadi dapat menimbulkan beberapa efek samping yang merugikan. Efek samping dapat berupa pembengkakan pada bibir dan rambut rontok. Cacat lahir dapat terjadi jika dikonsumsi selama kehamilan.
JESSYCA GAZELLA | HEALTHLINE
Baca juga: Kulit Bersisik, Masalah Kulit Berpotensi Sebabkan Kanker Kulit