Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Kulit Bersisik Ichthyosis Vulgaris dan Pengobatannya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi kulit gatal (Pixabay.com)
Ilustrasi kulit gatal (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian besar kasus ichthyosis atau kulit bersisik bersifat turun temurun dan dimulai pada masa kanak-kanak. Orang dewasa jarang mengembangkan kondisi ini sebagai efek samping obat-obatan tertentu atau kondisi medis lain. Saat ini tidak ada obat yang diketahui untuk kondisi ini tetapi penggunaan pelembab dan scrub kulit secara konsisten dan teratur sering cukup untuk mengatasi gejala.

Ichthyosis vulgaris adalah kondisi kulit genetik atau yang terjadi ketika kulit tidak mampu melepaskan sel-sel kulit mati. Hal ini menyebabkan sel-sel kulit mati kering menumpuk di permukaan kulit. Penyakit ini juga dikenal sebagai kulit bersisik karena sel kulit mati menumpuk dalam pola yang menyerupai sisik ikan. 

Sebagian besar kasus ringan dan terbatas pada area tubuh tertentu. Namun, beberapa kasus parah dan menutupi area tubuh yang luas, seperti perut, punggung, lengan, dan kaki. Gejala ichthyosis vulgaris meliputi kulit kepala yang bersisik, kulit terasa gatal, bentuk sisik poligon pada kulit, sisik yang berwarna coklat, abu-abu, atau putih, kulit kering yang parah, kulit menebal.

Gejala biasanya lebih buruk terjadi di musim ketika udara terasa dingin dan kering. Bercak kulit kering biasanya muncul di siku dan kaki bagian bawah. Ini paling sering mempengaruhi area tulang kering yang tebal dan gelap. Pada kasus yang parah, ichthyosis vulgaris juga dapat menyebabkan retakan yang dalam dan menyakitkan pada telapak kaki maupun telapak tangan.

Penyebab 
Ichthyosis vulgaris dapat muncul saat lahir atau selama beberapa tahun pertama kehidupan anak dan biasanya menghilang di masa kecil. Beberapa orang tidak pernah memiliki gejala lagi.

Seperti banyak penyakit kulit lain, penularan ichthyosis vulgaris melibatkan genetika. Kondisi ini mengikuti pola autosomal dominan. Ini berarti hanya satu orang tua yang harus memiliki gen yang bermutasi untuk mewariskannya kepada anak dan salah satu penyakit kulit bawaan yang paling umum.

Dalam kasus yang jarang terjadi, orang dewasa dapat mengembangkan ichthyosis vulgaris tanpa memiliki gen yang rusak. Meskipun jarang, hal ini paling sering dikaitkan dengan kondisi lain seperti kanker, gagal ginjal, atau penyakit tiroid, juga dapat dikaitkan dengan penggunaan jenis obat tertentu.

Ichthyosis vulgaris juga dapat terjadi karena penyakit kulit lain seperti dermatitis atopik dan keratosis pilaris. Dermatitis atopik, lebih dikenal sebagai eksim parah, menyebabkan ruam kulit yang sangat gatal. Kulit yang terkena tebal dan terkadang tertutup sisik. 

Benjolan putih atau merah akibat keratosis pilaris mungkin menyerupai jerawat tetapi biasanya muncul di lengan, paha, atau bokong. Kondisi ini juga dapat menyebabkan bercak kasar pada kulit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengobatan
Saat ini tidak ada obat untuk ichthyosis vulgaris. Namun, pengobatan dapat membantu mengelola gejala.

Perawatan di rumah
Pengelupasan dengan loofa atau batu apung setelah mandi dapat membantu menghilangkan kelebihan kulit mati. Oleskan pelembab yang mengandung urea atau propilen glikol secara teratur. Bahan kimia ini membantu menjaga kulit terhidrasi. 

Menggunakan produk yang mengandung urea, asam laktat, atau asam salisilat juga dapat membantu kulit mengelupas sel-sel mati. Beli losion yang mengandung urea di toko terdekat. Menggunakan pelembab udara di rumah menjaga kelembapan udara dan mencegah kulit kering.

Perawatan medis
Dokter mungkin juga meresepkan krim atau salep khusus untuk melembabkan kulit, mengangkat kulit mati, mengurangi peradangan dan gatal, termasuk perawatan topikal yang mengandung bahan-bahan berikut:

-Asam laktat atau asam alfa hidroksi lain, juga digunakan dalam kosmetik antipenuaan. Senyawa ini membantu kulit mempertahankan kelembaban dan mengurangi pengelupasan.

-Retinoid dapat digunakan pada kasus yang sulit untuk memperlambat produksi sel kulit tubuh karena zat ini berasal dari vitamin A, jadi dapat menimbulkan beberapa efek samping yang merugikan. Efek samping dapat berupa pembengkakan pada bibir dan rambut rontok. Cacat lahir dapat terjadi jika dikonsumsi selama kehamilan.

JESSYCA GAZELLA | HEALTHLINE

Baca juga: Kulit Bersisik, Masalah Kulit Berpotensi Sebabkan Kanker Kulit

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dapat Melembapkan Kulit, Apa Itu Lanolin?

10 hari lalu

Ilustrasi perempuan memakai pelembap. (Self)
Dapat Melembapkan Kulit, Apa Itu Lanolin?

Lanolin adalah pelembab kulit untuk mencegah dan mengatasi kulit yang kering, kasar, gatal, atau iritasi.


Mengenang Roberto Cavalli, Desainer Legendaris yang Suka Tiru Kulit Binatang

10 hari lalu

Model yang kerap menjadi model di peragaan busana untuk rumah mode papan atas seperti Givenchy, Dolce and Gabbana, dan Roberto Cavalli, Izabel Goulart terlihat seksi saat mengahdiri penayangan film
Mengenang Roberto Cavalli, Desainer Legendaris yang Suka Tiru Kulit Binatang

Roberto Cavalli perancang busana asal Italia ternama itu tutup usia di angka 83 tahun.


6 Kebiasaan Perawatan Kulit yang Memperparah Jerawat

24 hari lalu

Ilustrasi jerawat (Freepik)
6 Kebiasaan Perawatan Kulit yang Memperparah Jerawat

Jerawat adalah masalah umum pada orang dewasa dan beberapa kebiasaan perawatan kulit bisa membuatnya semakin parah.


Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

27 hari lalu

Penting untuk menjaga kesehatan selama musim hujan agar terhindar dari berbagai jenis penyakit. Ini tips menjaga kesehatan di musim hujan. Foto: Canva
Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

Musim hujan membawa risiko peningkatan penyebaran berbagai penyakit berikut ini.


4 Tanda Tubuh Kekurangan Omega-3

29 hari lalu

Omega 3
4 Tanda Tubuh Kekurangan Omega-3

Kekurangan omega-3 dapat menyebabkan sejumlah masalah pada tubuh.


7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

29 hari lalu

Ilustrasi Semangka
7 Manfaat Makan Buah Semangka bagi Kesehatan Tubuh

Semangka menjadi buah yang pas sebagai pilihan di bulan Ramadhan. Pada kondisi tubuh yang mengalami dehidrasi, buah ini menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi.


Ted Danson Ungkap Kisahnya Berjuang Melawan Psoriasis

34 hari lalu

Ted Danson. LUCAS JACKSON/REUTERS
Ted Danson Ungkap Kisahnya Berjuang Melawan Psoriasis

Ted Danson mengaku pernah berjuang melawan psoriasis plak, masalah kulit kronis yang bisa menurunkan kepercayaan diri seseorang.


Dehidrasi Pengaruhi Kulit, Ini Tips Tampil Tetap Glowing Saat Puasa

41 hari lalu

Tips Glowing Skin/Canva
Dehidrasi Pengaruhi Kulit, Ini Tips Tampil Tetap Glowing Saat Puasa

Simak cara merawat kulit agar tetap sehat dan glowing (bercahaya) saat berpuasa


7 Cara Mengatasi Kulit Kering saat Berpuasa

42 hari lalu

Ilustrasi perawatan kulit. Unsplash.com/Pressfoto
7 Cara Mengatasi Kulit Kering saat Berpuasa

Berikut adalah beberapa tips dan saran perawatan kulit saat puasa untuk menjaga kulit Anda tetap sehat dan bersinar.


Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

48 hari lalu

Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan IMERI-FKUI. Kredit: FKUI
Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.