Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gaya Hidup Penyebab Berat Badan Naik selama Pandemi

Reporter

image-gnews
Ilustrasi Junk Food.  Joe Raedle/Getty Images
Ilustrasi Junk Food. Joe Raedle/Getty Images
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Data Herbalife Nutrition dalam Asia Pacific Personal Habits Survey mengungkap mayoritas orang Indonesia ingin meninggalkan kebiasaan gaya hidup tidak sehat yang dilakukan selama pandemi. Tiga kebiasaan tidak sehat rencananya mulai ditinggalkan dalam 12 bulan ke depan, yakni makan makanan dengan nutrisi yang tidak seimbang (62 persen), tidak berolahraga secara teratur (59 persen), dan kurang waktu tidur (53 persen). 

Survei tersebut juga mengungkapkan stamina atau tingkat kebugaran yang buruk, kenaikan berat badan, dan sistem kekebalan tubuh yang lemah sebagai dampak negatif paling umum yang dihasilkan dari kebiasaan gaya hidup tidak sehat selama dua tahun terakhir. Ada yang mengungkapkan kenaikan berat badan berlebih, lebih dari setengahnya mengalami kenaikan 3-5 kilogram, sementara 18 persen lain naik 6-10 kilogram, sebagian besar dikaitkan dengan: 

-Terlalu banyak makanan tidak sehat (64 persen) 
-Makan berlebihan karena stres (62 persen)
-Tidak berolahraga atau kurang aktif (47 persen) 
-Tidak cukup tidur (26 persen) 

Survey tersebut dilakukan pada Agustus 2022 terhadap 5.500 konsumen berusia 18 tahun ke atas di Australia, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Survei ini bertujuan untuk mengungkap perubahan perilaku gaya hidup konsumen sejak awal pandemi serta perubahan ke arah hidup sehat dan aktif yang direncanakan dalam 12 bulan ke depan. 

Perubahan kebiasaan gaya hidup 

Pola makan 
Secara keseluruhan, tujuh dari 10 konsumen di Indonesia (73 persen) memiliki kebiasaan pola makan yang tidak sehat selama pandemi, seperti tingginya intensitas mengonsumsi camilan menduduki posisi teratas dari daftar kebiasaan makan yang buruk. Survei tersebut juga mengungkapkan bahwa segmen Generasi Z dan Milenial lebih cenderung memiliki kebiasaan pola makan yang tidak sehat dibanding generasi yang lebih tua seperti Gen X dan Boomer (79 vs 59 persen). 

Olahraga 
Ada perubahan aktivitas yang nyata pada konsumen di Indonesia karena sekitar sepertiga (30 persen) responden berolahraga lebih banyak sementara hampir setengah (46 persen) mengakui mereka telah berhenti atau kurang aktif berolahraga. Alasan utama selama pandemi tidak memiliki ruang di rumah untuk berolahraga dan merasa tidak termotivasi karena disibukkan dengan kekhawatiran atau kecemasan yang timbul dari pandemi. 

Pola tidur 
Rata-rata, lebih dari setengah responden di Indonesia mengatakan tidur pun terpengaruh, seperti pola tidur yang tidak teratur atau sulit tidur serta stres menjadi alasan utama yang mempengaruhi pola tidur. Dibandingkan dengan generasi yang lebih tua, lebih banyak Gen Z dan Milenial yang mengalami perubahan negatif dalam kebiasaan pola tidur

Membuat perubahan gaya hidup positif dalam 12 bulan ke depan 
Dengan dampak dari kebiasaan tidak sehat yang sangat dirasakan oleh konsumen di Indonesia, tidak mengherankan jika sembilan dari 10 responden berniat memulai perubahan gaya hidup lebih sehat dalam 12 bulan ke depan dengan fokus pada peningkatan kesehatan fisik dan mental. Langkah yang akan diambil untuk meningkatkan kebiasaan gaya hidup sehat antara lain: 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

-Makan makanan yang lebih bernutrisi (66 persen) 
-Memulai jadwal tidur yang teratur (61 persen) 
-Memulai kembali olahraga (60 persen)
-Menjadi lebih aktif (56 persen) 
-Mencari cara untuk menghilangkan stres (48 persen) 
-Mengonsumsi suplemen nutrisi (39 persen) 

Untuk membangun perubahan kabiasaan yang baik, 74 persen responden di Indonesia menyadari pentingnya kelompok pendukung dalam mencapai tujuan. Sedangkan di antara Gen Z dan Milenial, 60 persen merasa kelompok pendukung sangat penting dalam membantu mencapai perubahan gaya hidup yang positif. Secara umum, responden di Indonesia setuju kelompok pendukung akan memungkinkan untuk: 

-Dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan (65 persen) 
-Mengerjakan tujuan dan mendiskusikan kekhawatiran yang sama (63 persen) 
-Saling menjaga akuntabilitas dan motivasi (59 persen) 

Senior Director dan General Manager, Herbalife Nutrition Indonesia, Andam Dewi, mengatakan kebiasaan tidak sehat ini nantinya dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius. Tetapi kebiasaan ini dapat diubah sedikit demi sedikit melalui tekad, motivasi, dan dukungan dari orang-orang yang berpikiran sama dengan cara mulai mengubah kebiasaan tidak sehat ke arah gaya hidup aktif dan sehat. 

"Guna menginspirasi kembali perubahan gaya hidup yang lebih positif, kami mengembangkan inisiatif dengan fokus melalui pengetahuan tentang nutrisi yang sehat dan kebiasaan berolahraga untuk membantu masyarakat dalam upaya memenuhi kesehatan dan kesejahteraan untuk jangka panjang. Kami juga melakukan berbagai kampanye edukasi gaya hidup sehat yang selaras dengan misi perusahaan," paparnya.

Baca juga: Tips Sederhana Terapkan Gaya Hidup Sehat untuk Orang Sibuk

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

4 hari lalu

Ilustrasi menimbang berat badan. Shutterstock
Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

4 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

7 hari lalu

Ilustrasi perawatan ibu hamil. Shutterstock.com
Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.


Kiat Sehat Selama Musim Mudik Lebaran

9 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Kiat Sehat Selama Musim Mudik Lebaran

Pengaturan porsi makan dan jenis makanan adalah kuncinya. Jangan pernah tinggalkan serat dalam komposisi makanan selama musim mudik Lebaran sekarang..


Olahraga 15 Menit Sehari Bantu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

9 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
Olahraga 15 Menit Sehari Bantu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

Ternyata olahraga ringan selama 15 menit dapat meningkatkan kekebalan dengan meningkatkan kadar sel pembunuh alami bernama raising natural killer (NK)


Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

12 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

Berikut saran pakar kesehatan agar berat badan tidak melonjak selama perayaan Lebaran karena makan berlebihan.


Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

12 hari lalu

Fatin Shidqia. Dok. Istimewa
Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

Juara X Factor Fatin Shidqia mengaku tidak mengonsumsi daging sapi atau daging merah. Ternyata, kebiasaan ini punya banyak manfaat kesehatan.


10 Cara Mengatasi Ngantuk saat Puasa, Harus Berolahraga

16 hari lalu

Bagaimana cara mengatasi ngantuk saat puasa? Ikuti tipsnya berikut ini supaya puasa semakin lancar. Salah satunya harus rajin berolahraga. Foto: Canva
10 Cara Mengatasi Ngantuk saat Puasa, Harus Berolahraga

Bagaimana cara mengatasi ngantuk saat puasa? Ikuti tipsnya berikut ini supaya puasa semakin lancar. Salah satunya harus rajin berolahraga.


Spesialis KFR Bagi Tips Stimulasi Aktivitas Fisik Anak sesuai Usia

16 hari lalu

Ilustrasi anak bermain/UNIQLO
Spesialis KFR Bagi Tips Stimulasi Aktivitas Fisik Anak sesuai Usia

Pakar mengatakan stimulasi aktivitas fisik pada anak bisa dimulai dari usia 0-1 tahun dan disesuaikan kemampuan di usianya.


3 Rekomendasi Waktu Olahraga Saat Puasa untuk Menurunkan Berat Badan

17 hari lalu

Agar tubuh tidak lemas, perhatikan waktu olahraga saat puasa yang tepat. Anda bisa melakukan sebelum berbuka atau setelah buka puasa. Foto: Canva
3 Rekomendasi Waktu Olahraga Saat Puasa untuk Menurunkan Berat Badan

Agar tubuh tidak lemas, perhatikan waktu olahraga saat puasa yang tepat. Anda bisa melakukan sebelum berbuka atau setelah buka puasa.