Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Claustrophobia, Begini Anatomi Fobia Ruang Sempit

image-gnews
Ilustrasi fobia ruang sempit. Pexels/Engin Akyurt
Ilustrasi fobia ruang sempit. Pexels/Engin Akyurt
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Claustrophobia adalah ketakutan yang intens atau fobia terhadap ruang sempit atau tertutup.

Orang dengan claustrophobia akan merasa cemas dan sulit berkonsentrasi ketika berada di ruang tertutup atau sempit. 

Claustrophobia

Gejala claustrophobia dapat meliputi berkeringat, gemetar, dada terasa sesak, detak jantung menjadi cepat, dan pusing. Grejala tersebut bisa muncul ketika pengidap berada di tempat seperti lift, toilet umum, hingga pesawat terbang.

Claustrophobia dikenal sebagai fobia spesifik, yakni jenis fobia yang dipicu dari hal atau pengalaman tertentu. Mengutip dari salah satu riset dalam National Library of Medicine yang terbit pada 2017 lalu, diperkirakan 2,2 persen orang di dunia mengalami ketakutan akan ruang tertutup dan sempit. 

Penyebab

Mengutip Cleveland Clinic, penyebab claustrophobia tidak sepenuhnya dapat dipahami secara pasti. Para peneliti percaya penyebabnya bisa jadi karena peristiwa traumatis yang dialami berkaitan dengan ruang sempit di masa lalu seperti terjebak di lift atau mengalami turbulensi yang parah ketikda di pesawat.

Selain itu, orang dengan claustrofobia bisa jadi hasil terpengaruh dari orang tua yang juga mengidap claustrofobia.

Baca juga : Memahami Dementofobia, Ketakutan yang Tak Masuk Akal

Secara teknis, para ilmuwan percaya zat kimia saraf terlalu merangsang area otak, tepatnya pada amigdala ketika merasa takut. Ada juga anggapan bahwa mutasi genetik tunggal dapat meningkatkan risiko klaustrofobia pada orang yang memiliki cacat gen tersebut. 

Cara Menangani Claustrophobia

Terapi paparan dan terapi perilaku kognitif adalah dua perawatan utama untuk claustrofobia.

Terapi Exposure 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada jenis psikoterapi ini, pengidap secara bertahap dihadapkan pada situasi yang ditakuti dengan paparan bertahap dan berulang. Tujuan terapi ini adalah membuat pengidap merasa nyaman dalam situasi spesifik yang ditakuti.

Terapi Exposure meliputi:

  • Menghadapi fobia yang ditakuti secara langsung, secara real-time.
  • Mengingat dan menggambarkan pengalaman yang ditakuti.
  • Melihat gambar atau menggunakan virtual reality untuk mendekati pengalaman nyata yang ditakuti.

Terapi pemaparan dapat dilakukan dengan beberapa cara. Terapi juga mencakup relaksasi dan latihan pernapasan

Terapi perilaku kognitif (CBT)

Jenis psikoterapi ini berfokus pada pengelolaan fobia dengan mengubah cara berpikir, merasa, dan berperilaku.

Selama CBT, pengidap akan:

  • Memaparkan gejala dan menjelaskan bagaimana perasaannya.
  • Menjelajahi fobia lebih dalam untuk mendapatkan pemahaman terkait bagaimana harus merespons.
  • Mempelajari cara mengenali, mengevaluasi, dan mengubah pemikiran.
  • Menggunakan keterampilan memecahkan masalah untuk belajar bagaimana mengatasinya.
  • Hadapi fobia alih-alih menghindarinya.
  • Pelajari cara menjaga pikiran dan tubuh tetap tenang.

HATTA MUARABAGJA
Baca juga : Wendy Cagur Takut Naik Pesawat Terbang, Bagaimana Gejala dan Mengatasi Aerofobia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jembatan di Baltimore Ambruk Ditabrak Kapal, Psikolog Sebut Munculnya Gefirofobia. Apa Itu?

23 hari lalu

Pemandangan udara dari kapal kargo Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key, menyebabkannya runtuh di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Maryland National Guard/Handout via REUTERS
Jembatan di Baltimore Ambruk Ditabrak Kapal, Psikolog Sebut Munculnya Gefirofobia. Apa Itu?

Ambruknya Jembatan Francis Scott Key di Baltimore memunculkan gefirofobia atau fobia melintasi jembatan. Pakar sebut cara mengatasinya.


Psikolog Ungkap 3 Penyebab Orang Alami Gangguan Jiwa

17 Februari 2024

Warga binaan duduk saat menggu panggilan untuk memberikan suara pada pemilu 2024 di TPS 021 dan TPS 022 yang berada di lingkungan Panti Bina Laras Sentosa 3, Jakarta Barat, Rabu, 14 Februari 2024. Sebanyak 250 pemilih berstatus orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) sekaligus warga binaan Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 3 memberikan suara pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Psikolog Ungkap 3 Penyebab Orang Alami Gangguan Jiwa

Psikolog menjelaskan ada tiga faktor penyebab gangguan jiwa, mulai dari keturunan hingga paparan lingkungan.


Tanda Orang Pulih dari Trauma Inner Child Menurut Psikolog

12 Februari 2024

ilustrasi trauma anak (pixabay.com)
Tanda Orang Pulih dari Trauma Inner Child Menurut Psikolog

Tanda orang telah sembuh dari trauma inner child adalah ketika melihat peristiwa buruk di masa lalu secara netral. Simak penjelasan psikolog.


Putin Murka, Ejek Eropa Russophobia Pada Peringatan Perang Dunia II

28 Januari 2024

Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara selama konferensi pers tahunannya di Moskow, Rusia 14 Desember 2023. Alexander Zemlianichenko/Pool via REUTERS
Putin Murka, Ejek Eropa Russophobia Pada Peringatan Perang Dunia II

Putin marah kepada negara-negara Eropa. Ia mengatakan Eropa fobia terhadap warga Rusia.


Sering Makan Berlebihan? Awas, Itu Tanda Awal Binge Eating Disorder

9 Januari 2024

ilustrasi makanan cepat saji (pixabay.com)
Sering Makan Berlebihan? Awas, Itu Tanda Awal Binge Eating Disorder

Makan yang tidak terkendali, porsi makan yang berlebihan, bahkan perasaan tidak dapat berhenti makan dapat menjadi gejala awal gangguan perilaku makan binge eating disorder atau BED.


Bernapas Lewat Hidung Baik untuk Sistem Kardiovaskuler

30 November 2023

Ilustrasi bernapas. (zebrapen.com)
Bernapas Lewat Hidung Baik untuk Sistem Kardiovaskuler

Para peneliti menunjukkan sejumlah efek dan manfaat pernapasan atau bernapas lewat hidung termasuk hal-hal mekanis.


Cara Mengatasi Fobia Anjing Seperti Cha Eun Woo dalam A Good Day to be a Dog

14 November 2023

Cha Eun Woo dalam drama A Good To Be A Dog. (dok. Viu)
Cara Mengatasi Fobia Anjing Seperti Cha Eun Woo dalam A Good Day to be a Dog

Dalam drama A Good to be a Dog, Cha Eun Woo diceritakan mengalami fobia anjing. Bagaimana cara dia mengatasinya?


Fobia Terhadap Hal Kecil Seperti Jarum dan Kecoak, Normalkah?

3 November 2023

Ilustrasi fobia. Shutterstock
Fobia Terhadap Hal Kecil Seperti Jarum dan Kecoak, Normalkah?

Fobia manusia bisa terjadi pada hal-hal yang sering dianggap remeh seperti jarum dan kecoak. Apakah kondisi ini normal?


Memahami Fobia Naik Pesawat dan Lift, Takut Ketinggian dan Fobia Tempat Tertutup

3 November 2023

Ilustrasi fobia. Shutterstock
Memahami Fobia Naik Pesawat dan Lift, Takut Ketinggian dan Fobia Tempat Tertutup

Fobia naik pesawat dan naik lift bisa jadi menandakan seseorang mengidap claustrophobia dan akrofobia.


Penembakan Massal di Maine, Pakar Bagi Tips Atasi Trauma

27 Oktober 2023

Seorang pria bersenjata yang diidentifikasi sebagai tersangka penembakan massal di Lewiston, Maine, 25 Oktober 2025. Androscoggin County Sheriff's Office/Handout via REUTERS.
Penembakan Massal di Maine, Pakar Bagi Tips Atasi Trauma

Pakar mengatakan penting untuk menjaga kesehatan mental setelah mengalami peristiwa tragis seperti penembakan massal. Berikut rekomendasinya.