TEMPO.CO, Jakarta -Kemungkinan wanita terkena penyakit menular seksual disingkat PMS lebih besar daripada pria. Itu karena perbedaan struktural pada organ seks. Anatomi wanita menempatkannya pada risiko PMS yang lebih tinggi.
Area Lembab
Vagina adalah area lembab yang memudahkan mikroorganisme untuk berkembang biak. Karenanya, wanita harus lebih berhati-hati dengan PMS dan mengetahui gejalanya.
Berikut gejala umum PMS pada wanita seperti dikutip dari Times of India.
Merasa sakit saat buang air kecil
Terdapat sejumlah alasan di balik nyeri saat buang air kecil, tetapi dugaan terkait PMS tidak dapat dikesampingkan, apalagi jika Anda adalah orang yang aktif secara seksual. Dalam konteks PMS, rasa sakit ketika buang air kecil bisa merujuk pada tanda gonore, klamidia, atau herpes.
Keputihan
Keputihan merupakan fenomena yang normal, namun akan menjadi masalah ketika bau dan warna keputihan berbeda dari biasanya. Keputihan berwarna kehijauan bisa disebabkan oleh gonore atau klamidia. Selain itu, keputihan yang berlebihan juga bisa disebabkan oleh PMS.
Baca Juga:
Baca juga : Cacar Monyet Punya Gejala Baru, Mirip Penyakit Menular Seksual
Rasa gatal pada vagina
Ini adalah tanda yang sangat umum terlihat pada PMS. Jangan abai jika gatal pada vagina tidak kunjung membaik. Segera temui dokter dan lakukan tes herpes serta penyakit menular seksual lainnya. Terkadang, aktivitas yang tidak sehat dapat menyebabkan tumbuhnya kutu kemaluan bisa menjadi penyebab gatal.
Rasa sakit ketika melakukan hubungan intim
Rasa sakit ketika melakukan seks dapat ditengarai beberapa alasan, PMS merupakan penyebab sebagian besar insiden tersebut. Jika merasa mengalami rasa sakit saat berhubungan seks akhir-akhir ini, segera konsultasikan dengan dokter dan lakukan tes PMS.
Perdarahan vagina
Pendarahan yang tidak jelas dari vagina dapat menjadi indikator potensial dari PMS. Jika melihat perdarahan atau keluarnya darah dari vagina selain menstruasi, jangan diabaikan dan segera kunjungi dokter.
Luka pada area kewanitaan
Bukan hanya keputihan, terkadang luka genital yang tidak dapat dijelaskan mungkin mengindikasikan perkembangan penyakit menular seksual. Jangan coba-coba melakukan pengobatan rumahan saat melihat luka di bagian tubuh ini. Hubungi dokter dan minum obat-obatan yang diresepkan.
HATTA MUARABAGJA
Baca juga : Hati-hati, Sifilis Tak Hanya Menular Melalui Hubungan Seksual
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.