TEMPO.CO, Jakarta - Migrain adalah gangguan neurologis yang paling sering dikaitkan dengan sakit kepala yang kuat. Sakit kepala datang dalam beberapa tahap dan sering disertai mual, muntah, dan kepekaan terhadap cahaya. Sebagai sinyal peringatan bahwa sakit kepala migrain akan segera dimulai biasanya akn muncul aura sebagai tanda bahwa migrain akan dimulai, merujuk Cleveland Clinic.
Biasanya disalahartikan sebagai kejang atau stroke. Terjadi sebelum sakit kepala, tetapi kadang-kadang dapat muncul selama atau bahkan setelahnya. Aura dapat bertahan dari 10 hingga 60 menit. Sekitar 15 persen hingga 20 persen orang yang mengalami migrain merasakan aura.
Baca Juga:
Gejala aura bersifat reversibel, artinya dapat dihentikan atau disembuhkan. Aura menghasilkan gejala yang mungkin termasuk: Melihat titik, kilauan, atau cahaya terang yang berkedip, Bintik buta dalam penglihatan, Kulit mati rasa atau kesemutan, Perubahan ucapan.
Baca: Kenali Gejala dan Penyebab Migrain, Penyakit Keenam yang Paling Melumpuhkan di Dunia
Beragam Jenis migrain
Dikutip dari WebMD ada beberapa jenis migrain. Yang paling umum adalah migrain dengan aura, juga dikenal sebagai migrain klasik dan migrain tanpa aura atau migrain biasa.
- Migrain menstruasi. Ini adalah saat sakit kepala dikaitkan dengan menstruasi wanita.
- Migrain acephalgic. Migrain ini memiliki gejala aura tanpa sakit kepala.
- Migrain vestibular. Memiliki masalah keseimbangan, vertigo, mual, dan muntah, dengan atau tanpa sakit kepala. Jenis ini biasanya terjadi pada orang yang memiliki riwayat mabuk perjalanan.
- Migrain perut. Ini menyebabkan sakit perut, mual, dan muntah. Ini sering terjadi pada anak-anak dan dapat berubah menjadi sakit kepala migrain klasik seiring waktu.
- Migrain hemiplegia. Orang yang mengalami ini akan merasakan kelumpuhan singkat atau kelemahan di satu sisi tubuh. Mungkin juga merasakan mati rasa, pusing, atau perubahan penglihatan. Gejala ini juga bisa menjadi tanda stroke, jadi segera dapatkan bantuan medis.
- Migrain mata. Ini juga dikenal sebagai migrain okular atau retinal. Ini menyebabkan kehilangan penglihatan dalam waktu singkat, sebagian, atau total pada satu mata, bersamaan dengan nyeri tumpul di belakang mata, yang dapat menyebar ke seluruh kepala. Dapatkan bantuan medis segera jika Anda mengalami perubahan penglihatan.
- Migrain dengan aura batang otak. Pusing, kebingungan, atau kehilangan keseimbangan bisa terjadi sebelum sakit kepala. Rasa sakit dapat memengaruhi bagian belakang kepala. Gejala-gejala ini biasanya mulai tiba-tiba dan dapat disertai dengan kesulitan berbicara, telinga berdenging, dan muntah. Migrain jenis ini sangat terkait dengan perubahan hormon dan terutama menyerang wanita dewasa muda.
- Migrain oftalmoplegia. Ini menyebabkan rasa sakit di sekitar mata, termasuk kelumpuhan otot di sekitarnya. Ini adalah keadaan darurat medis karena gejalanya juga bisa disebabkan oleh tekanan pada saraf di belakang mata atau oleh aneurisma. Gejala lain termasuk kelopak mata turun, penglihatan ganda, atau perubahan penglihatan lainnya.
YOLANDA AGNE
Baca juga: Sakit Kepala dan Migrain Berdasarkan Hasil Penelitian
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.