TEMPO.CO, Jakarta - Penemuan kasus penyakit polio di Kabupaten Pidie, Aceh, beberapa waktu lalu mencemaskan masyarakat. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu, mengatakan polio yang terjadi di Aceh diakibatkan oleh faktor lingkungan yang kotor.
Dikutip dari Mayo Clinic, polio (poliomielitis) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus polio. Ini menyebabkan gejala ringan atau tanpa gejala pada kebanyakan orang, tetapi pada beberapa orang dapat menyebabkan kelumpuhan atau kematian.
Meskipun polio dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian, sebagian besar orang yang terinfeksi virus tidak merasakan sakit dan tidak menyadari bahwa mereka telah terinfeksi.
Melansir Clevand Clinic, polio dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan seseorang yang terinfeksi virus atau melalui makanan dan air yang terkontaminasi. Tetapi penularan dengan cara ini jarang terjadi.
Orang yang membawa virus polio dapat menyebarkan virus selama berminggu-minggu melalui kotorannya. Orang yang memiliki virus tetapi tidak memiliki gejala dapat menularkan virus kepada orang lain.
Polio terutama menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun. Namun, siapa pun yang belum divaksinasi berisiko terkena penyakit ini.
Jenis-jenis Polio
1. Poliomielitis abortif
Gejala poliomielitis abortif mirip dengan banyak penyakit lainnya. Mereka mulai tiga hingga tujuh hari setelah terinfeksi dan bertahan beberapa hari. Gejala poliomielitis abortif meliputi kelelahan, demam, sakit kepala, muntah, diare atau sembelit, dan sakit tenggorokan.
2. Poliomielitis non-paralitik
Poliomielitis non-paralitik dimulai dengan gejala yang sama dengan poliomielitis abortif. Gejala tambahan dimulai dalam beberapa hari, termasuk leher kaku, rasa sakit atau kesemutan di lengan dan kaki, serta sakit kepala parah.
3. Poliomielitis paralitik
Poliomielitis paralitik dimulai dengan gejala yang mirip dengan poliomielitis abortif atau poliomielitis non-paralitik. Gejala tambahan dapat muncul beberapa hari atau minggu kemudian, termasuk sensitivitas terhadap sentuhan dan kejang otot.
YOLANDA AGNE
Baca juga: Virus Polio Muncul Lagi di Aceh, Kemenkes Sebut Karena Lingkungan Kotor