TEMPO.CO, Jakarta - Penemuan kasus penyakit polio di Kabupaten Pidie, Aceh, beberapa waktu lalu mencemaskan masyarakat. Polio adalah penyakit virus menular yang dapat menyebabkan kelumpuhan, kesulitan bernapas, dan terkadang kematian. Cara paling efektif untuk mencegah polio adalah vaksinasi.
Polio dapat mempengaruhi tubuh secara berbeda tergantung di mana virus berkembang biak dan menyerang. Dilansir dari Clevand Clinic, berikut beberapa jenis polio:
1. Poliomielitis abortif
Poliomielitis abortif menyebabkan gejala seperti flu dan usus. Itu hanya berlangsung beberapa hari dan tidak menyebabkan masalah jangka panjang.
2. Poliomielitis non-paralitik
Poliomielitis non-paralitik dapat menyebabkan meningitis aseptik, pembengkakan area di sekitar otak. Ini menyebabkan lebih banyak gejala daripada poliomielitis yang gagal dan mungkin mengharuskan untuk dirawat di rumah sakit.
3. Poliomielitis paralitik
Poliomielitis paralitik terjadi ketika virus polio menyerang otak dan sumsum tulang belakang. Itu dapat melumpuhkan otot-otot yang memungkinkan untuk bernapas, berbicara, menelan, dan menggerakkan anggota tubuh. Tergantung pada bagian tubuh mana yang terkena, itu disebut polio tulang belakang atau polio bulbar. Polio tulang belakang dan bulbar dapat muncul bersamaan. Kurang dari 1 persen penderita polio mengalami poliomielitis paralitik.
4. Polioensefalitis
Polioensefalitis adalah jenis polio langka yang kebanyakan menyerang bayi. Ini menyebabkan pembengkakan otak.
5. Sindrom pasca-polio
Sindrom pasca-polio adalah ketika gejala polio kembali bertahun-tahun setelah infeksi polio.
YOLANDA AGNE
Baca juga: Virus Polio Muncul Lagi di Aceh, Kemenkes Sebut Karena Lingkungan Kotor