TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai kasus perundungan viral di media sosial. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengingatkan orang tua pencegahan perilaku bullying atau perundungan dimulai dari keluarga.
"Mari bersama-sama mencegah praktik bullying dengan cara memperkuat peran keluarga guna mendukung kesehatan mental anak," kata Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK, Agus Suprapto.
Agus menjelaskan Kemenko PMK saat ini terus menggencarkan Rencana Aksi Nasional Peningkatan Kesejahteraan Anak Usia Sekolah dan Remaja. Salah satu tujuannya adalah memastikan kesehatan anak-anak Indonesia, baik secara fisik maupun mental. Sementara itu, praktik bullying dikhawatirkan akan memberi dampak yang kurang baik pada perkembangan mental atau psikologis anak.
"Dengan demikian, Kemenko PMK terus berupaya mencegah praktik perundungan, salah satunya melalui penguatan edukasi dan sosialisasi mengenai revolusi mental," jelasnya.
Revolusi mental
Melalui revolusi mental pemerintah berharap akan terwujud lingkungan sekolah yang menyenangkan dan bebas dari kekerasan guna mendukung tumbuh kembang anak yang optimal, sehat jasmani dan rohani. Untuk menjaga kesehatan fisik dan mental anak, orang tua perlu memastikan anak mendapatkan asupan makanan dengan gizi seimbang dan juga kasih sayang dan pendampingan.
"Selain memastikan anak mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, orang tua juga perlu mengajak anak berdialog dan juga mendampingi anak, terutama saat mengakses media sosial guna melindungi anak dari konten atau game yang mengandung kekerasan," paparnya.
Dia juga menambahkan dengan peran aktif orang tua dan juga seluruh pihak terkait diharapkan kesehatan anak, baik secara fisik dan juga mental, akan dapat terjaga dengan baik dan turut mendukung upaya mencegah praktik perundungan.
Sementara itu, psikolog keluarga Ketti Murtini mengingatkan orang tua perlu membentuk karakter anak sejak dini agar tidak menjadi pelaku bullying atau perundungan. Orang tua dan anggota keluarga lain perlu mendampingi tumbuh kembang dan membentuk karakter anak sejak dini agar tidak memiliki perilaku bullying atau menjadi korban.
Baca juga: Saran Psikolog agar Anak Terhindar Jadi Pelaku dan Korban Bullying