TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah kenaikan kasus Covid-19 di Tanah Air, aplikasi studi gejala keluaran Inggris, Zoe, mencatat ada gejala utama yang dirasakan oleh yang sudah disuntik vaksin, yakni faringitis. Zoe mencatat faringitis atau yang lebih dikenal sebagai sakit tenggorokan menempati posisi teratas di antara yang divaksin dalam peringkat aplikasi. Penyakit ini disebabkan oleh peradangan di tenggorokan karena benda asing seperti Covid-19.
Cheryl Lythgoe, tenaga medis di penyedia layanan kesehatan nirlaba Benenden Health, menjelaskan cara mengenali sakit tenggorokan karena Covid-19.
“Gejala sakit tenggorokan biasanya disebabkan oleh virus seperti flu dingin dan, sangat jarang, bisa disebabkan oleh bakteri. Gejala sakit tenggorokan bisa berupa nyeri saat menelan dan tenggorokan terasa kering dan gatal. Ini juga dapat muncul sebagai batuk atau kemerahan dan pembengkakan di sekitar bagian belakang tenggorokan (amandel), yang dapat menyebabkan kelenjar getah bening membengkak," paparnya.
Dia juga menjelaskan gejala tersebut seharusnya membaik dalam waktu seminggu dan biasanya tidak memerlukan pengobatan karena sembuh dengan sendirinya. Lythgoe menambahkan sakit tenggorokan muncul pada dua pertiga kasus Covid-19, bersamaan dengan beberapa gejala lain.
Para peneliti di Kings College London telah mengidentifikasi sakit tenggorokan bersama dengan gejala lain, seperti sakit kepala, kehilangan penciuman, nyeri otot, dan batuk sebagai gejala COVID-19. Sementara itu, hilangnya penciuman dan demam menjadi kurang umum dalam kasus Covid-19.
Jika sakit tenggorokan tidak disebabkan oleh Covid-19 atau flu, kemungkinan akan bertahan lebih lama. Lythgoe menjelaskan jika itu adalah demam kelenjar maka bisa berlangsung dalam 1-2 minggu. Dalam kondisi lain, sakit tenggorokan juga bisa muncul sebagai infeksi telinga ringan atau abses pada amandel atau tenggorokan.
“Komplikasi bendera merah lain yang dapat menyebabkan masuk rumah sakit, termasuk epiglottitis yang muncul sebagai kesulitan bernapas. Seringkali pernapasan bernada tinggi (stridor). Bagi yang mengalami sakit tenggorokan yang berlangsung lama atau tidak kunjung sembuh, itu juga bisa menjadi indikasi kondisi lain seperti kanker atau HIV. Jadi, harap hubungi dokter terlebih dulu,” jelasnya.
Lima gejala umum
Lima gejala teratas di antara orang yang sudah dua kali vaksinasi menurut Zoe meliputi sakit tenggorokan, pilek, hidung tersumbat, batuk terus-menerus, sakit kepala. Tetapi, orang dengan sakit tenggorokan dengan Covid-19 juga akan mengalami suara serak, yang juga merupakan tanda peradangan di laring tenggorokan.
“Suara serak bisa menjadi tanda radang laring, juga dikenal sebagai laringitis, yang dapat disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan atas. Hal ini dapat menyebabkan pembengkakan dan iritasi pada pita suara yang membatasi gerakan getaran biasa.
“Untungnya, sebagian besar penyebab suara serak dapat sembuh dan akan hilang dengan sendirinya. Penyebab lain bisa jadi Laryngopharyngeal Reflux, yang terjadi saat enzim lambung mengiritasi tenggorokan," katanya lagi.
Suara serak juga bisa berhubungan dengan kanker paru-paru, diikuti gejala lain seperti penurunan berat badan yang tidak jelas, batuk terus-menerus, mengi, sesak napas, dan nyeri dada. Jika memiliki gejala ini, hubungi dokter.
Baca juga: 5 Obat Alami Mengatasi Radang Tenggorokan