TEMPO.CO, Jakarta - Varises adalah insufisiensi vena kronis, di mana ada gangguan aliran darah dari pembuluh darah vena tungkai ke jantung. Varises terjadi akibat dari abnormalitas fungsi sistem vena yang disebabkan inkompetensi katup vena.
Spesialis bedah vaskular dr. Febiansyah Kartadinata Rachim, Sp. B, Subsp. BVE (K). menyatakan hanya suka rebahan dan bermalas-malasan bisa berisiko mengalami varises. Mereka yang jarang bergerak aktif dalam kehidupan sehari-hari bisa berisiko mengalami varises.
"Malas bergerak membuat aliran darah jadi melambat," kata spesialis bedah subspesialis bedah vaskular dan endovaskular konsultan di RS Pondok Indah- Pondok Indah, Jakarta, itu.
Ketika aliran melambat, darah bisa membeku dan membuat katup di pembuluh darah bekerja lebih keras. Ketika katup bekerja secara baik, darah bisa mengalir dengan lancar ke jantung. Pada varises, katup di pembuluh darah vena mengalami malfungsi.
Selain karena jarang bergerak, faktor risiko varises dipengaruhi oleh kehamilan, penggunaan alas kaki hak tinggi, yang membuat tekanan di betis terlalu tinggi. Akibatnya sirkulasi darah jadi tidak lancar.
Waspadai kebiasaan buruk
Kebiasaan buruk seperti merokok juga berisiko menimbulkan varises. Dia mengatakan yang berbahaya dari rokok adalah zat karsinogenik yang merusak lapisan pembuluh darah di bagian dalam yang bersinggungan dengan darah.
"Akibatnya, katup-katup di pembuluh darah semakin cepat rusak," jelasnya.
Minum alkohol, kegemukan, penambahan usia, serta riwayat keluarga juga merupakan faktor risiko varises. Secara statistik, perempuan lebih berisiko karena data menunjukkan 81,3 persen penderita adalah perempuan.
Febiansyah menjelaskan sebetulnya angka kejadian hampir sama. Namun data menunjukkan lebih banyak perempuan karena cenderung lebih peduli dan segera berobat ketika timbul gejala varises. Gejala yang patut diwaspadai adalah adanya pelebaran pembuluh darah vena di kaki, kemudian muncul bengkak di pergelangan kaki.
Waspada juga bila kaki mudah kram dan nyeri. Ini terjadi karena racun yang harusnya dialirkan ke jantung malah menumpuk di kaki akibat gangguan sirkulasi. Akibatnya, warna kulit jadi semakin gelap dan menyebabkan kulit kering, gatal-gatal, dan pada akhirnya ketika timbul luka, proses penyembuhannya jadi semakin lama.
Namun, belum tentu gejala tersebut memastikan orang varises. Untuk mendapatkan jawaban pasti, ia harus menjalani pemeriksaan untuk mengetahui kondisi katup di pembuluh vena dengan ultrasonografi doppler, di mana dokter akan memeriksa kondisi katup di pembuluh darah.
Baca juga: Awas, Varises Dibiarkan Bisa Sebabkan Serangan Jantung dan Stroke