TEMPO.CO, Jakarta - Asam urat adalah bentuk umum dari radang sendi yang sangat menyakitkan. Biasanya, asam urat mempengaruhi satu sendi pada satu waktu yang sering menyerang sendi jempol kaki, pergelangan kaki, dan lutut. Ada kalanya gejala dari penyakit ini memburuk yang dikenal sebagai suar dan ada kalanya penyakit ini tidak memiliki gejala, yaitu remisi.
Lebih dari itu, asam urat menjadi penyakit yang harus tidak dapat dianggap ringan. Pasalnya, serangan asam urat dapat terjadi secara tiba-tiba dan dapat berlangsung berhari-hari bahkan berminggu-minggu. Setelah serangan awal terjadi, penyakit asam urat dapat terus terjadi selama bertahun-tahun yang bisa kambuh tanpa gejala.
Dengan begitu, penting seseorang untuk mengetahui gejala asam urat agar dapat menyadarinya dan mengobatinya sejak dini. Berikut adalah gejala dari asam urat, yaitu rasa nyeri secara berkala, pembengkakan, kemerahan, dan demam, seperti dilansir cdc.gov.
Asam urat terjadi karena suatu kondisi yang dikenal sebagai hiperurisemia, yaitu peningkatan kadar asam urat dalam darah. Saat seseorang terlalu banyak memiliki kadar asam urat dalam tubuh, kristal asam urat (monosodium urate) dapat menumpuk di persendian, cairan, dan jaringan dalam tubuh. Tidak perlu khawatir karena hiperurisemia tanpa gejala asam urat tidak perlu diobati.
Baca: Mengubah Gaya Hidup Perlu untuk Mengatasi Sakit Asam Urat
Orang dengan Risiko Asam Urat
Kendati demikian, terdapat kemungkinan besar seseorang akan mengembangkan hiperurisemia yang menyebabkan asam urat. Berikut daftar seseorang yang memiliki kemungkinan besar tersebut, sebagai berikut:
1. Laki-laki
2. Obesitas
3. Gagal jantung kongestif
4. Hipertensi (tekanan darah tinggi)
5. Resistensi insulin
6. Sindrom metabolik
7. Diabetes
8. Fungsi ginjal buruk
9. Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti diuretik
10. Minum alkohol
11. Mengonsumsi makanan dan minuman tinggi fruktosa (sejenis gula)
12. Memiliki diet tinggi purin yang dipecah tubuh menjadi asam urat. Makanan kaya purin, antara lain daging merah, jeroan, sarden, kerang, dan tuna.
Bagaimana Cara Menangani Asam Urat?
Tidak ada obat untuk asam urat, tetapi seseorang dapat mengobati dan mengelola kondisi ini secara efektif dengan pengobatan dan strategi pengelolaan diri. Mengutip mayoclinic, di sisi lain, penyedia layanan kesehatan akan merekomendasikan rencana perawatan medis, sebagai berikut:
1. Mengelola rasa sakit akibat suar
Cara mengelolanya dapat mengonsumsi obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti ibuprofen, steroid, dan obat antiinflamasi colchicine.
2. Mencegah suar
Mengubah pola makan dan gaya hidup, seperti menurunkan berat badan, membatasi alkohol, dan makan lebih sedikit makanan kaya purin (daging merah, jeroan, dan sejenisnya). Selain itu, seseorang perlu mengubah atau menghentikan pengobatan yang terkait dengan hiperurisemia (diuretik).
3. Mencegah terbentuknya batu ginjal akibat tingginya kadar asam urat yang kronis
Bagi seseorang yang sering mengalami serangan akut atau asam urat kronis, dokter merekomendasikan terapi pencegahan untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah menggunakan obat asam urat, seperti allopurinol, febuxostat, dan pegloticase.
RACHEL FARAHDIBA R
Baca juga: Penyakit Asam Urat: Penyebab, Gejala dan Kiat Mencegahnya
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.