Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kurang Gizi Perburuk Penyakit Paru Obstruktif Kronis

Reporter

image-gnews
Ilustrasi paru-paru basah. Foto : halodoc
Ilustrasi paru-paru basah. Foto : halodoc
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPenyakit paru obstruktif kronis (PPOK) menduduki peringkat keempat sebagai penyebab kematian di dunia. PPOK adalah kumpulan penyakit yang menyerang saluran pernapasan, berlangsung jangka panjang, hingga menyebabkan penyempitan di saluran napas. Asap menjadi penyebab utama PPOK, termasuk asap rokok, knalpot, serta polusi lain termasuk di lingkungan kerja.

"Gejala awal biasanya batuk disertai produksi lendir yang cenderung produktif. Jika lendir semakin kental, maka penyempitan akan semakin hebat dan dapat mencetuskan sesak napas," kata manajer umum medis Kalbe, dr. Dedyanto Henky Saputra, M.Gizi.

Penting untuk melakukan upaya pencegahan PPOK. Salah satunya dengan menggaungkan tema Hari PPOK Sedunia yang diperingati setiap Rabu minggu ketiga November, yaitu "Lungs for Your Life".

"PPOK adalah penyakit yang bersifat irreversible. Dalam hal ini, apabila saluran pernapasan rusak, sulit untuk kembali seperti pada kondisi normal," jelasnya.

Salah satu manifestasi yang sering dialami pengidap PPOK adalah gangguan gizi atau malnutrisi. "Penyebab utama penurunan berat badan pada PPOK adalah hilangnya nafsu makan dan penurunan asupan makanan, khususnya pada pasien dengan PPOK eksaserbasi akut. Otot pernapasan melemah karena penurunan asupan makanan dan peningkatan konsumsi energi," papar Dedy.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perhatikan asupan gizi
Sering kali terapi PPOK hanya berfokus pada terapi obat sedangkan perbaikan gizi kadang dilupakan. Padahal, nutrisi adalah faktor yang sangat mendukung keberhasilan terapi pasien PPOK karena dengan status gizi yang baik imun tubuh menjadi kuat dan proses pemulihan juga lebih cepat.

Pemenuhan gizi bagi pengidap PPOK harus bersumber dari konsumsi keragaman makanan atau zat gizi, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Namun, bagi pengidap PPOK dengan serangan akut sesak napas, kebutuhan nutrisi sebaiknya dimodifikasi.

"Pada kondisi sesak, terlebih pada pasien yang menggunakan alat bantu pernapasan (ventilator), disarankan untuk mengurangi porsi asupan sebab karbohidrat saat kita makan dan diolah di dalam tubuh akan menghasilkan atau memproduksi karbon dioksida lebih besar sehingga dapat semakin memperburuk kondisi sesak napas," jelasnya.

Baca juga: Kurangi Gejala Penyakit Paru Obstruktif Kronis dengan Terapi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kekhawatiran Global pada Pneumonia Anak, Ini Saran buat Orang Tua

10 jam lalu

Ilustrasi anak sakit. Shutterstock
Kekhawatiran Global pada Pneumonia Anak, Ini Saran buat Orang Tua

Setiap tahun virus saluran pernapasan menyerang dan menyebabkan pneumonia atau infeksi pada paru-paru. Berikut saran pakar untuk orang tua.


Upaya Menekan Kasus Pneumonia pada Anak Menurut IDAI

16 jam lalu

Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com
Upaya Menekan Kasus Pneumonia pada Anak Menurut IDAI

Analisis data dapat memberikan wawasan yang lebih baik untuk pengembangan strategi pencegahan dan penanggulangan pneumonia.


Gejala Kanker Paru-paru Stadium 1 sampai 4, Apa yang Dirasakan Pasien?

16 jam lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Gejala Kanker Paru-paru Stadium 1 sampai 4, Apa yang Dirasakan Pasien?

Kiki Fatmala pernah alami kanker paru-paru stadium 4. Berikut gejala kanker paru-paru stadium 1 hingga 4.


Lindungi Anak dari Pneumonia dengan Rekomendasi dari IDAI

1 hari lalu

Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com
Lindungi Anak dari Pneumonia dengan Rekomendasi dari IDAI

IDAI memberikan sejumlah rekomendasi untuk melindungi anak dari penularan pneumonia seperti yang kini mewabah di Cina.


Begini Cara Mencegah Penularan Pneumonia

1 hari lalu

Ilustrasi pneumonia. Foto : Radiopaedia
Begini Cara Mencegah Penularan Pneumonia

Cara pertama yang dapat dilakukan untuk melawan dan mencegah pneumonia adalah dengan mendapatkan vaksinasi.


5 Teknik Pernapasan Untuk Kurangi Stres

2 hari lalu

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
5 Teknik Pernapasan Untuk Kurangi Stres

Berikut beberapa teknik pernapasan yang efektif untuk mengatasi stres dan mendukung kesejahteraan emosional.


Bernapas Lewat Hidung vs Mulut, Apa Perbedaannya

3 hari lalu

Ilustrasi bernapas. (zebrapen.com)
Bernapas Lewat Hidung vs Mulut, Apa Perbedaannya

Terdapat perbedaan yang signifikan antara bernapas dengan mulut dan hidung.


Kekhawatiran terkait Pneumonia di Cina Sampai Belanda, Kasus pada Anak Melonjak

4 hari lalu

Suasana kepadatan pengunjung di Rumah Sakit Anak Beijing di distrik Xicheng, Cina, 26 November 2023. Rumah sakit itu tampak penuh sesak akibat antrean panjang di tengah peningkatan kasus Pneumonia yang banyak menyerang anak-anak. Video Obtained by Reuters/Handout via REUTERS
Kekhawatiran terkait Pneumonia di Cina Sampai Belanda, Kasus pada Anak Melonjak

Kasus penyakit pernapasan pada anak di Belanda naik tajam. Adakah kaitan dengan wabah pneumonia di Cina yang juga menyerang anak-anak?


Merebak Pneumonia di Cina, Kemenkes Minta Tingkatkan Pengawasan

4 hari lalu

Ilustrasi pneumonia. shutterstock.com
Merebak Pneumonia di Cina, Kemenkes Minta Tingkatkan Pengawasan

Merebaknya kasus pneumonia di Cina membuat Kemenkes bersiaga dengan menerbitkan Surat Edaran Nomor: PM.03.01/C/4632/2023.


Kenali Faktor Risiko Kanker Paru karena Kasusnya Terus Naik

9 hari lalu

Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock
Kenali Faktor Risiko Kanker Paru karena Kasusnya Terus Naik

Pakar pulmonologi meminta orang mengenali faktor risiko kanker paru mengingat jumlah kasus meningkat setiap tahun.