TEMPO.CO, Jakarta - Makanan instan agaknya disukai karena rasanya yang enak dan cepat diolah. Saat ini ada berbagai jenis makanan instan. Walaupun rasanya enak dan cepat dimasak, makanan instan berbahaya untuk tubuh jika sering dikonsumsi atau terlalu banyak.
Risiko mengonsumsi makanan instan
1. Mengandung banyak zat
Mengutip Laborers Health and Safety, makanan instan biasanya mengandung terlalu banyak gula tambahan, natrium, sodium dan lemak. Semua bahan itu digunakan supaya makanan memiliki rasa yang enak.
Namun, bahan-bahan itu bisa meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan. Berbagai risikonya antara lain obesitas, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes.
Baca: Awas, Sering Santap Makanan Instan Bisa Picu Obesitas
2. Kurang nilai gizi
Makanan instan biasanya mesti melewati berbagai proses agar bisa tahan lama ketika disimpan. Panjangnya proses ini membuat bahan-bahan makanan kehilangan banyak nutrisi dasar.
3. Padat kalori
Ada banyak makanan instan yang tinggi kalori, seperti biskuit dan wafer. Orang yang memakannya bahkan tidak sadar telah mengonsumsi kalori di atas rata-rata. Camilan yang tinggi kalori bisa menyebabkan ketagihan, karena rangsangan di pusat dopamin di otak.
4. Kenaikan berat badan
Mengutip Health Site, tingginya kalori dalam makanan instan mendorong kenaikan berat badan yang tidak sehat. Sebab, dalam makanan kemasan juga terdapat zat gula tambahan. Tak jarang makanan instan menggunakan pemanis yang mengandung sirop jagung. Itu rekayasa genetika yang tetap bisa menaikkan kadar glukosa dalam darah.
5. Tinggi karbohidrat
Makanan instan sering mengandung karbohidrat olahan tingkat tinggi. Karbohidrat tidak alami ini lebih mudah dicerna di saluran pencernaan. Cepatnya lonjakan kadar gula darah dan insulin membuat orang mudah merasa lapar dan mengidam makanan.
6. Radang usus
Mengutip Verywell Fit, makanan instan bisa menyebabkan radang usus. Terkadang, makanan instan mengandung bahan kimia pengemulsi atau berlemak dengan air. Bahan yang digunakan untuk memperpanjang umur simpan dan membantu menahan bentuk atau tekstur makanan. Pengelmusi biasanya terkandung dalam produk makanan instan, antara lain roti, selai, saus salad, es krim.
7. Kanker usus besar
Makanan instan yang terbuat dari daging olahan bisa meningkatkan risiko kanker usus besar. Dagin olahan, yaitu sosis, bacon, dan hot dog yang diawetkan. Dampak itu bersumber dari paparan senyawa karsinogenik. Bahan kimia yang digunakan untuk mengawetkan makanan.
Baca: Ketum TP PKK Minta Orang Tua Batasi Makanan Instan untuk Anak
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.