"

Aneka Pemanis Buatan dan Efeknya

Reporter

Ilustrasi minuman manis (pixabay.com)
Ilustrasi minuman manis (pixabay.com)

TEMPO.CO, JakartaPemanis buatan diklaim rendah kalori dan dianggap solusi terbaik penderita diabetes. Faktanya, konsumsi pemanis buatan yang berlebih berkolerasi dengan kanaikan kasus obesitas dan diabetes. Menurut siaran pers dari Thermolyte Sweetener, pemanis terdiri dari yang alami dan buatan.

Sesuai dengan namanya, pemanis alami memang berasal dari bahan alami yang relatif aman bagi tubuh. Macam-macam pemanis alami di antaranya madu, gula kelapa, ekstrak daun stevia, xylitol dari jagung, sirup yakon. Umumnya pemanis alami memiliki kadar kalori dan indeks glikemik rendah. Sayangnya, pemanis alami tidak selalu mudah didapat di pasaran. 

Selain pemanis alami, ada pula pemanis buatan yang lebih populer sebagai zat tambahan pada makanan dan minuman olahan. Berikut beberapa jenis pemanis buatan.

Sakarin
Sakarin adalah pemanis buatan dengan bentuk seperti bubuk kristal putih yang tidak mengandung kalori dan cenderung aman bagi penderita diabetes. Rasanya bisa mencapai 300 kali lebih manis dari gula pasir sehingga meninggalkan rasa pahit.

Aspartam
Aspartam termasuk pemanis buatan yang sering dipakai untuk makanan dan minuman cepat saji. Aspartam mudah rusak jika dipanaskan.

Siklamat
Siklamat adalah pemanis yang banyak dipakai untuk membuat permen, makanan penutup, atau makanan dan minuman ringan. Rasa manisnya mencapai 40 kali gula pasir.

Sorbitol
Tidak sama dengan pemanis buatan lain, sorbitol adalah salah sejenis karbohidrat. Pemanis buatan ini punya nama lain D-sorbitol, yang tidak sekadar menambahkan rasa manis tetapi juga bisa menjaga level kelembapan makanan agar teksturnya sesuai keinginan.

Sukralosa
Sukralosa adalah jenis pemanis buatan yang berasal dari sukrosa atau gula tebu tapi tidak ada kandungan kalori dan tidak diserap tubuh. Level manisnya bisa sampai 600 kali lebih dari gula pasir. Cukup gunakan sedikit saja, makanan atau minuman sudah terasa manis. Keunggulan dari sukralosa adalah bisa tetap stabil ketika kena suhu sangat panas atau sangat dingin. Bahkan, sukralosa juga tidak merusak gigi, tidak berpengaruh ke kondisi genetik, dan relatif aman untuk penderita diabetes.

Baca juga: Asupan Gula yang Dianjurkan untuk Anak








Selain Gula Pasir, Berikut 5 Komoditi Pangan yang Wajib Ada Masuki Bulan Ramadhan

11 jam lalu

Ilustrasi cabai merah. TEMPO/Prima Mulia
Selain Gula Pasir, Berikut 5 Komoditi Pangan yang Wajib Ada Masuki Bulan Ramadhan

Sirup merupakan salah satu komoditi wajib saat bulan Ramadhan. Bahkan sirup sudah identik dengan tradisi di bulan puasa.


Syarat Penderita Diabetes Boleh Berpuasa Ramadan Menurut Dokter

1 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Syarat Penderita Diabetes Boleh Berpuasa Ramadan Menurut Dokter

Dokter menyarankan sebelum memasuki Ramadan, penderita diabetes diedukasi untuk berpuasa Senin dan Kamis agar terbiasa.


Bolehkah Penderita Diabetes Minum Kopi?

3 hari lalu

Ilustrasi wanita minum kopi. Foto: Unsplash.com/Freestocks
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Kopi?

Pengaruh kafein di kopi terhadap kadar gula darah penderita diabetes tipe 2 ternyata berbahaya. Simak penjelasannya.


4 Komoditas Pasokannya Masih Tergantung Impor, Bagaimana Harganya Menjelang Ramadan?

3 hari lalu

Pak Ateng seorang pedagang daging sapi mengalami penurunan minat pembeli akibat dampak revitalisasi pasar Ciputat dan naiknya harga daging menjelang Ramadan, di Pasar Ciputat Tangerang Selatan, Selasa, 14 Maret 2023. Saat ini harga daging sapi bisa mencapai angka Rp16.000 per kilogram dengan harga normal 13 rupiah per kilogram. TEMPO/MAGANG/MUHAMMAD FAHRUR ROZI
4 Komoditas Pasokannya Masih Tergantung Impor, Bagaimana Harganya Menjelang Ramadan?

Bapanas menanggapi tentang empat komoditas yang masih tergantung impor, yaitu bawang putih, kedelai, gula konsumsi, dan daging. Bagaimana harga keempat komoditas tersebut menjelang Ramadan?


Manfaat dan Nutrisi Gula Tebu

4 hari lalu

Pekerja melakukan aktivitas bongkar muat gula di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa, 18 Februari 2020. Direktur Eksekutif AGI (Asosiasi Gula Indonesia) Budi Hidayat, mengatakan luas lahan tebu giling meningkat dari 411.435 hektar pada tahun 2019 menjadi 413.432 hektar pada tahun 2020, akan tetapi tingkat produktivitas gula diperkirakan turun 10 persen dibandingkan dengan tahun lalu yang sebanyak 5,41 ton per hektar. TEMPO/Tony Hartawan
Manfaat dan Nutrisi Gula Tebu

Tak sedikit orang percaya gula yang terbuat dari sari tebu tak baik, padahal ada manfaat yang bisa didapatkan dengan mengonsumsi gula tebu.


Inilah Kandungan Susu Kental Manis (SKM) dan Risikonya untuk Kesehatan

5 hari lalu

Ilustrasi susu kental manis. Shutterstock
Inilah Kandungan Susu Kental Manis (SKM) dan Risikonya untuk Kesehatan

Sekalipun termasuk sebagai produk susu, susu kental manis (SKM) tidak dapat digunakan sebagai satu-satunya sumber gizi.


Menjelang Lebaran, ID Food Siapkan Ribuan Ton Gula dan Daging Sapi

6 hari lalu

Warga berbelanja pangan bersubsidi di Foodstation Pasar Induk Beras Cipinang, Senin, 6 September 2021. Adapun komoditas yang dijual terdiri dari beras premium 5kg dijual Rp30.000),  daging sapi 1kg Rp35.000, daging ayam per ekor Rp 8000. TEMPO/Muhammad Hidayat
Menjelang Lebaran, ID Food Siapkan Ribuan Ton Gula dan Daging Sapi

Direktur Komisaris ID Food Ardiansyah Chaniago menyatakan pihaknya siapkan daging sapi sekitar 3.500 ton menjelang Lebaran 2023.


Perbedaan Less Sugar dan Low Sugar, Apa Saja?

8 hari lalu

Ilustrasi minuman manis (pixabay.com)
Perbedaan Less Sugar dan Low Sugar, Apa Saja?

Ada dua pilihan produk yang diklaim rendah gula, produk berlabel less sugar dan low sugar


Benarkah Kacang Menyebabkan Jerawat? Ini Penjelasannya

11 hari lalu

Ilustrasi wanita dengan jerawat dan bintik hitam. Freepik.com
Benarkah Kacang Menyebabkan Jerawat? Ini Penjelasannya

Kacang tidak menyebabkan munculnya jerawat. Tidak ada penelitian yang secara langsung menyelidiki hubungan kacang dengan jerawat.


Kurangi Konsumsi Gula Berlebih dengan Kebijakan Publik yang Tegas

13 hari lalu

Ilustrasi minuman manis (pixabay.com)
Kurangi Konsumsi Gula Berlebih dengan Kebijakan Publik yang Tegas

Pakar mengatakan kebijakan publik yang kuat sangat penting dalam upaya pengendalian konsumsi gula berlebih pada masyarakat.