Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peringatan buat Penonton Piala Dunia 2022, Awas Serangan Jantung!

Reporter

image-gnews
Penonton membawa gelas berisi biar saat menyaksikan pembukaan Piala Dunia 2022 di Al Bidda Park, Doha, Qatar, 19 November 2022. Salah satu bar menjual satu pint bir Guinness (setara 430 ml) dijual dengan harga 60 riyal Qatar atau setara Rp260 ribu. Hal ini dianggap cukup terpaut jauh dibandingkan harga bir yang dijual di beberapa pusat keramaian di Eropa, di rentang harga 60-85 ribu per botol kecil. REUTERS/Marko Djurica
Penonton membawa gelas berisi biar saat menyaksikan pembukaan Piala Dunia 2022 di Al Bidda Park, Doha, Qatar, 19 November 2022. Salah satu bar menjual satu pint bir Guinness (setara 430 ml) dijual dengan harga 60 riyal Qatar atau setara Rp260 ribu. Hal ini dianggap cukup terpaut jauh dibandingkan harga bir yang dijual di beberapa pusat keramaian di Eropa, di rentang harga 60-85 ribu per botol kecil. REUTERS/Marko Djurica
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ada laporan penonton yang meninggal dunia akibat serangan jantung saat menyaksikan pertandingan Piala Dunia 2022. Menurut Channel News Asia, faktor yang membuat tekanan darah jadi melonjak salah satunya sorakan dan makian selama pertandingan Piala Dunia 2022. 

Menurut sebuah penelitian, hal yang memicu terjadinya serangan jantung adalah pengerahan tenaga fisik yang intens atau gangguan emosi yang ekstrem. Artinya, ini bukanlah suatu kebetulan jika penelitian di Brasil yang dilakukan selama empat kali Piala Dunia menunjukkan serangan jantung mengalami peningkatan selama pertandingan final dan memuncak saat Brasil bermain melawan negara lain. 

Penelitian di New England Journal Of Medicine (NEJM) melaporkan di Jerman, sebanyak 47 persen dari 4.279 pasien dirawat karena penyakit jantung saat tim Jerman bermain di Piala Dunia 2006. Mereka  diketahui memiliki riwayat penyakit jantung koroner.

"Kejadian darurat jantung saat menonton Jerman berkompetisi di Piala Dunia 2,66 kali lipat dari periode kontrol pada 2003 dan 2005. NEJM menyimpulkan menonton pertandingan yang menegangkan lebih dari dua kali lipat berisiko kejadian kardiovaskular," kata peneliti Dr. Dinesh Nair. 

Skenario serupa juga terjadi di wilayah Inggris, di mana serangan jantung meningkat selama Piala Dunia 1998, bahkan naik 25 persen ketika Inggris kalah dari Argentina dalam adu penalti. Untuk menjawab kekhawatiran publik, Journal of Cardiology di Kanada melakukan eksperimen terhadap orang-orang yang menyaksikan pertandingan hoki dan ditemukan secara tak sadar detak jantung akan meningkat hingga 110 persen dan pembuluh darah melebar sampai 75 persen. Kondisi ini sama seperti kegiatan berolahraga secara intens.  

Selain itu, Nair, konsultan ahli jantung yang berpraktik di Rumah Sakit Mount Elizabeth dan Komite Medis Asosiasi Sepakbola Singapura, mengatakan serangan jantung ini dipicu terhentinya pasokan darah ke otot jantung secara mendadak akibat penyumbatan. Efeknya organ tersebut mengalami penyumbatan. Risiko ini pun kian meningkat ketika orang melibatkan taruhan atau uang, kerugiannya lebih besar. 

“Hal ini bisa sangat berdampak selama pertandingan dengan taruhan lebih tinggi dan untuk penggemar yang lebih bersemangat,” kata Nair. 

Berdasarkan keterangan, biasanya orang yang mengalami serangan jantung juga mengalami beberapa gejala yang dirasakan terlebih dulu, mulai dari nyeri dada, sesak napas, pucat, keringat dingin, bahkan kondisi tidak sadar secara tiba-tiba. 

Gaya hidup keliru picu serangan jantung 
Meskipun ahli kardiologi, Nair belum punya bukti yang menunjukkan terjadi lonjakan kasus serangan jantung selama periode Piala Dunia. Namun, penyakit jantung adalah salah satu penyakit kronis yang paling banyak tersebar di Singapura. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Diperkirakan 16 orang meninggal akibat penyakit kardiovaskular setiap hari. Faktanya, statistik terbaru tahun 2016 menyatakan bpenyakit kardiovaskular menyumbang 29,5 persen dari semua kematian di Singapura,” paparnya. 

Bahkan, di 2022 menunjukkan hanya satu dari 12 orang yang menderita serangan jantung meninggal karena perawatan medis di Singapura menjadi lebih efisien. Ahli jantung Dr. Patrick Lim dari Rumah Sakit Khoo Teck Puat pun mengatakan penyebab di balik angka-angka itu bukanlah hal baru. Pola makan kolesterol tinggi, stres, merokok, konsumsi alkohol, dan keturunan menjadi faktor penentu. Tetapi selama Piala Dunia, faktor pemicu penyakit ini dirasa saling terkait. 

"Selain Piala Dunia yang diadakan di AS pada 1994, dan diselenggarakan bersama oleh Korea Selatan dan Jepang pada 2002, Piala Dunia yang tersisa sebagian besar memiliki pertandingan yang diputar larut malam di Singapura. Ini dikaitkan dengan perubahan siklus tidur, kurang tidur, dan stres yang berpotensi meningkatkan risiko," katanya. 

Misalnya selama Piala Dunia 2014, setidaknya tiga penggemar sepak bola Cina  meninggal setelah begadang untuk menonton pertandingan, dua di antaranya karena serangan jantung dan stroke, kata Nair. 

"Risiko ini bahkan lebih tinggi pada pasien dengan kondisi jantung yang sudah ada sebelumnya, terutama jika mereka lupa meminum obat yang diresepkan," ujarnya.

Cara pencegahan 
Ini tidak berarti siapa pun yang memiliki penyakit jantung tidak boleh menonton Piala Dunia. "Tidak mungkin orang yang didiagnosis mengalami serangan jantung akibat menonton Piala Dunia. Lebih tepatnya, ada beberapa gaya hidup yang memicu hal tersebut, " ucap Nair. 

Untuk mengurangi risiko, ia mengatakan sebaiknya menghindari rokok, alkohol, kafein, dan tidak begadang sehingga bagi yang ingin menonton lebih banyak pertandingan Piala Dunia harus tetap menerapkan gaya hidup sehat dengan memperhatikan pola makan, berolahraga secara teratur, dan terus melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin apabila ada penyakit jantung bawaan.

Baca juga: Hublot Perusahaan Jam Tangan yang Tampil di Piala Dunia 2022, Terutama Saat Info Perpanjangan Waktu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

3 hari lalu

Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Ginekolog Minta Pemilik Kolesterol Tinggi Waspadai Gejala Menopause

Pemilik kolesterol tinggi perlu mewaspadai gejala menopause yang kian berat, terutama risiko penyakit kardiovaskular karena ketiadaan hormon estrogen.


Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

6 hari lalu

Sejumlah anggota ormas dari BPPKB tidur di lantai  saat menunggu pendataan setelah diamankan oleh tim pemburu preman Polres Jakarta Barat (21/9).  Tempo/Aditia Noviansyah
Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

7 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

7 hari lalu

Legenda sepak bola Jerman, Bernd Holzenbein. FIFA
Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

Bernd Holzenbein menjadi bagian dari generasi emas sepak bola Jerman yang menjadi juara Piala Dunia 1974.


Dipertahankan Bayer Leverkusen, Simak Profil Granit Xhaka

8 hari lalu

Pemain Bayer Leverkusen Granit Xhaka berselebrasi. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Dipertahankan Bayer Leverkusen, Simak Profil Granit Xhaka

Direktur olahraga Bayer Leverkusen Simon Rolfes memastikan Florian Wirtz dan Granit Xhaka akan bertahan di klub itu


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

12 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

14 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.


Makanan Bersantan Siap Menyerbu Saat Lebaran, Ahli Gizi: Jangan Dipanaskan Berulang

16 hari lalu

Ilustrasi opor ayam. shutterstock.com
Makanan Bersantan Siap Menyerbu Saat Lebaran, Ahli Gizi: Jangan Dipanaskan Berulang

Anda sudah siapkan opor, rendang hingga gulai untuk hidangan Lebaran? Ingat pesan dokter gizi soal makanan bersantan


Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

18 hari lalu

Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?


Beri Sinyal Kembali Latih Timnas Vietnam, Ini Profil Park Hang-seo

27 hari lalu

Park Hang-seo juga pernah membawa timnas Vietnam meraih medali emas pada ajang SEA Games 2020. Pada laga final, Vietnam berhasil mengalahkan Indonesia dengan skor 3-0. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Beri Sinyal Kembali Latih Timnas Vietnam, Ini Profil Park Hang-seo

Park Hang-seo beri sinyal akan kembali latih timnas Vietnam, setelah digilas timnas Indonesia di penyisihan Piala Dunia lalu.