TEMPO.CO, Jakarta - Trauma healing menjadi salah satu alternatif penyembuhan yang diberikan bagi para penyintas tragedi yang memilukan. Salah satunya trauma healing dilakukan untuk para penyintas gempa Cianjur. Pemberian trauma healing merupakan salah satau strategi untuk mengatasi gangguan psikologis, seperti kecemasan, panik, dan gangguan lainnya karena melemahnya fungsi-fungsi mental yang domiliki individu.
Melansir smccu.unesa.ac.id, dalam prosedurnya, para korban akan diajak melakukan kegiatan yang menyenangkan sehingga bisa melupakan trauma terhadap bencana. Sementara bentuik trauma healing yang bisa diberikan untuk anak-anak melalui permainan, seperti diajak bernyanyi, bercerita, dan kegiatan-kegiatan bermain lainnya.
Baca: BPBD DKI Kirim Tim Trauma Healing untuk Korban Gempa Cianjur
Tahapan Trauma Healing
Melansir share.upmc.com, setidaknya ada tiga tahapan dalam trauma healing, yaitu:
Fase 1: Keamanan dan Stabilitas
Tahap pertama dari trauma healing adalah tahap keamanan dan stabilitas. Dalam tahap ini, para psikolog akan membahas kebutuhan korban, seperti obat-obatan dan kebutuhan lainnya untuk proses pemulihan. Selain itu, tahap pertama ini juga diberikan pelatihan untuk menangani emosi berlebih, mengatur perasaan, mengelola ketakutan, hingga menstabilkan diri Anda ketika dihadapkan dengan pemicu trauma.
Fase 2: Mengingat dan Menerima
Selanjutnya, para ahli meminta korban untuk mengingat dan memproses konsekuensi atas peristiwa traumatis. Para ahli mental juga mengajak untuk mengakui apa yang telah hilang. Pemrosesan psikologis ini seringkali seiring dengan penyembuhan tubuh. Rasa sakit atau kemunduran fisik bisa memperlambat pemulihan mental dan emosional, bahkan menjadi sumber pemicu.
Fase 3: Memulihkan Hubungan
Tahapan terakhir dari pemulihan trauma adalah tentang pemberdayaan untuk merekonstruksi hubungan. Pada awalnya, korban akan merasa ragu dengan perubahan yang dialami dalam dirinya setelah mengalami peristiwa teaumatis. Hal ini membuat para korban merasa takut dan malu saat berhadapan dengan orang lain atas hal yang menimpa mereka.
Tahap ini psikolog akan membantu korban dengan memahami dan mencari resolusi atas trauma yang dialami. Para korban akan diberikan pelatihan mental agar kembali siap dalam berbaur dan beraktivitas di tengah masyarakat. Dengan demikian, korban mulai terbiasa lagi dalam menjalani hidup seperti biasa.
NAOMY A. NUGRAHENI
Baca juga: Mengenal Post Traumatic Stress Disorder, Trauma Para Korban Bencana Alam
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.