Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Apa Itu Toxic Positivity dan Dampaknya

Reporter

image-gnews
Istilah toxic relationship mengacu pada sebuah hubungan yang tidak sehat dan ditandai dengan berbagai perilaku 'beracun' yang punya potensi merusak fisik dan mental diri sendiri atau pasangan. (Foto: Canva)
Istilah toxic relationship mengacu pada sebuah hubungan yang tidak sehat dan ditandai dengan berbagai perilaku 'beracun' yang punya potensi merusak fisik dan mental diri sendiri atau pasangan. (Foto: Canva)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menurut positivepsychology.com, toxic positivity adalah prinsip orang harus memiliki pola pikir positif dan hanya memancarkan emosi dan pikiran positif setiap saat, terutama ketika hal-hal sulit. Kondisi ini memaksa untuk selalu berprasangka positif sehingga menjadi gangguan mental untuk diri sendiri.  

Jika merasa tertekan agar selalu terlihat bahagia, maka Anda sedang mengalami toxic positivity. Menurut psikolog Jennifer Howard, nasihat untuk selalu berpikir positif atau membaca buku motivasi yang menyuruh untuk selalu berpikir positif setiap saat justru akan membuat orang merasa takut, sedih, sakit hingga merasa sendiri. Berikut beberapa hal tentang toxic positivity. 

Ciri-ciri 
-Tidak jujur dengan diri sendiri  
Terkadang niat memang baik, untuk memunculkan sisi positif dari dalam diri di hadapan banyak orang agar orang lain terpengaruh menjadi positif juga. Tetapi, jika memforsir diri untuk terlihat positif hingga tidak mengizinkan emosi keluar, maka itu bukanlah hal yang baik. Orang dengan toxic positivity cenderung sulit berdamai dengan diri sendiri. Ia akan sulit menerima emosi negatif tersebut keluar dari dalam diri. Bahkan, ia akan cenderung merasa bersalah jika emosi negatif muncul meskipun karena tidak disengaja.  

-Menghindari masalah  
Untuk menekan perasaan negatif muncul, orang yang memiliki toxic positivity akan memilih menghindari masalah dan bukan mencari solusi. Hal ini juga tidak tepat karena dalam hidup kita pasti akan menemui permasalahan yang serupa dan semakin sering menghindarinya akan membuat kita menghadapi masalah yang jauh lebih besar. 

-Membandingkan diri dengan orang lain 
Terkadang, orang tanpa sadar menggunakan perbandingan agar dirinya atau lawan bicara terlihat sedikit lebih baik dari yang lain. Namun, kondisi ini terlihat tidak tepat jika diterapkan sebagai kata-kata untuk memotivasi.  

-Susah mengendalikan emosi  
Bersikap tidak terbuka dengan diri sendiri juga akan membuat orang tersebut sulit mengelola emosi sehingga secara batin dan jiwanya juga menjadi semakin tidak tenang karena emosi yang tidak terkontrol.  

Dampak 
-Membiarkan kehilangan  
Jika kehilangan, emosi kesedihan merupakan hal yang sangat wajar. Orang yang berulang kali mendengar pesan untuk bahagia mungkin merasa seolah-olah orang lain tidak peduli dengan rasa kehilangan itu. Toxic positivity rentan berdampak buruk. Misalnya, jika orang yang sudah kehilangan sosok berharga dalam hidupnya disuruh berpikir positif. Kondisi itu menyebabkan orang itu akan merasa kehilangannya tidak terlalu berharga.  

-Masalah komunikasi  
Toxic positivity mendorong  orang untuk mengabaikan fakta setiap hubungan memiliki tantangan karena cenderung berfokus pada hal positif saja. Pendekatan ini merusak komunikasi dan kemampuan untuk memecahkan masalah hubungan.  

-Mengabaikan bahaya nyata 
Kekerasan dalam rumah tangga ada efek positif yang menyebabkan orang yang mengalami pelecehan atau meremehkan tingkat keparahan. Kondisi itu yang membiarkan tetap dalam hubungan yang kasar. Jika dibiarkan akan menjadi sasaran pelecehan yang terus meningkat karena terus dalam obsesi berpikir positif.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cara mengatasi 
-Bersikap realistis  
Ketika menghadapi situasi yang sulit, sangat wajar untuk merasakan stres, ketakutan, atau khawatir. Tetapi, Anda bisa belajar mengontrol emosi diri sendiri dan mencari cara untuk menyelesaikan situasi yang menyebabkan hal-hal tersebut.  

-Memperhatikan perasaan  
Perhatikan perasaan terhadap situasi sekitar yang bisa memancing toxic positivity dapat terjadi, seperti membatasi penggunaan media sosial terhadap akun-akun yang sering mengunggah kata-kata motivasi.  

-Menerima kondisi  
Jika menghadapi tantangan, orang kemungkinan merasa gugup tentang hal yang akan terjadi di masa depan dan berharap kesuksesan. Emosi orang bisa serumit situasi itu sendiri.  

-Menulis jurnal  
Tidak ada salahnya mencari pelampiasan ketika diri sendiri menghadapi situasi yang kurang baik. Misalnya dengan menulis jurnal atau berbicara dengan teman. Penelitian menunjukkan hanya dengan mengungkapkan apa yang dirasakan ke dalam kata-kata, perasaan negatif bisa mereda.  

Contoh 
-Ketika seseorang baru saja kehilangan pekerjaan, temannya mengatakan, “Ambil saja hikmahnya." Meskipun komentar tersebut bertujuan untuk menunjukkan simpati, tetapi juga menghentikan apapun yang ingin dikatakan tentang apa yang dialaminya. 

-Ketika orang mengungkapkan kekecewaan atau kesedihan, orang lain memberi tahu, “Kebahagiaan adalah pilihan." Hal ini menunjukkan jika merasakan emosi negatif itu salah dari diri sendiri karena tidak memilih untuk bahagia. 

Baca juga: Toxic Positivity Rentan Berakibat Stres dan Susah Memecahkan Masalah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

10 hari lalu

Ilustrasi perempuan alami social burnout. Foto: Freepik.com/Jcomp
Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

Perempuan disebut lebih rentan terserang burnout. Psikoterapis membagi tips untuk meredakannya.


4 Dampak Buruk Kecanduan pada Kognitif Anak

22 hari lalu

Ilustrasi video game. Sumber: Korea e-Sports Association via Facebook/asiaone.com
4 Dampak Buruk Kecanduan pada Kognitif Anak

Kecanduan game atau media sosial sangat buruk terhadap kemampuan kognitif anak. Berikut empat dampak jeleknya.


Psikiater Ungkap Penyebab Remaja Rentan Alami Kecanduan

22 hari lalu

Ilustrasi livestreaming game. Foto : EV
Psikiater Ungkap Penyebab Remaja Rentan Alami Kecanduan

Remaja rentan mengalami kecanduan karena kondisi perkembangan otak yang belum sempurna atau matang. Simak penjelasannya.


Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

29 hari lalu

Ibu sedang pompa ASI. Foto : Motherly
Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

Perubahan besar dalam proses melahirkan dapat menyebabkan beban mental dan emosional yang signifikan pada ibu. Ini gejala gangguan mental pada ibu.


Nonton Drama Korea Secara Maraton Bisa Mengundang Bahaya, Begini Maksudnya

31 hari lalu

Bagi Anda yang ingin menonton drama dengan tema thriller, beberapa list drama Korea detektif berikut ini bisa jadi pilihan. Ada banyak plot twist. Foto: Canva
Nonton Drama Korea Secara Maraton Bisa Mengundang Bahaya, Begini Maksudnya

Menonton drama Korea atau drakor terus menerus dalam satu waktu bisa mengundang bahaya bagi kesehatan mental. Apakah itu?


Menko PMK Minta Caleg yang Kena Gangguan Mental Konsultasi ke Rumah Sakit

34 hari lalu

Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menko PMK Muhadjir Effendy (tengah) berjabat tangan dengan Pj Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik (kanan) saat menghadiri Festival Harmoni Budaya Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat, 3 November 2023. Festival budaya yang digelar di area Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara itu bertujuan untuk membangun ekosistem budaya melalui pemajuan kebudayaan dalam rangka menyongsong IKN. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Menko PMK Minta Caleg yang Kena Gangguan Mental Konsultasi ke Rumah Sakit

Caleg diminta tidak usah malu datang ke rumah sakit.


Tips Hadapi Orang Tua Beracun dari Psikolog

35 hari lalu

Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Peoplecreations
Tips Hadapi Orang Tua Beracun dari Psikolog

Sikap beracun orang tua sulit diubah. Lalu, bagaimana cara menghadapi hidup yang penuh tekanan dari orang tua? Berikut beberapa yang bisa dilakukan.


5 Tanda Anda Hidup dengan Orang Tua yang Toxic

35 hari lalu

Ilustrasi orang tua dan anak. Freepik.com
5 Tanda Anda Hidup dengan Orang Tua yang Toxic

Orang tua selalu mengontrol, menyalahkan, terlalu mengkritik, mengabaikan. Berikut tanda-tanda Anda hidup dengan orang tua toxic.


Polisi Sebut Ibu Pembunuh Anak Terindikasi Skizofrenia, Gangguan Mental Macam Apa?

37 hari lalu

12_iptek_ilustrasiSkizofrenia
Polisi Sebut Ibu Pembunuh Anak Terindikasi Skizofrenia, Gangguan Mental Macam Apa?

Skizofrenia memiliki korelasi pada tindakan-tindakan tragis, seperti pembunuhan. Polisi sebut ibu pembunuh anak di Bekasi Utara pun terindikasi itu.


Ibu Bunuh Anak di Bekasi karena Bisikan Gaib, KPAI Minta Gangguan Kejiwaan Jangan Dianggap Aib

37 hari lalu

(ki-ka) Pengurus Formas LKSA - PSAA, Jasra Putra bersama pengurus Panti Asuhan Dapur Yatim Baleendah, Devi Susiana dan Komisioner KPAI, Rita Pranawati menjelaskan foto-foto terkait penyergapan panti oleh Densus 88 Anti Teror saat konferensi pers di Kantor KPAI, Jakarta, 19 Januari 2016. TEMPO/Amston Probel
Ibu Bunuh Anak di Bekasi karena Bisikan Gaib, KPAI Minta Gangguan Kejiwaan Jangan Dianggap Aib

Kasus ibu bunuh anak di Bekasi menambah catatan anak menjadi korban saat diasuh orang dengan gangguan kejiwaan