Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bahaya Makan Kurang dari 3 Kali Sehari

image-gnews
Ilustrasi wanita makan. Freepik.com
Ilustrasi wanita makan. Freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sudah menjadi fakta selama bertahun-tahun sarapan adalah waktu makan terpenting. Tapi, itu mungkin sebenarnya lebih penting daripada yang diperkirakan sebelumnya, kata sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Academy of Nutrition and Dietetics, yang meneliti efek melewatkan makan dan frekuensi makan terhadap kematian dan kesehatan jantung.

Sebuah studi yang diterbitkan pada Agustus 2022 meneliti apakah perilaku makan seperti frekuensi makan, melewatkan waktu makan, dan jeda di antara waktu makan berhubungan dengan penyebab dan kematian penyakit kardiovaskular (CVD). Studi tersebut merekrut 24.011 orang dewasa berusia 40 tahun ke atas yang berpartisipasi antara 1999 dan 2014. 

Para peneliti memeriksa perbedaan kebiasaan makan para peserta, yang melaporkan kebiasaan makan mereka setiap 24 jam. Penyebab kematian diikuti hingga 31 Desember 2015 melalui daftar kematian.

Setelah mempelajari peserta selama beberapa tahun, para peneliti menemukan kebiasaan makan tertentu sebenarnya terkait dengan tingkat kematian dini yang lebih tinggi. Makan hanya satu kali sehari meningkatkan risiko kematian dari semua penyebab dan penyakit kardiovaskular sementara melewatkan sarapan meningkatkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular. Melewatkan makan siang atau makan malam meningkatkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular akibat semua penyebab. 

Pentingnya sarapan
Terakhir, penelitian menemukan makan terlalu dekat atau terpisah kurang dari 4,5 jam juga terkait dengan semua penyebab kematian dini. Studi ini menemukan bahwa menurut Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional AS (NHANES), 40 persen orang Amerika Serikat melewatkan makan dan setidaknya satu dari lima orang berusia 20-74 tahun melewatkan sarapan atau makan siang sehingga memperkuat pentingnya penelitian ini.

"Pada akhirnya, hal terpenting adalah orang memenuhi kebutuhan nutrisinya untuk kesehatan yang optimal," jelas Keri Gans, penulis The Small Change Diet dan pembawa acara podcast The Keri Report. "Jika mereka kehilangan hal-hal penting dari pola makan, itu dapat merusak kesehatan dalam jangka panjang, yang menyebabkan risiko lebih tinggi terkena kanker dan penyakit jantung jenis tertentu." 

Meskipun penelitian ini pasti memiliki keterbatasan, Gans mengatakan sarapan biasanya merupakan sarana yang baik untuk nutrisi yang terkait penurunan risiko kardiovaskular, seperti serat dan vitamin C, E, dan D. Ia juga memperingatkan risiko potensial lain melewatkan sarapan mungkin termasuk penambahan berat badan dan osteoporosis, namun penelitian ini tidak konklusif.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para peneliti menemukan kemungkinan alasan serupa mengapa melewatkan makan mungkin mengarah pada temuan mereka, termasuk pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat, makan berlebihan, dan konsumsi makanan berkalori tinggi. Meskipun luas dan komprehensif dalam banyak hal, studi ini juga memiliki banyak keterbatasan, sebagian besar didasarkan pada pengurangan makanan 24 jam yang dilaporkan sendiri, yang mungkin tidak selalu menjadi cara terbaik untuk menilai nutrisi, jelas Gans. 

"Peserta mungkin tidak dapat mengingat secara akurat apa yang mereka makan atau melaporkannya dengan jujur, yang mengarah ke potensi kesalahan informasi," ucapnya.

Para peneliti mencatat tidak mungkin untuk mempertimbangkan peran tidur dalam hubungan antara makanan dan kematian, serta sejumlah faktor lain yang tidak terukur, seperti kondisi yang sudah ada sebelumnya. Intinya adalah meskipun temuan tentang hubungan antara melewatkan makan dan kematian ini penting, ada banyak faktor lain yang berkontribusi terhadap kematian dini. Mengasup nutrisi yang cukup, termasuk dari buah dan sayuran, adalah kunci untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan dan mengurangi risiko penyakit yang berpotensi mengancam jiwa.

NADIA RAICHAN FITRIANUR | PREVENTION

Baca juga:

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

7 hari lalu

ilustrasi jantung (pixabay.com)
Gejala Penyakit Jantung yang Biasa Muncul saat Bangun Tidur

Penelitian baru-baru ini menemukan gejala penyakit jantung yang biasanya terjadi di pagi hari. Berikut penjelasannya.


Pakar Etiket Ingatkan Postur Tubuh yang Benar saat Makan di Restoran

10 hari lalu

Pakar etiket, William Henson. Instagram.com/@williamhansonetiquette
Pakar Etiket Ingatkan Postur Tubuh yang Benar saat Makan di Restoran

Pakar etiket mengingatkan untuk tidak membungkuk saat makan di restoran


Makan Almond Mentah Sebelum Makan Dapat Membantu Kurangi Lonjakan Glukosa, Ini Penjelasannya

22 hari lalu

Kacang Almond. Foto: sheknows.com
Makan Almond Mentah Sebelum Makan Dapat Membantu Kurangi Lonjakan Glukosa, Ini Penjelasannya

Almond memiliki kandungan seng dan magnesium tinggi yang dapat merangsang reseptor tirosin kinase di jaringan adiposa sehingga meningkatkan sensitivitas insulin.


Nabi Larang Makan Sambil Berdiri, Ini 5 Bahayanya untuk Kesehatan

30 hari lalu

Pengunjung berdiskusi sambil makan dan menikmati minuman kopi di Warung Kopi (Warkop) Nan Yo, Pondok, Padang, Sumatera Barat, Kamis 5 Oktober 2023. Warkop legendaris yang berdiri sejak 1932 itu menyajikan kopi robusta yang diseduh gaya Hainan dengan nuansa warung ala zaman dulu namun tetap dikunjungi konsumen dari berbagai usia. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Nabi Larang Makan Sambil Berdiri, Ini 5 Bahayanya untuk Kesehatan

Makan sambil berdiri dilarang Nabi, bisa beradampak buruk pada kesehatan


Pramugari Bagi Saran Tetap Enegerik Selama Penerbangan Jarak Jauh

38 hari lalu

Ilustrasi makanan di pesawat terbang. Unsplash.com/Jannoon208
Pramugari Bagi Saran Tetap Enegerik Selama Penerbangan Jarak Jauh

Menurut seorang pramugari saat penerbangan jarak jauh sebaiknya tidak langsung makan saat di pesawat


Risiko Penyakit Jantung pada Wanita Usia 50-an, Kardiolog Ingatkan Gejala Baru

59 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Risiko Penyakit Jantung pada Wanita Usia 50-an, Kardiolog Ingatkan Gejala Baru

Wanita berumur di atas 50 tahun perlu menaruh lebih banyak perhatian pada kesehatan jantung. Pakar ingatkan gejala baru terkait penyakit jantung.


7 Cara Tetap Fit Setelah Begadang

18 Februari 2024

Ilustrasi begadang. Freepik.com
7 Cara Tetap Fit Setelah Begadang

Begadang memiliki berbagai dampak buruk bagi kesehatan. Ada sejumlah tips agar tetap fit setelah begadang.


9 Cara Menghilankan Kafein Berlebih Dalam Tubuh

14 Februari 2024

Kafein? Secukupnya Saja
9 Cara Menghilankan Kafein Berlebih Dalam Tubuh

Terlalu banyak zat kafein di dalam tubuh bisa menyebabkan penyakit. Sejumlah cara ini bisa menguranginya


Petugas KPPS Disarankan Cukup Istirahat dan Hindari Doping agar Tak Tumbang

13 Februari 2024

Petugas KPPS memberi surat suara pada pemilih saat simulasi pencoblosan surat suara Pemilu 2024 yang digagas KPU Kota Bandung, Jawa Barat, 30 Januari 2024. 204807.222 pemilih yang terdaftar dalam DPT menyalurkan suara mereka pada Pemilu 2024 pada 14 Februari nanti. TEMPO/Prima Mulia
Petugas KPPS Disarankan Cukup Istirahat dan Hindari Doping agar Tak Tumbang

Petugas KPPS harus memiliki kesiapan fisik dan mental sejak sebelum hingga berakhirnya pelaksanaan tugas agar dapat melakukan pekerjaan ekstra.


Bukan Hemat Waktu, Makan Sambil Kerja Justru Banyak Minusnya

9 Februari 2024

Ilustrasi wanita makan siang di meja kantor. shutterstock.com
Bukan Hemat Waktu, Makan Sambil Kerja Justru Banyak Minusnya

Di dunia kerja yang serbacepat seperti sekarang, kebanyakan karyawan terjebak dalam praktek bekerja saat jam makan siang. Apa dampaknya?