Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Deteksi Kanker Kulit, Kenali Ciri Tahi Lalat ABCDE

Reporter

image-gnews
Ilustrasi tahi lalat. Onlinenews.com.pk
Ilustrasi tahi lalat. Onlinenews.com.pk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perhatikan bentuk tahi lalat, adakah yang tak wajar? Spesialis bedah onkologi Diani Kartini mengajak masyarakat mendeteksi dini kondisi tahi lalat yang berpotensi menjadi kanker kulit dengan memperhatikan bentuknya.

“Tahi lalat yang berbahaya itu ciri-cirinya ABCDE. A itu Assymetry yaitu artinya bentuknya tidak simetris antara kedua sisi,” katanya.

Ciri tahi lalat berbahaya yang kedua adalah Border yang berarti tepi dari tahi lalat tidak rata. C adalah Colour atau warna yang bermacam-macam di satu tahi lalat, seperti coklat tua dan coklat muda. Kemudian D adalah Diameter yang lebih dari 6 milimeter dan E adalah Evolution atau ada perubahan ukuran.

“Tahi lalat dengan ABCDE itu yang wajib kita waspadai. Yang lainnya misal ada benjolan yang besar, menjadi luka atau berbau, itu kita harus waspada bahwa itu menjadi kanker kulit,” ujarnya.

Diani menuturkan untuk mendiagnosis tahi lalat yang termasuk tumor dan kanker diperlukan biopsi, yaitu tes untuk mendeteksi dan memantapkan diagnosis kanker melalui prosedur mengambil jaringan atau sampel sel dari tubuh. Biopsi digunakan untuk membedakan tumor jinak dengan kanker dan termasuk menentukan stadium kanker.

“Dengan biopsi kita bisa 100 persen menentukan sel itu ganas atau tidak. Itu harus ditempuh karena akan menentukan terapi selanjutnya, apa yang cocok diberikan untuk pasien,” jelasnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pentingnya biopsi
Dokter di RSCM ini juga membantah tindakan biopsi akan membuat tumor aktif dan menyebar. Menurutnya, sering kali pasien akan berkonsultasi ke beberapa dokter, terlebih sesudah dilakukan biopsi, untuk menanyakan jenis terapi atau opsi yang bisa ditempuh untuk menghilangkan tumor atau kanker. Namun, hal tersebut justru membuat sel tumor atau kanker tersebut semakin berkembang. Ia menegaskan biopsi hanya untuk mendiagnosis dan jika telah dilakukan sebaiknya segera melakukan terapi.

Kalau biopsi merupakan penyebab  menyebar, penyebab tumbuh besar dan sebagainya, kalau terlambat iya. Namun kalau segera setelah hasil biopsinya ada, berobat, tentu tidak akan terjadi seperti itu. Selain itu ia menyampaikan upaya untuk menghilangkan tahi lalat dengan metode laser diperbolehkan asal memastikan terlebih dulu tahi lalat tersebut merupakan tahi lalat sehat.

"Sebaiknya berkonsultasi terlebih dulu ke dokter spesialis kulit dan kelamin sebelum memutuskan untuk melakukan laser tahi lalat," katanya.

Baca juga: Kenali Tahi Lalat Sehat dan Indikasi Kanker Kulit

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

2 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

3 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

3 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

6 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

8 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

9 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

11 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

11 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

14 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

15 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.