Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hati-hati, HIV pada Anak Sering tanpa Gejala Khas

Reporter

image-gnews
Seorang anak yang terinfeksi HIV/AIDS, belajar menulis di Rumah Aira, di Semarang, Kamis, 21 November 2019. Hingga saat ini, Rumah Aira telah merawat 16 anak pengidap HIV/AIDS atau ODHA. ANTARA/R. Rekotomo
Seorang anak yang terinfeksi HIV/AIDS, belajar menulis di Rumah Aira, di Semarang, Kamis, 21 November 2019. Hingga saat ini, Rumah Aira telah merawat 16 anak pengidap HIV/AIDS atau ODHA. ANTARA/R. Rekotomo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis anak di RSUP Persahabatan, M. Ramdhani Yassien, mengatakan HIV pada anak sering tidak menimbulkan gejala khas sehingga kadang dapat mengecoh orang tua.

"Namanya anak itu biasanya gejalanya tidak khas. Seperti kita ketahui bahwa HIV itu menyerang daya tahan tubuh sehingga bisa terjadi penyakit apa saja dan kita tahu bahwa anak kecil ini memang daya tahan tubuhnya belum terbentuk dengan baik," kata Ramdhani.

Untuk itu, gejala yang timbul ketika anak terinfeksi HIV akan bergantung pada sistem tubuh mana yang terserang oleh infeksi penyakit.

"Karena HIV ini tidak sendiri, ada yang nebeng. Virus HIV ibarat yang membawa motor dan ada yang nebeng yaitu penyakit lain. Jadi, gejalanya tergantung siapa yang nebeng," jelasnya. "Kalau yang nebeng misalnya kuman TBC maka dia akan bergejala penyakit TBC, tergantung TBC apa, bisa TBC paru-paru, bisa TBC otak," imbuhnya.

Tanda yang perlu diperhatikan
Sementara itu, anggota Satgas HIV Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dwiyanti Puspitasari, mengatakan ada beberapa tanda bahaya yang tak boleh diabaikan oleh orang tua jika anak terkena HIV.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Biasanya kalau minum obat teratur, daya tahan tubuhnya lebih baik, istilahnya seperti anak yang lain yang tidak HIV. Tapi kalau sudah mulai bolak-balik sakit misalnya, lidahnya sering putih-putih, demam yang enggak jelas, diare, dan yang lain-lain, itu tanda yang mungkin kita harus hati-hati," kata Dwiyanti.

Tanda bahaya lain adalah sesak napas dan sering batuk, muncul ruam, tiba-tiba lebam, hingga adanya perubahan perilaku. Menurutnya, tanda-tanda tersebut bisa jadi karena adanya infeksi oportunistik yang disebabkan oleh berbagai macam mikroba seperti jamur, bakteri, virus, dan parasit lain. Untuk mencegah hal tersebut, Dwiyanti mengatakan orang tua harus mengawasi anak dengan seksama dan memastikan dia tidak melakukan kontak dengan pasien infeksi menular.

"Karena kalau kena infeksi memang bisa cenderung lebih berat dibandingkan anak-anak lain," ujar Dwiyanti.

Baca juga: 5 Mitos HIV/AIDS yang Perlu Anda Ketahui

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

4 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

6 hari lalu

Perdana Menteri Isael, Benjamin Netanyahu dan Pemimpin group Hamas, Ismail Haniyeh. REUTERS/Ronen Zvulun dan Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

Pasukan Israel membunuh tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Gaza tanpa berkonsultasi dengan PM Benyamin Netanyahu


Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

7 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.


Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

8 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.


WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

9 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.


Olahraga 15 Menit Sehari Bantu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

9 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
Olahraga 15 Menit Sehari Bantu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

Ternyata olahraga ringan selama 15 menit dapat meningkatkan kekebalan dengan meningkatkan kadar sel pembunuh alami bernama raising natural killer (NK)


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

9 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

10 hari lalu

Ilustrasi Baby Sister / pengasuh anak / penjaga anak yang galak. youtube.com
Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

Psikolog menyarankan selain menitipkan pada orang yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya, perhatikan ini saat menyerahkan tugas mengasuh anak.


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

10 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

10 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.