Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Manfaat Beras Basmati, Aman Dikonsumsi Penderita Diabet hingga Bisa Menyehatkan Otak

image-gnews
Ilustrasi nasi beras basmati. Shutterstock
Ilustrasi nasi beras basmati. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, salahsatu negara pemasok beras paling banyak ke Indonesia adalah India. Tahun lalu pemerintah sempat melakukan impor beras dari negara luar, salahsatunya india. Namun bukan beras biasa, Indonesia mengimpor beras basmati dari India. Beras itu dipercayai memiliki segudang manfaat bagi tubuh, berikut diantaranya.

Mengutip laman The Spruce Eats, beras basmati adalah jenis beras yang biasa ditanam di Himalaya, India, dan Pakistan yang memiliki bentuk berbutir panjang yang ditandai dengan rasa kacang yang ringan dengan aroma bunga.

Dilansir dari laman WebMD, meskipun beras basmati memiliki dua varian, yakni putih dan cokelat, tetapi keduanya memiliki kandungan gizi yang hampir mirip. Berikut manfaat beras basmati : 

1. Baik untuk diet

Baca : Pemerintah Impor Beras, Ini 5 Negara Pemasok Beras ke Indonesia 

Sebagian besar jenis beras, terutama beras putih memiliki indeks glikemik yang tinggi, tetapi hal ini berbeda dengan beras basmati yang memiliki skala indeks glikemik yang lebih rendah. Kadarnya di kisaran 50 hingga 58. Hal ini membuat beras basmati dapat dikonsumsi oleh penderita diabetes sebagai pengganti nasi putih.

2. Menyehatkan otak

Beras basmati kaya akan Vitamin B dan B1 yang memiliki lebih dari 22 persen dari kebutuhan asupan harian dalam setiap porsi. Selain itu, kandungan tiamin dalam beras basmati sangat penting untuk kesehatan otak.

3. Rendah arsenik

Menurut laman Healthline, dibandingkan dengan jenis beras lainnya, basmati umumnya lebih rendah arsenik, logam berat yang dapat membahayakan kesehatan dan berpotensi meningkatkan resiko diabetes, masalah jantung, dan kanker tertentu. Arsenik cenderung menumpuk lebih banyak dalam beras daripada biji-bijian lainnya, yang dapat menggrogoti tubuh mereka yang makan nasi secara teratur.

Beberapa penelitian telah menemukan bahwa beras basmati yang berasal dari California, India, atau Pakistan mengandung tingkat arsenik yang rendah, dibandingkan dengan varietas beras lainnya. Selain itu, perlu dicatat bahwa varietas basmati cokelat cenderung lebih tinggi arsenik daripada beras putih, karena arsenik terakumulasi di lapisan dedak luar yang keras.

4. Kaya akan gizi

Beras basmati putih diperkaya dengan nutrisi tertentu yang ditambahkan selama pengolahannya untuk membantu meningkatkan gizi. Hal ini membuatnya cukup untuk memenuhi kebutuhan berbagai vitamin dan mineral yang penting bagi tubuh.

5. Memperlancar proses pencernaan

Menurut laman Health Guide, beras basmati mengandung sejumlah serat larut yang sehat. Serat ini mampu membantu proses pencernaan, mencegah sembelit dan mencegah sindrom iritasi usus besar (IBS). Dengan adanya kandungan serat larut dalam makanan sehari-hari, maka makanan akan lebih mudah untuk dicerna oleh sistem pencernaan.

MUHAMMAD SYAIFULLOH 

Baca : Buwas Sebut RI Bakal Terbebas dari Impor Beras, Ekonom : Bulog Perlu Diperkuat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bapanas: Harga Pangan Senin Fluktuatif, Minyak Goreng Stabil Rp18.110 per Kg

2 hari lalu

Warga tengah membeli bahan pangan saat diadakannya Pasar Murah di Kelurahan Bidara Cina, Jakarta, Kamis, 12 September 2024. Pasar murah tersebut diadakan guna menekan laju inflasi daerah serta sekaligus membantu masyarakat DKI Jakarta dalam memenuhi kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau. TEMPO/Tony Hartawan
Bapanas: Harga Pangan Senin Fluktuatif, Minyak Goreng Stabil Rp18.110 per Kg

Bapanas mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum fluktuatif pada Senin, 7 Oktober 2024.


Bulog Siap Serap 600 Ribu Ton Beras, Wamentan Sudaryono: Kami Dorong 1 Juta

4 hari lalu

Petani tengah menampih gabah usai panen di lahan tidur bantaran Kali Banjir Kanal Timur (BKT) di kawasan Duren Sawit, Jakarta, Jumat 27 September 2024. Pemerintah telah menempuh sejumlah upaya agar tingkat kesejahteraan para petani padi di Tanah Air tetap terjaga, termasuk dengan menyesuaikan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah sebagai jaring pengaman bagi mereka. TEMPO/Tony Hartawan
Bulog Siap Serap 600 Ribu Ton Beras, Wamentan Sudaryono: Kami Dorong 1 Juta

Perum Bulog siap menyerap produksi beras dalam negeri hingga 600 ribu ton untuk memenuhi kebutuhan pasokan beras domestik. Kementan minta 1 juta ton.


Apa Manfaat Rendaman Air Beras? Ini Penjelasannya

6 hari lalu

Ilustrasi air tajin. Wikipedia.org
Apa Manfaat Rendaman Air Beras? Ini Penjelasannya

Mengintip berbagai manfaat rendaman air beras, mulai dari bahan pangan hingga mampu menurunkan kadar formalin.


Harga Pangan Hari Ini: Beras Medium dan Daging Sapi Murni Turun Tipis

11 hari lalu

Transaksi jual beli cabai rawit merah di pasar induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa 30 Juli 2024. Mengutip data Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) kementerian perdagangan, harga cabai rawit merah dalam 4 hari melambung hampir 21%, menjadi Rp 75 ribu per kilogram. Sedangkan secara nasional, harga cabai jenis yang sama naik hampir 2%. TEMPO/Tony Hartawan
Harga Pangan Hari Ini: Beras Medium dan Daging Sapi Murni Turun Tipis

Bapanas merinci pelbagai komoditas pangan secara umum fluktuasi, diantaranya minyak goreng curah, ikan kembung, beras dan cabai rawit.


Harga Pangan Hari Ini: Beras Premium dan Bawang Merah Naik

12 hari lalu

Pekerja tengah membongkar beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Selasa, 17 September 2024.  Badan Pangan Nasional atau Bapanas mengakui cadangan sejumlah pangan pokok yang dikelola pemerintah melalui Perum Bulog dan ID Food cukup rendah. Kondisi itu membuat intervensi kenaikan harga sejumlah pangan itu tidak akan maksimal.Per 6 September 2024, Bapanas mencatat, cadangan pangan pemerintah itu antara lain beras sekitar 1,45 juta ton. TEMPO/Tony Hartawan
Harga Pangan Hari Ini: Beras Premium dan Bawang Merah Naik

Harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional, beras premium naik 0,58 persen atau Rp90 menjadi Rp15.590 per kg.


Jokowi Kembali Bagikan Bantuan Beras 10 Kilogram

13 hari lalu

Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, Kamis, 26 September 2024. Terbang menggunakan helikopter Super Puma TNI AU dari IKN, Jokowi dan rombongan terbatas tiba di Stadion Sadurengas sekitar pukul 08.00 WITA. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Kembali Bagikan Bantuan Beras 10 Kilogram

Presiden Jokowi kembali membagikan bantuan beras 10 kilogram.


Guru Besar IPB Sebut Produktivitas Padi Melandai Sejak Era Suharto, Indonesia Masih Tergantung Beras Impor

15 hari lalu

Buruh pelabuhan membongkar beras impor asal Thailand dari kapal kargo di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat 1 Maret 2024. Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Selatan-Bangka Belitung mendapatkan pasokan beras impor sebanyak 42.000 ton beras dari Thailand, Vietnam, Myanmar yang akan didistribusikan ke dua provinsi yaitu Sumatera Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung sebagai cadangan beras pemerintah untuk menjamin ketersediaan dan stabilitas harga.  ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Guru Besar IPB Sebut Produktivitas Padi Melandai Sejak Era Suharto, Indonesia Masih Tergantung Beras Impor

Produktivitas pertanian padi di Indonesia melandai sejak era Suharto. Guru besar IPB beberkan beberapa alasan Indonesia sulit Swasembada


Bank Dunia: Harga Beras di Indonesia Tinggi, tapi Petani Padi Pendapatannya Rendah

16 hari lalu

Foto udara petani mengoperasikan mesin potong padi modern saat panen padi di areal persawahan Sambutan, Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa, 10 September 2024. Kementerian Pertanian melalui Badan Standarisasi Instrumen Pertanian Kalimantan Timur (BSIP Kaltim) melakukan perluasan lahan pertanian tanaman pangan sekitar 21 ribu hektare dari total 40 ribu hektare dan kegiatan pendukung lain untuk peningkatan produksi, sebagai langkah antisipasi ancaman darurat pangan dari sebelumnya 3,8 ton per hektare naik menjadi 4,5 ton per hektare. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Bank Dunia: Harga Beras di Indonesia Tinggi, tapi Petani Padi Pendapatannya Rendah

Badan Pangan Nasional mengakui harga beras di dalam negeri saat ini tergolong tinggi.


Selain Nutrisi, Olahraga Fisik juga Bantu Kesehatan Otak

16 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Selain Nutrisi, Olahraga Fisik juga Bantu Kesehatan Otak

Olahraga fisik yang teratur sangat penting untuk kesehatan otak


Di Tengah Perubahan Iklim, Bulog Sebut Metode Pertanian dan Distribusi Tradisional Tak Lagi Memadai

19 hari lalu

Petani menanam padi di area persawahan kering yang dialiri air memakai mesin pompa di kawasan Babelan, Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 5 September 2023. BMKG memprediksi sejumlah wilayah Indonesia bakal berstatus waspada kekeringan sampai dengan November karena dipengaruhi oleh fenomene El Nino. TEMPO/Tony Hartawan
Di Tengah Perubahan Iklim, Bulog Sebut Metode Pertanian dan Distribusi Tradisional Tak Lagi Memadai

Direktur Bulog mengatakan ada kebutuhan mendesak untuk menyikapi produksi beras di tengah perubahan iklim.