Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kleptomania, Gejala, Penyebab hingga Kiat Mengatasinya

image-gnews
Kleptomania. Foto : Shutterstock
Kleptomania. Foto : Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Biasanya, orang melakukan pencurian karena terdesak kebutuhan ekonomi atau sosial. Tetapi, ada pula pencurian gegara gangguan mental, yakni karena kleptomania.

Dikutip dari laman Mayo Clinic, kleptomania adalah ketidak mampuan seseorang menahan dorongan untuk mencuri barang yang biasanya tidak terlalu dibutuhkan dan bernilai kecil. Kleptomania tergolong gangguan psikologis yang langka ditandai masalah kontrol diri atau perilaku.

Meskipun pengidapnya tak memiliki perbedaan dengan orang biasa, tetapi terdapat beberapa gejala yang mencolok, berikut diantaranya:

Baca : Tertangkap Mencuri ? Penderita Kleptomania dapat Dipenjara ? Berikut Ulasannya 

1. Ketidakmampuan untuk menahan dorongan kuat dalam diri untuk mencuri barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan.

2. Merasakan peningkatan adrenalin, kecemasan, atau gairah yang melonjak ketika melakukan pencurian.

3. Merasakan kesenangan atau kepuasan saat mencuri.

4. Merasa bersalah, menyesal, membenci diri sendiri, malu atau takut ditangkap setelah melakukan pencurian.

5. Tidak bisa menahan kembalinya dorongan untuk melakukan pengulangan kleptomania.

Menurut laman Mayo Clinic, faktor penyebab kleptomania sebenarnya tidak diketahui. Namun, beberapa teori menunjukkan bahwa perubahan di otak mungkin merupakan akar dari kleptomania. Meskipun begitu, diperlukan lebih banyak penelitian untuk lebih memahami kemungkinan penyebab ini. Tetapi, kleptomania mungkin berkaitan dengan:

1. Masalah dengan bahan kimia otak, yakni serotonin. Serotonin merupakan salah satu zat yang membantu mengatur suasana hati dan emosi. Tingkat serotonin yang rendah umum terjadi pada orang yang cenderung berperilaku impulsif.

2. Gangguan adiktif. Mencuri dapat menyebabkan pelepasan hormon dopamin yang memicu perasaan senang, tetapi beberapa orang ingin mengulangi perasaan ini lagi dan lagi.

3. Sistem opioid otak. Dorongan diatur oleh sistem opioid otak. Ketidakseimbangan dalam sistem ini bisa membuat lebih sulit untuk menahan dorongan.

4. Stres merupakan penyebab potensial lain dari kleptomania. Ketidakmampuan untuk mempertahankan kendali atas dorongan dapat dipicu oleh peristiwa stres yang besar, atau oleh kombinasi dari penyebab stres yang lebih kecil.

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, sebenarnya tidak ada cara mutlak untuk menangani kleptomania. Namun, terdapat beberapa penelitian menemukan metode untuk mengurangi tindakan kleptomania, salah satunya psikoterapi.

Psikoterapi juga terapi kesehatan mental atau perilaku. Biasanya membantu seseorang memahami perilaku tertentu mengembangkan cara untuk mengubah atau menghindari tindakan itu. Psikoterapi untuk kleptomania bisa diterapkan dalam banyak bentuk, seperti terapi perilaku kognitif (CBT) , terapi kelompok, hingga teknik hipnosis.

MUHAMMAD SYAIFULLOH

Baca : Cara Menyikapi Orang yang Memiliki Penyakit Kleptomania 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perlunya Kesiapan Mental Orang Tua dalam Merawat Anak dengan Penyakit Kritis

1 hari lalu

Ilustrasi anak sakit. shutterstock.com
Perlunya Kesiapan Mental Orang Tua dalam Merawat Anak dengan Penyakit Kritis

Banyak orang tua yang kerap melupakan kondisi mental sendiri dan berlama-lama berada dalam fase penyangkalan setelah mengetahui anak sakit kritis.


BamBam GOT7 Bagikan Unggahan 'Ingin Menghilang', Penggemar Khawatir dengan Kesehatan Mental

1 hari lalu

BamBam GTO7. Soompi
BamBam GOT7 Bagikan Unggahan 'Ingin Menghilang', Penggemar Khawatir dengan Kesehatan Mental

Unggahan BamBam GOT7 belakangan ini mengkhawatirkan penggemar tentang kesehatan mentalnya.


Kemenkes Soroti Masalah Kesehatan Mental di Tempat Kerja

1 hari lalu

Ilustrasi wanita stres saat bekerja. Shutterstock
Kemenkes Soroti Masalah Kesehatan Mental di Tempat Kerja

Menyambut Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2024, Kementerian Kesehatan tekankan pentingnya kesehatan mental di tempat kerja.


Tips Sehat Bermedia Sosial agar Tidak FOMO dan Bermasalah dengan Mental

2 hari lalu

Ilustrasi video viral atau media sosial. Shutterstock
Tips Sehat Bermedia Sosial agar Tidak FOMO dan Bermasalah dengan Mental

Pentingnya mengelola stres dengan mempelajari cara membangun hubungan lebih sehat di ruang digital menjadi solusi bijak bagi pengguna media sosial.


FOMO Akibat Pengaruh Media Sosial, Perilaku Tak Masuk Akal yang Mengancam Kesehatan Mental

2 hari lalu

Boneka Labubu yang pernah diendorse Lisa BLACKPINK. Foto: Instagram.
FOMO Akibat Pengaruh Media Sosial, Perilaku Tak Masuk Akal yang Mengancam Kesehatan Mental

FOMO merupakan ketakutan tertinggal momen di ranah daring, termasuk tak dapat memanfaatkan kesempatan dalam pergaulan dan aktivitas di media sosial.


Akui Tak Bisa Hamil karena Masalah Kesehatan, Selena Gomez: Itu Tidak Memalukan

3 hari lalu

Selena Gomez berpose di karpet merah menjelang pemutaran perdana
Akui Tak Bisa Hamil karena Masalah Kesehatan, Selena Gomez: Itu Tidak Memalukan

Selena Gomez memberikan dukungan dan motivasi kepada sesama perempuan yang juga sedang berjuang dengan kesehatan mental.


Sinyal Anda Berurusan dengan Toxic People dan Berbahaya buat Kesehatan Mental

4 hari lalu

Ilustrasi bergosip. shutterstock.com
Sinyal Anda Berurusan dengan Toxic People dan Berbahaya buat Kesehatan Mental

Perilaku toxic people yang suka meremehkan orang lain dan terlalu dramatis dapat berbahaya bagi kesehatan mental dan fisik, kenali tandanya.


Benarkah Stres Bisa Tingkatkan Gula Darah?

4 hari lalu

ilustrasi stres (pixabay.com)
Benarkah Stres Bisa Tingkatkan Gula Darah?

Stres ternyata berpengaruh kepada tingkat gula darah dan kesehatan mental.


Kecanduan Film Porno dan Dampaknya pada Kesehatan Mental dan Hubungan

9 hari lalu

Ilustrasi menonton film panas atau dewasa. Pixabay
Kecanduan Film Porno dan Dampaknya pada Kesehatan Mental dan Hubungan

Terbiasa menonton film porno akan mengakibatkan kecanduan. Berikut dampak buruk kebiasaan menonton film porno yang patut diwaspadai.


Selain Nutrisi, Olahraga Fisik juga Bantu Kesehatan Otak

11 hari lalu

Ilustrasi otak. Pixabay
Selain Nutrisi, Olahraga Fisik juga Bantu Kesehatan Otak

Olahraga fisik yang teratur sangat penting untuk kesehatan otak