TEMPO.CO, Jakarta -Pneumonia infeksi paru-paru yang umumnya menyerang anak kecil dan orang dewasa yang lebih tua. Mengutip Baby Center, batuk dan demam merupakan tanda infeksi paling umum, tapi balita juga dapat mengalami gejala lain seperti nyeri otot dan muntah. Jika tidak diobati, terutama pada anak kecil, pneumonia bisa sangat berbahaya.
Bahkan, anak dan balita tertentu yang pertahanan kekebalan atau paru-parunya mudah dilemahkan oleh penyakit lain, seperti cystic fibrosis, asma, atau kanker, lebih mungkin mengembangkan pneumonia.
Baca : Mengenali Penyebab dan Jenis Pneumonia pada Balita
Mereka yang saluran udara atau paru-parunya tidak normal mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena pneumonia. Merujuk Healthy Children, itu karena sebagian besar bentuk pneumonia terkait dengan infeksi virus atau bakteri yang menyebar dari orang ke orang.
Gejala pneumonia pada balita
Pneumonia dapat menyerang kapan saja, tapi biasanya muncul di musim dingin dan musim semi, seringkali setelah pilek atau infeksi saluran pernapasan atas lainnya seperti RSV. Napas cepat dan demam adalah dua gejala utama pneumonia. Adapun gejala lainnya dapat meliputi:
- Kelemahan
- Muntah
- Diare
- Batuk
- Kehilangan selera makan
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Kesulitan bernapas atau sesak napas
- Warna kulit, bibir, atau kuku kebiruan atau abu-abu
Karena anak baiasanya tidak memberi tahu Anda apa yang mereka alami, maka Anda dapat melihat dari kondisi yang kasat mata, seperti pucat, kehilangan energi, dan lebih banyak menangis dari biasanya.
Faktor risiko pneumonia
Kondisi kesehatan tertentu dan faktor gaya hidup dapat meningkatkan risiko anak Anda terkena pneumonia, antara lain:
- Menjadi bayi prematur
- Mengidap asma
- Memiliki penyakit kronis, kondisi jantung, atau sistem kekebalan tubuh yang terganggu
- Berada di sekitar perokok pasif
Diagnosis pneumonia pada balita
Dokter akan memeriksa balita Anda, memperhatikan bagaimana anak Anda bernapas. Dan mereka akan mendengarkan paru-paru mereka dengan stetoskop.
Selama pemeriksaan ini, dokter Anda mendengarkan suara pernapasan yang berkurang atau suara abnormal lainnya. Karena sebagian kantung udara di paru-paru berisi cairan pada anak penderita pneumonia, mereka akan bernapas dengan cepat untuk mengambil lebih banyak oksigen.
KAKAK INDRA PURNAMA
Baca juga : Hal yang Tingkatkan Risiko Terkena Pneumonia
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.