TEMPO.CO, Jakarta - Pada 2010 Asosiasi Jantung Amerika (AHA) menerbitkan daftar tujuh langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan kesehatan jantung dan mengurangi risiko penyakit jantung, yang merupakan pembunuh utama di Amerika Serikat. Daftar tersebut bernama "Life’s Simple 7" yang isinya ada imbauan untuk berhenti merokok, lebih aktif, menurunkan berat badan, mengontrol tekanan darah, mengontrol kolesterol, dan menurunkan gula darah untuk mengurangi risiko munculnya penyakit jantung.
Awal tahun ini, beberapa ahli jantung terkemuka memperbarui daftar berdasarkan penelitian terbaru, membuat penambahan pada Life's Simple 7 menjadi delapan. Tambahan tersebut mengatakan tidur nyenyak juga dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Tidur pun sama pentingnya untuk mencegah penyakit kardiovaskular dengan pola makan dan olahraga yang tepat dan memastikan mendapatkan nutrisi yang cukup untuk kesehatan jantung.
Hubungan antara tidur dan penyakit jantung
Saat tertidur, Anda memberi tubuh kesempatan untuk memperbaiki diri. Saat tidak aktif, otak membersihkan protein abnormal, detak jantung melambat, dan sel tubuh memperbaiki dan meremajakan dirinya. Mitokondria, yaitu penghasil energi dalam tubuh juga pulih dari hari ke hari.
“Tidak peduli seberapa sehat makanan dan seberapa sering olahraga yang dilakukan, mitokondria akan rusak jika tidak dipulihkan pada malam hari dan Anda tidak akan mendapatkan energi yang efisien,” kata ahli jantung Michael Twyman.
Tidur malam yang nyenyak juga dapat mengurangi faktor risiko kardiovaskular lain, seperti peradangan kronis, tekanan darah tinggi, dan masalah gula darah, menurut AHA. Penyakit ini juga memiliki efek positif pada kesehatan mental, di mana gangguan mental juga dapat menyebabkan penyakit jantung.
Sebuah studi terhadap hampir 7.000 orang dewasa AS awal 2022 menemukan mereka yang melaporkan kurang tidur memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung. Dalam studi tahun 2022 lain, orang dengan insomnia secara signifikan lebih mungkin mengalami serangan jantung atau prosedur untuk membuka arteri yang tersumbat dalam 16 bulan terakhir dibandingkan yang tanpa insomnia.
Satu-satunya faktor risiko lain yang lebih signifikan daripada insomnia dalam penelitian ini adalah merokok dan aktivitas fisik yang rendah. Sebagai penulis utama studi, Lars Frojd, menuliskan 16 persen dari kejadian kardiovaskular berulang yang merugikan dapat dihindari jika tidak ada peserta yang menderita insomnia.
Cara meningkatkan kualitas tidur dan kesehatan jantung
Menurut AHA, waktu, durasi, dan kualitas tidur merupakan faktor penting yang harus diperhatikan. Penelitian menunjukkan, misalnya, waktu tidur yang terkait dengan risiko penyakit jantung yang lebih rendah adalah antara pukul 23.00-24.00. Tidak ada jam ideal yang khusus untuk tidur malam karena hal tersebut adalah personal. Namun, peneliti menyarankan waktu tidur antara pukul 19.00-20.00 karena baik untuk kesehatan orang dewasa. Ini harus menjadi jam berkualitas yang dihabiskan dalam tahap tidur yang lebih nyenyak di mana sebagian besar pemulihan dan perbaikan terjadi.
Jika sulit tidur atau selalu bangun dalam keadaan lelah, inilah tips untuk menjadikan istirahat sebagai prioritas. Beberapa cara terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, matikan lampu dan perangkat elektronik di malam hari, perhatikan makan dan minum larut malam, dan rancang hari sesuai dengan ritme sirkadian. Minum obat tidur juga dapat meningkatkan kualitas tidur.
AHA baru-baru ini memasukkan tidur ke dalam daftar faktor terpenting dalam kesehatan jantung dan pencegahan penyakit jantung. Dengan penambahan penting pada Life's Essential 8 ini, AHA berharap dapat mendorong lebih banyak orang memandang tidur sebagai tindakan pencegahan kesehatan yang penting sebab menurut pakar umur panjang Seema Bonney, "Saya mendengar begitu banyak orang mengatakan hal-hal seperti, 'Saya akan tidur ketika saya mati.' Dan faktanya, jika tidak tidur, Anda akan mati lebih cepat."
NADIA RAICHAN FITRIANUR | MINDBODYGREEN