Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

6 Penyakit Silent KIller yang Perlu Diwaspadai

Reporter

image-gnews
Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa penyakit dikenal sebagai pembunuh senyap atau silent killer karena tak menampakkan gejala sama sekali tetapi dapat merenggut nyawa penderita secara tiba-tiba. Salah satu ciri khas silent killer adalah dapat muncul sekaligus memburuk tanpa gejala yang jelas. 

Tidak jarang penyakit-penyakit ini sulit dideteksi pada tahap awal. Padahal, penyakit yang masuk kategori ini cukup berbahaya, bahkan sering kali penanganan sudah sangat terlambat dan bahkan diketahui ketika penderita di ambang kematian. Melansir dari Times of India, berikut daftar penyakit yang bisa masuk ke dalam kategori pembunuh senyap. 

Tekanan darah tinggi 
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah salah satu kondisi kesehatan paling berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit kronis lain. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut 1,28 miliar orang dewasa berusia 30-79 tahun di seluruh dunia menderita hipertensi. Alasan mengapa tekanan darah tinggi dianggap sebagai silent killer adalah karena munculnya tanpa gejala tertentu. Hanya setelah kerusakan itu terjadi adalah ketika orang menyadari gawatnya situasi.

Tidak hanya berdampak pada jantung dan arteri, penyakit ini juga membuat orang lebih rentan terhadap penyakit kardiovaskular yang serius seperti serangan jantung, gagal jantung, stroke, dan banyak lagi. Meskipun sulit dideteksi, melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin dan teratur, mengonsumsi makanan kaya kalium, serat, protein, rendah garam, serta menjaga berat badan yang sehat adalah cara-cara untuk mengurangi risiko terkena hipertensi. Orang yang merokok dan minum alkohol harus menghindari praktik tidak sehat seperti itu, lebih baik menginvestasikan lebih banyak waktu untuk aktivitas fisik. 

Penyakit jantung koroner 
Penyakit jantung koroner mampu mengancam jiwa, di mana tertutupnya aliran darah di pembuluh koroner tersebut disebabkan adanya plak/sumbatan/stenosis/penyempitan, yang diawali penimbunan lemak sehingga membuat darah tidak dapat mengalir melewati penyempitan itu. Semua yang terjadi di atas adalah proses, mulai dari ringan sampai berat, sampai tertutup total sehingga serangan jantung, yang tentunya memerlukan waktu yang panjang. Hanya mulainya proses itu sering tidak disadari pasien.

Salah satu gejala penyakit jantung adalah nyeri dada kiri seperti tertekan benda berat, menjalar ke lengan kiri/punggung/leher, keringat dingin, sesak napas, berdebar. Kita dapat mencurigai itu sebagai tanda serangan jantung tetapi apabila tidak ada gejala atau tidak berat gejala, bisa saja penyakit tersebut terus mengintai. Tanpa skrining yang tepat dan gaya hidup yang sehat untuk jantung, mencegah penyakit arteri koroner nyaris mustahil. Bahkan, ketika penderita kondisi tersebut diberikan pengobatan cepat, mereka mungkin mengalami gagal jantung dan aritmia.

Meski demikian, jika memiliki tekanan darah tinggi dan/atau kolesterol tinggi, atasi dengan pemeriksaan rutin. Lakukan perubahan gaya hidup yang diperlukan seperti makan sehat, berolahraga lebih banyak, hindari merokok, minum alkohol, dan aktivitas tidak sehat lain.  

Diabetes 
Diabetes atau kadar gula darah tinggi terdiri dari dua jenis, tipe 1 dan tipe 2. Pada diabetes tipe 1, pankreas menghasilkan sedikit atau tidak ada insulin sedangkan diabetes tipe 2 mempengaruhi cara tubuh memproses gula darah, juga dikenal sebagai glukosa. Dalam kasus yang terakhir, penderita sering tidak merasakan gejala. Hanya ketika penyakit berkembang dapat menyebabkan kelelahan, penurunan berat badan, sering buang air kecil, dan haus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Diabetes tingkat lanjut juga dapat mempengaruhi organ tubuh lain, seperti jantung, ginjal, dan penglihatan sehingga Anda harus berfokus pada pola makan yang tepat, berolahraga, menjaga berat badan yang sehat, dan pemeriksaan rutin untuk mencegah komplikasi. 

Osteoporosis 
Osteoporosis adalah penyakit tulang yang masuk ke dalam kategori silent killer karena penderita sering tidak menyadari kondisinya dan tidak menunjukkan tanda atau gejala apapun sampai mengalami patah tulang dan mendapatkan diagnosis. Selain mempengaruhi kepadatan tulang, hal itu juga dapat berdampak pada kesehatan mulut. Makan makanan yang kaya kalsium dan vitamin D sangat penting untuk mencegah segala bentuk penyakit tulang. Orang juga harus latihan menahan beban, termasuk berjalan, joging, menaiki tangga, sambil melakukan pemeriksaan rutin.  

Sleep apnea 
Sleep apnea adalah gangguan tidur yang parah, di mana orang bernapas dengan keras saat tidur sehingga menyebabkan dengkuran keras, kelelahan ekstrem di siang hari, dan banyak lagi. Pasien dengan apnea tidur yang parah lebih rentan terhadap kematian mendadak dan stroke saat tidur, yang juga membuatnya menjadi pembunuh senyap. Untuk kasus apnea tidur ringan, perubahan gaya hidup tertentu mungkin bisa membantu.

Menurunkan berat badan, makan dengan baik, berhenti merokok, dan mendapatkan perawatan yang tepat untuk alergi hidung dapat membantu menyingkirkan kondisi tersebut atau bahkan mengelolanya dengan baik. Namun, konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui seberapa ringan atau parah kasus sleep apnea Anda sehingga mereka dapat meresepkan perawatan yang sesuai. 

Lemak hati
Perlemakan hati berarti penumpukan lemak di hati. Dalam dunia medis, perlemakan hati juga dikenal sebagai hepatic steatosis. Biasanya, orang yang mengonsumsi alkohol berlebih dalam jangka panjang berisiko mengalami perlemakan hati. Namun, tidak menutup kemungkinan perlemakan hati juga terjadi pada yang tidak banyak mengonsumsi alkohol karena faktor genetik yang disertai faktor-faktor lain seperti obesitas, kadar kolesterol tinggi, usia lanjut, sleep apnea, hipotiroidisme, malnutrisi, dan penurunan berat badan secara drastis. Jika tidak mendapat penanganan yang tepat, perlemakan hati akan menimbulkan komplikasi antara lain penumpukan cairan pada perut, pembengkakan pembuluh darah esofagus yang bisa pecah, kanker hati, dan gagal hati.

Baca juga: Kenali Aritmia Jantung, Silent Killer saat Tidur

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

1 hari lalu

Ilustrasi wanita jalan kaki. Freepik.com/Yanalya
Jalan Kaki dan Naik Tangga Bantu Kurangi Risiko Penyakit di Tubuh

Aktivitas jalan kaki dan menaiki tangga adalah gaya hidup yang baik bisa mengurangi risiko penyakit bagi tubuh.


3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

1 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Wikipedia
3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

Ada sejumlah cara untuk mengetahui apakah Anda memiliki gen kanker yang diwariskan atau tidak.


Makan Almond Mentah Sebelum Makan Dapat Membantu Kurangi Lonjakan Glukosa, Ini Penjelasannya

2 hari lalu

Kacang Almond. Foto: sheknows.com
Makan Almond Mentah Sebelum Makan Dapat Membantu Kurangi Lonjakan Glukosa, Ini Penjelasannya

Almond memiliki kandungan seng dan magnesium tinggi yang dapat merangsang reseptor tirosin kinase di jaringan adiposa sehingga meningkatkan sensitivitas insulin.


Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

4 hari lalu

Puluhan massa dari organisasi CISDI bersama dengan Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melakukan aksi demo mendukung diberlakukannya cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) di kawasan Patung Kuda, Monas,  Jakarta, Rabu 18 Oktober 2023. Studi meta analisis pada 2021 dan 2023 mengestimasi setiap konsumsi 250 mililiter MBDK akan meningkatkan risiko obesitas sebesar 12 persen, risiko diabetes tipe 2 sebesar 27 persen, dan risiko hipertensi sebesar 10 persen (Meng et al, 2021; Qin et al, 2021; Li et al, 2023). Mengadaptasi temuan World Bank (2020), penerapan cukai diprediksi meningkatkan harga dan mendorong reformulasi produk industri menjadi rendah gula sehingga menurunkan konsumsi MBDK. Penurunan konsumsi MBDK akan berkontribusi terhadap berkurangnya tingkat obesitas dan penyakit tidak menular seperti diabetes, stroke, hingga penyakit jantung koroner. TEMPO/Subekti.
Penerapan Cukai Minuman Berpemanis Diklaim Bisa Tekan Penyakit Diabetes, Jantung dan Stroke

Bappenas mengklaim penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan akan menekan penyakit diabetes, jantung dan stroke di masyarakat.


Dokter Sarankan Penderita Diabetes Bawa Alat Cek Gula Darah saat Mudik Lebaran

5 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Dokter Sarankan Penderita Diabetes Bawa Alat Cek Gula Darah saat Mudik Lebaran

Penderita diabetes yang ingin mudik Lebaran disarankan membawa alat cek gula darah mandiri untuk mencegah perubahan gejala.


Hindari Gula Darah Naik, Jangan Langsung Tidur setelah Sahur

5 hari lalu

Ilustrasi Sahur. Shutterstock
Hindari Gula Darah Naik, Jangan Langsung Tidur setelah Sahur

Langsung tidur setelah sahur dapat berpotensi kenaikan gula darah di tubuh. Simak penjelasan spesialis penyakit dalam berikut.


Guru Besar FKUI Sebut Kaitan Puasa Ramadan dan Upaya Mencegah Glaukoma

6 hari lalu

Visualisasi orang dengan glaukoma/JEC
Guru Besar FKUI Sebut Kaitan Puasa Ramadan dan Upaya Mencegah Glaukoma

Pakar sebut Puasa Ramadan jadi momen tepat menghindari glaukoma dengan mengurangi makanan manis pemicu diabetes.


Pentingnya Pasien Diabetes Cek Gula Darah Mandiri saat Puasa Ramadan

8 hari lalu

Ilustrasi tes gula darah penderita diabetes (pixabay.com)
Pentingnya Pasien Diabetes Cek Gula Darah Mandiri saat Puasa Ramadan

Penderita diabetes perlu mengecek gula darah secara mandiri saat berpuasa karena perubahan pola hidup selama Ramadan dapat mempengaruhi gula darah.


Nia Ramadhani Masuk UGD karena Cantengan, Ini Penyebab dan Bahaya Kuku Kaki Cantengan

9 hari lalu

Nia Ramadhani/Foto: Instagram/Nia Ramadhani
Nia Ramadhani Masuk UGD karena Cantengan, Ini Penyebab dan Bahaya Kuku Kaki Cantengan

Kuku jempol kaki kiri Nia Ramadhani harus dicabut karena alami cantengan. Apa penyebab dan bahaya kuku kaki cantengan?


6 Manfaat Jus Seledri Untuk Kesehatan Tubuh, Cegah Diabetes hingga Menangkal Kanker

9 hari lalu

Ilustrasi wanita memegang seledri dan jus seledri. Freepik.com
6 Manfaat Jus Seledri Untuk Kesehatan Tubuh, Cegah Diabetes hingga Menangkal Kanker

Seledri adalah sayuran renyah dan berserat yang menawarkan sejumlah manfaat kesehatan. Lantas apa saja manfaatnya?