TEMPO.CO, Jakarta -Baru-baru ini sekelompok peneliti mempublikasikan hasil riset yang menarik berkaitan dengan kesehatan kardiovaskular. Pada riset yang diterbitkan dalam jurnal Heart, berjudul "Loneliness and social isolation as risk factors for coronary heart disease and stroke: systematic review and meta-analysis of longitudinal observational studies", diketahui bahwa orang dewasa yang memiliki lebih sedikit kontak sosial berisiko lebih tinggi mengalami kematian dini. Mengapa bisa begitu? berikut paparannya dikutip dari Times of India.
Hubungan Sosial dan Kematian
"Pengaruh hubungan sosial terhadap kematian sebanding dengan faktor risiko, termasuk aktivitas fisik dan obesitas. Namun, dibandingkan dengan pemahaman kami tentang faktor risiko ini, kita tahu lebih sedikit tentang implikasi kesepian dan isolasi sosial untuk etiologi penyakit." kata studi tersebut.
Studi tersebut menemukan bahwa hubungan sosial yang buruk memiliki keterkaitan dengan peningkatan risiko penyakit jantung sebesar 29% dan peningkatan risiko stroke sebesar 32%. Para peneliti juga menemukan hubungan antara hubungan sosial yang buruk dan faktor risiko psikososial lainnya, seperti kecemasan dan tekanan pekerjaan.
Baca : Manfaat Kesehatan Bersepeda Setiap Hari
Sebanyak 35.925 catatan medis digunakan untuk penelitian ini. Studi mencatat terdapat total 4.628 penyakit jantung dan 3.002 kejadian stroke selama periode antara 3 hingga 21 tahun. Meskipun serangan jantung dan stroke meningkat karena isolasi sosial, analisis subkelompok tidak mengidentifikasi perbedaan gender.
Menurut pernyataan resmi American Heart Association, mengenai salah satu studi penelitiannya berjudul "Social isolation and loneliness are associated with about a 30% increased risk of heart attack or stroke, or death from either.”, disebutkan bahwa risiko isolasi sosial meningkat seiring bertambahnya usia karena faktor kehidupan, seperti menjanda dan pensiun.
“Hampir seperempat orang dewasa AS berusia 65 tahun ke atas terisolasi secara sosial, dan prevalensi kesepian bahkan lebih tinggi, dengan perkiraan 22% hingga 47%, " sebut peryataan tersebut. Demikian jebloknya hubungan sosial bisa mempengaruhi kesehatan kardiovaskular.
HATTA MUARABAGJA
Baca juga : Kaitan Kecukupan Vitamin D dan Kesehatan Jantung
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.