Setiap wanita berisiko terkena kanker ginekologi. Namun, ada beberapa faktor tertentu yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker ginekologi di antaranya riwayat keluarga, obesitas, usia, dan Human papillomavirus (HPV).
Diagnosis dan pengobatan dini sangat penting untuk pemulihan yang lancar. Saat dan ketika merasakan gejalanya, para ahli menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter dan menjalani tes yang diperlukan. Ini termasuk: pap smear yang dapat membantu mendeteksi kanker serviks dan rahim, pemeriksaan panggul yang memeriksa vagina, leher rahim, rahim, saluran tuba, ovarium, dan rektum, dan tes sampel jaringan endometrium yang memeriksa sel-sel abnormal atau tanda-tanda rahim kanker.
CDC merekomendasikan untuk mendapatkan vaksin HPV yang dapat mengurangi risiko kanker serviks, vagina, dan vulva. Vaksin ini direkomendasikan untuk siapa saja yang berusia 11 hingga 12 tahun, tetapi dapat diberikan mulai usia 9 tahun.
Selain itu, pemeriksaan rutin dapat membantu mendeteksi segala bentuk kanker dengan tepat waktu. Penting juga untuk mengenali tanda-tanda peringatan dan tidak menganggap enteng gejalanya.
HATTA MUARABAGJA
Baca juga : Limun Sarsaparilla Minuman Khas Jogjakarta yang Bisa Jadi Obat Sifilis
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.