Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tips buat Bisnis Online agar Bisa Bersaing di Pasar

Reporter

image-gnews
Ilustrasi bisnis online. shutterstock.com
Ilustrasi bisnis online. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jika sudah tahu prediksi produk terlaris untuk dijual secara online pada 2023,  kini tantangan terbesarnya adalah bagaimana memastikan produk yang Anda jual memiliki keunggulan dibanding toko online lain.  Melansir dari Business Small Trends, menawarkan produk yang tepat pada waktu yang tepat adalah salah satu aspek terpenting dalam penjualan yang sukses di bisnis online. Bahkan, sekitar 53 persen orang dewasa sekarang memulai pencarian produk di e-commerce dibanding hanya 23 persen yang memulai terlebih dulu dengan mesin pencari seperti Google atau Bing. 

Permintaan pasar yang tinggi tentu semakin banyak pula usaha online yang tumbuh dan berkembang sehingga menimbulkan persaingan yang semakin ketat dengan produk serupa. Alhasil, para pemilik usaha perlu menyiapkan strategi agar bisnis yang dijalankan dapat terus beroperasi dengan lancar dan keuntungan yang didapat semakin meningkat. Melansir dari Amazon, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan dalam menghadapi persaingan pada produk yang tengah tren. 

Riset produk 
Cari tahu apa yang dicari pembeli secara online dan identifikasi peluang di pasar. Salah satu cara terbaik untuk melakukannya adalah melalui riset manual untuk ide-ide yang sedang tren di e-commerce. Misalnya ketika hanya mencari "baju olahraga pria" di e-commerce, ada sekitar 4000 hasil. Sementara saat mencari “celana olahraga pria”, Anda kemungkinan hanya mendapatkan 600 hasil. Ini adalah contoh yang sangat disederhanakan tetapi trik kecil seperti itu dapat membantu menjelajahi kategori dan kemudian mempersempit produk yang ingin dipasarkan.

Selain itu, ketika suatu produk memiliki banyak kata kunci yang populer atau sangat dicari, itu merupakan indikator tidak langsung pembeli memang sedang mencari produk itu di e-commerce. Misalnya, jika 3-4 kata kunci teratas untuk suatu produk masing-masing memiliki sekitar 100.000 volume pencarian bulanan, maka Anda tahu produk tersebut populer. Namun, selalu pastikan Anda mencapai keseimbangan antara permintaan tinggi dengan persaingan ketat dalam kategori produk. 

Cara lain untuk mengidentifikasi produk dalam permintaan bisa melalui Best Seller di E-commerce. Anda juga bisa mencari kategori yang memiliki 3-4 produk penjualan terbaik di halaman pertama. Hal ini menunjukkan kategori tersebut tidak didominasi oleh satu penjual atau produk saja. 

Jual produk ramah lingkungan 
Berbicara tentang ramah lingkungan, ada peluang yang semakin signifikan bagi penjual dalam kategori keberlanjutan. Laporan menunjukkan 73 persen konsumen mencari opsi ramah lingkungan saat menelusuri produk pembersih rumah tangga dan perawatan pribadi.  

Persaingan dan ukuran pasar  
Sebagai penjual, Anda tidak ingin masuk ke dalam kategori yang tidak memiliki diferensiasi yang jelas dan persaingan yang sangat ketat. Memperkirakan ukuran pasar, menilai pemain top dalam kategori tersebut, dan kemudian membandingkannya dengan pesaing populer menjadi dasar strategi memasuki pasar. Penjual juga harus menilai setiap peraturan pemerintah atau pembatasan merek dagang yang terkait produk yang mungkin tidak mengizinkan Anda untuk menjualnya di toko online.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, saat mencoba mengukur persaingan dalam kategori tersebut, cobalah menganalisis ulasan produk serupa. Misalnya, jika pesaing yang menjual produk yang sama di e-commerce telah mendapatkan ribuan ulasan, ini merupakan indikator kategori tersebut sangat sulit disaingi.  

Pertimbangkan biaya  
Evaluasi biaya yang terkait setiap tahap perlu dilakukan saat meluncurkan produk baru yang populer dan sangat penting. Tetapkan produk dengan harga sedang, biasanya dibeli lebih impulsif daripada produk mahal, karena pelanggan biasanya tidak menghabiskan banyak waktu untuk membandingkan dan mengevaluasi kebutuhan akan produk ketika harganya tidak mahal. Tetapi, pada saat yang sama jangan memilih produk dengan harga sangat rendah karena konsumen mungkin mengasosiasikannya dengan kualitas produk yang buruk.  

Cari momentum dan frekuensi penggunaan  
Penting untuk memikirkan kapan produk akan memasuki pasar saat berencana meluncurkan produk baru. Bagian teraman adalah memilih produk yang memiliki permintaan sepanjang tahun dan tidak terpengaruh oleh fluktuasi musiman. Namun, penting juga untuk mengetahui waktu yang tepat untuk mulai menyusun strategi guna memanfaatkan permintaan saat produk berada di puncaknya. 

Jika ada tren perilaku yang mendapatkan momentum, pahami pada tahap apa permintaan itu dan buat keputusan berdasarkan kapan permintaan itu akan jenuh. Produk dengan frekuensi penggunaan yang tinggi, seperti bahan habis pakai, menghasilkan siklus pendapatan berulang yang lebih baik. Ini memungkinkan penjual untuk berinvestasi dalam produk, pengemasan, pasokan, dan mencari hal besar berikutnya dalam kategori tersebut. Misalnya, dalam skenario saat ini, produk suplemen dan kesehatan terus mengalami permintaan yang terus meningkat. 

Baca juga: Kiat Memanfaatkan Keranjingan Orang Belanja Online

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Teten Masduki Waswas Aplikasi Temu Masuk ke Indonesia seperti TikTok Shop: Khawatir Dampaknya ke UMKM

23 jam lalu

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (MenKopUKM) Teten Masduki saat ditemui di kantornya di gedung KemenKopUKM, Jakarta Selatan pada Senin, 7 Oktober 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Teten Masduki Waswas Aplikasi Temu Masuk ke Indonesia seperti TikTok Shop: Khawatir Dampaknya ke UMKM

MenkopUKM Teten Masduki mengatakan tidak mau Temu memasuki Indonesia dan merugikan UMKM seperti TikTok Shop tahun lalu. Ia mengungkap upaya kementeriannya menghalangi Temu.


Industri Tekstil Terpuruk karena Banjir Produk Impor, Asosiasi Minta Pemerintah Awasi E-commerce

1 hari lalu

Karyawan mencari kain pesanan di toko tekstil Pasar Cipadu, Tangerang, Banten, Kamis 5 September 2024. Ikatan Pengusaha Konveksi Berkarya meminta pemerintah awasi e-commerce untuk mengatasi banjir produk impor yang menyebabkan industri tekstil terpuruk.. TEMPO/Tony Hartawan
Industri Tekstil Terpuruk karena Banjir Produk Impor, Asosiasi Minta Pemerintah Awasi E-commerce

Ikatan Pengusaha Konveksi Berkarya meminta pemerintah awasi e-commerce untuk mengatasi banjir produk impor yang menyebabkan industri tekstil terpuruk.


Cerita Chef Devina Hermawan Bukunya Dibajak dan Dijual Murah di E-Commerce Seharga Rp2 Ribu

1 hari lalu

Chef Devina Hermawan membagikan tips mengatur keuangan keluarga untuk para ibu baru. (dok. ShopeePay)
Cerita Chef Devina Hermawan Bukunya Dibajak dan Dijual Murah di E-Commerce Seharga Rp2 Ribu

Devina Hermawan mengatakan pembajakan buku ini akan mematikan minat dan semangat calon penulis dalam negeri.


Penerbit: Masalah Buku Bajakan di E-Commerce Tidak Akan Selesai Tanpa Penegakan Regulasi dari Pemerintah

3 hari lalu

Ilustrasi buku/Foto: Pexels
Penerbit: Masalah Buku Bajakan di E-Commerce Tidak Akan Selesai Tanpa Penegakan Regulasi dari Pemerintah

Direktur Buku Mojok Aditia Purnomo menyatakan penjualan buku bajakan di e-commerce tidak akan selesai tanpa penegakan regulasi dari pemerintah


Dianggap akan Mengancam UMKM Indonesia, Apa Itu Aplikasi Belanja Online Temu?

6 hari lalu

Logo Temu (temu.com)
Dianggap akan Mengancam UMKM Indonesia, Apa Itu Aplikasi Belanja Online Temu?

Temu menawarkan berbagai produk dengan harga yang sangat murah karena menggunakan model bisnis Factory to Consumer (F2C).


GoTo Buka Lowongan Kerja 4 Posisi di Departemen Finance, Cek Rinciannya

11 hari lalu

Mitra layanan ojek daring Gojek menunjukkan logo merger perusahaan Gojek dan Tokopedia yang beredar di media sosial di shelter penumpang Stasiun Kereta Api Sudirman, Jakarta, Jumat, 28 mei 2021. Sejumlah mitra pengemudi Gojek berharap mergernya dua perusahan startup Gojek dan Tokopedia memberikan dampak positif bagi kalangan mitra dengan meningkatnya bonus dan insentif karena penggabungan tersebut telah meningkatkan nilai atau valuasi perusahaan. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
GoTo Buka Lowongan Kerja 4 Posisi di Departemen Finance, Cek Rinciannya

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) membuka lowongan pekerjaan empat posisi untuk Departemen Finance yang nantinya akan ditempatkan di Jakarta.


Live Streaming Kian Digemari, Shopee: Pembeli Berevolusi, dari Offline ke Online, dan Sekarang..

21 hari lalu

Logo Shopee. wikipedia.org
Live Streaming Kian Digemari, Shopee: Pembeli Berevolusi, dari Offline ke Online, dan Sekarang..

Senior Director of Marketing Growth Shopee Indonesia, Monica Vionna menyatakan pembeli saat ini menggemari cara belanja lewat live streaming.


Teten Pastikan Aplikasi Temu asal Cina Belum Daftar Izin: Baru Urus HAKI

29 hari lalu

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki usai menerima audiensi dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) di Gedung Smesco, Jakarta Selatan, Rabu, 24 Juli 2024. TEMPO/Bagus Pribadi
Teten Pastikan Aplikasi Temu asal Cina Belum Daftar Izin: Baru Urus HAKI

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Teten Masduki angkat bicara soal status aplikasi e-commerce asal Cina, Temu.


Profil Pinduoduo, Perusahaan Cina yang Disebut Bisa Mengancam Produk UMKM Indonesia

33 hari lalu

Pelaku lUsaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), membuat lukisan wayang secara tradisional. Dok. Bank BRI
Profil Pinduoduo, Perusahaan Cina yang Disebut Bisa Mengancam Produk UMKM Indonesia

Pinduoduo Inc. adalah perusahaan e-commerce asal Cina disebut bisa mengancam UMKM Indonesia


Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Penjual Mulai 16 September 2024

36 hari lalu

Logo Tokopedia. foto: Tokopedia
Tokopedia Naikkan Biaya Layanan Penjual Mulai 16 September 2024

Tokopedia menaikkan biaya layanan penjual mulai 16 September 2024. Kebijakan ini berlaku untuk penjual kategori apa saja?