TEMPO.CO, Jakarta - Beredar video viral di media sosial yang memperlihatkan pelaku pelecehan seksual di Universitas Gunadarma, Depok, Jawa Barat, diikat di pohon, ditelanjangi bahkan dicekoki air kencing.
Video tersebut sontak mengundang perhatian dari banyak warganet. Pria yang diduga pelaku pelecehan seksual tersebut disiram dengan air dan celananya diturunkan hingga dengkul. Selain ditelanjangi pelaku juga dicekoki air berwarna kuning yang diduga adalah air kencing. Lalu apa dampak bagi tubuh setelah meminum air kencing?
Baca : Merisak Pelaku Pelecehan Seksual, Ini Jeratan Hukum untuk Pelaku
Dilansir dari healthline, air kencing atau urine merupakan produk limbah yang tidak dibutuhkan tubuh. Ginjal yang bekerja sebagai filter, membuang kelebihan air dan produk sampingan dari aliran darah. Limbah ini dikirim ke kandung kemih sebagai urine.
Urine terdiri dari 96 persen air. Sisanya merupakan garam, amonia, dan produk sampingan yang dihasilkan selama proses normal tubuh. Ginjal mengirim urine ke kandung kemih melalui dua tabung yang disebut ureter. Saat kandung kemih penuh, ujung saraf mengirimkan sinyal ke otak bahwa sudah waktunya untuk mencari kamar mandi.
Oleh karena itu, urine mengandung bakteri seperti ekskresi tubuh lainnya. Disarikan dari webmd.com, beberapa bakteri bahkan dapat menyebabkan infeksi serius. Meminum urine dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Sistem kemih secara khusus berfungsi untuk menghilangkan zat beracun dari tubuh. Ketika zat berbahaya mulai menumpuk di tubuh, urine adalah salah satu metode utama yang digunakan untuk menghilangkannya.
Dengan meminum urin, artinya tubuh mengonsumsi racun yang secara eksplisit ingin dikeluarkan oleh tubuh itu sendiri. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan atau penyakit ginjal karena organ-organ ini harus bekerja lebih keras untuk menangani peningkatan konsentrasi zat beracun.
Selain itu meminum air kencing juga dapat menyebabkan mual, muntah, diare dan menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit yang mempercepat dehidrasi.
ANNISA FIRDAUSI
Baca : KSP Kawal Dugaan Persekusi dan Pelecehan Seksual di Universitas Gunadarma
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.