TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah riset dari Universitas Airlangga tahun 2021 menyebutkan perubahan jadwal kerja yang signifikan saat pandemi, stabilitas keuangan, kesehatan fisik, hingga kesehatan mental telah memberikan pengaruh yang cukup serius pada perilaku seksual pasangan Indonesia dan kualitasnya. Psikolog Inez Kristanti mengingatkan setiap pasangan pentingnya komitmen pada aktivitas seksual yang sehat dan bertanggung jawab sebab akan berdampak baik terhadap psikologis yang mempengaruhi fungsi dan performa seksual.
"Jika orang tersebut merasa aman dan nyaman ketika berhubungan, maka ini dapat membantu meningkatkan intimasi dan kedekatan emosional baginya dan pasangan. Inilah mengapa setiap pasangan perlu berkomitmen pada aktivitas seksual yang sehat dan bertanggung jawab," katanya.
Pasangan juga semakin eksploratif dalam menjawab kebutuhan seksual dan romantisme. Aktivitas movie and chill, cuddling, dan staycation adalah beberapa yang mulai digandrungi beberapa tahun ke belakangan.
Tidak terproteksi
Sayangnya, survei Pleasure Gap tahun 2022 oleh Durex, yang mayoritasnya adalah pasangan menikah, menemukan 49,53 persen responden menyatakan tidak setuju kondom perlu selalu digunakan. Padahal, aktivitas seksual yang senantiasa meningkat selama dua tahun ke belakang dan kerap tidak terproteksi merupakan aktivitas yang berisiko terhadap infeksi menular seksual (IMS), termasuk HIV/AIDS dan kehamilan yang tidak diinginkan.
Melihat fenomena tersebut, Durex berupaya mengedukasi masyarakat akan pentingnya aktivitas seksual yang sehat dengan penggunaan kondom sebagai alat kontrasepsi modern yang dapat melindungi dari IMS dan efektif mencegah HIV serta mudah ditemukan di mana saja. Durex’s Pleasure Gap Study pun menemukan 71,21 persen responden merasa terlindungi saat berhubungan seksual menggunakan kondom dan 59,81 persen merasa pengalaman seksual meningkat signifikan karena pasangan pakai kondom.
Baca juga: Benarkah Kurangnya Aktivitas Seksual Jadi Salah Satu Pemicu Gangguan Prostat?