Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Alasan Diet Berdasar DNA Lebih Dianjurkan Pakar

Reporter

Ilustrasi diet (pixabay.com)
Ilustrasi diet (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Perhatian buat yang sedang diet. Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik DKI Jakarta (PDGKI-Jaya), Ida Gunawan, mengatakan diet sesuai DNA lebih efektif dibandingkan sesuai golongan darah sebab terapi diet harus berbasis bukti.

"Pastinya diet sesuai DNA karena yang namanya kita memberikan advice ke pasien, terapi diet pasti harus evidence based, berbasis bukti sains, penelitiannya harus ada," kata Ida.

Menurutnya, saat orang menjalani diet sesuai golongan darah, dokter kebanyakan memberikan anjuran berdasarkan laporan keluhan yang dialami pasien.

"Jadi dokter mencatat apa keluhannya? Golongan darahnya apa? Misalnya A, makanan yang dikonsumsi apa? Misalnya banyak daging dan segala macam, data itu dicatat sama dokter," jelas Ida. "Kemudian, dokter mulai menghitung dengan melakukan uji statistik dan akhirnya mendapatkan bahwa orang dengan golongan darah A sebaiknya mengonsumsi lebih banyak daging." 

Perhatikan kasus
Berdasar bukti menurut Ida memiliki tingkatan-tingkatan. Beberapa yang paling baik di antaranya randomize dan clinical control study. Sedangkan laporan kasus berada di urutan paling bawah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Jadi kalau case report, itu evidence based-nya paling bawah. Kalau bicara mengenai penelitian berbasis bukti, cari yang (peringkatnya) A, kenapa harus cari yang B," paparnya.

Agar dapat mengetahui diet yang terbaik sesuai DNA, perlu dilakukan tes nutrigenomik. Salah satunya dengan Nutrigenme Life yang baru diluncurkan oleh Kalbe yang hasilnya dituangkan dalam bentuk laporan yang terdiri dari tiga kategori, yaitu diet, olahraga, dan metabolisme nutrisi. Untuk kategori diet, pasien akan melakukan pemeriksaan genetik yang fokus pada risiko obesitas dengan mengetahui profil genetik terhadap nutrisi-nutrisi, seperti gula dan karbohidrat, protein, serta lemak.

Baca juga: Kekurangan Vitamin B12 Bisa Memicu Paresthesia, Apa Itu?

Iklan

Berita Selanjutnya




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


3 Tip Perawatan Kulit Agar Sehat dan Glowing Menurut Ahli Kecantikan Selebriti

3 menit lalu

Ilustrasi wanita memijat wajah. Freepik.com/Diana.Grystsku
3 Tip Perawatan Kulit Agar Sehat dan Glowing Menurut Ahli Kecantikan Selebriti

Menurut ahli agar kulit sehat membutuhkan perawatan kulit sekitar 30 persen, tapi 70 persen lainnya adalah gaya hidup kita


Inilah Perbandingan Kandungan Nutrisi Kacang Mentah dan Kacang Panggang

18 jam lalu

Ilustrasi kacang tanah. Foto: Freepik.com/topntp26
Inilah Perbandingan Kandungan Nutrisi Kacang Mentah dan Kacang Panggang

Kacang mentah maupun yang telah dipanggang tidak memiliki perbedaan tingkat nutrisi yang besar.


3 Manfaat Pendidikan Pola Makan Shokuiku

2 hari lalu

ilustrasi makan bersama (pixabay.com)
3 Manfaat Pendidikan Pola Makan Shokuiku

Shokuiku diartikan sebagai pendidikan makanan dalam bahasa Jepang


5 Manfaat Makan Jagung bagi Kesehatan

3 hari lalu

ilustrasi pria makan nabati atau sayur  atau jagung (pixabay.com)
5 Manfaat Makan Jagung bagi Kesehatan

Apabila rutin dikonsumsi, jagung dapat memberikan sejumlah manfaat kesehatan. Apa saja?


Ingin Turun Berat Badan Cepat atau Lambat? Cek Dulu Penjelasan Berikut

3 hari lalu

Ilustrasi wanita menimbang berat badan. shutterstock.com
Ingin Turun Berat Badan Cepat atau Lambat? Cek Dulu Penjelasan Berikut

Penelitian menjelaskan alasan penurunan berat badan dengan cara cepat tidak lebih baik dari yang lebih lama. cek alasannya.


Identifikasi Risiko Penyakit Jantung Hingga Kanker dengan Tes Genetik

3 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Identifikasi Risiko Penyakit Jantung Hingga Kanker dengan Tes Genetik

Dalam upaya pencegahan, mengidentifikasi berbagai penyakit tidak menular seperti diabetes hingga kanker bisa dilakukan dengan tes genetik.


84 Persen Masyarakat di Asia Pasifik Akui Pentingnya Komunitas Dalam Jaga Kesehatan

6 hari lalu

Ilustrasi lari/herbalife
84 Persen Masyarakat di Asia Pasifik Akui Pentingnya Komunitas Dalam Jaga Kesehatan

Ada banyak tantangan yang harus dihadapi orang ketika ingin hidup sehat. 84 persen mengakui peran komunitas bisa bantu jaga kesehatan.


Manfaat Kesehatan Donor Darah Termasuk Bagi Para Pendonor Darah, Apa Saja?

6 hari lalu

Pegawai Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI saat mengikuti donor darah di Gedung DPD, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 27 September 2021. Kegiatan donor darah yang diikuti oleh anggota DPD dan pegawai ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-17 DPD RI. TEMPO/M Taufan Rengganis
Manfaat Kesehatan Donor Darah Termasuk Bagi Para Pendonor Darah, Apa Saja?

Donor darah bukan saja bermanfaat bagi orang lain, tapi baik pula bagi kesehatan pendonor darah. Kenapa?


5 Kombinasi Makanan yang Sebaiknya Tidak Dimakan Bersamaan

10 hari lalu

Ilustrasi wanita makan. Freepik.com
5 Kombinasi Makanan yang Sebaiknya Tidak Dimakan Bersamaan

Kombinasi makanan yang tidak tepat bisa menyebabkan penyumbatan di saluran pencernaan dan menurunkan penyerapan nutrisi.


Mutasi Gen di Balik Bibir Sumbing, Studi di Surabaya Temukan Satu yang Dominan

12 hari lalu

Seorang anak penderita Bibir Sumbing menuju ruang operasi di RS. Setia Mitra, Kamis (11/8). Sebanyak 15 anak yang berasal dari Sukabumi Jawa Barat menjalani operasi bibir sumbing gratis yang diadakan atas kerjasam Yayasan Citra Baru dan Kick Andy Foundation. TEMPO/Arnold Simanjuntak
Mutasi Gen di Balik Bibir Sumbing, Studi di Surabaya Temukan Satu yang Dominan

Studi untuk disertasi di Unair ini dipandang mendukung deteksi dan pencegahan dini kasus bibir sumbing ke depannya.