Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ketahui Kanker Limfoma seperti yang Diderita Ari Lasso, Bagaimana Gejalanya?

image-gnews
Ari Lasso menunjukkan chemo port yang telah dilepas dari tubuhnya. (Instagram/ari_lasso)
Ari Lasso menunjukkan chemo port yang telah dilepas dari tubuhnya. (Instagram/ari_lasso)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi Ari Lasso  pernah berbicara mengenai penyakit yang dideritanya. Ari mengakui kalau dirinya terkena kanker Limfoma.

Sebelumnya Ari pernah bercerita kalau dirinya harus dilarikan ke rumah sakit saat hendak syuting video musik lagu barunya. Ari harus menginap di rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan USG dan CT Scan. “Gue ke rumah sakit, habis dikasih obat penghilang rasa sakit, dokter penasaran, USG deh,” ujar mantan vokalis Dewa 19 ini.

Ari ditangani langsung oleh Rino Alvani Gani, profesor dan dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Premier Bintaro. Dokter Gani sempat menanyakan seberapa parah kondisi Ari saat terkena Covid. “Jadi ada sebuah infeksi besar atau cairan besar dicitrakan oleh USG di belakang lambung gue, diduga infeksi tersisa di limpa,” kata Ari menjelaskan hasil USGnya.

Kemudian, Ari Lasso telah merampungkan rangkaian pengobatan kanker limfoma yang dideritanya di rumah sakit. Ia pun memilih pulang sambil menuntaskan pemulihan di rumah, Selasa, 8 Februari 2022. 

Baca: Kanker Limfoma seperti Ari Lasso, Penyebab dan Jenisnya

Apakah Kanker Limfoma Itu?

Limfoma merupakan kondisi munculnya kanker yang dimulai pada sel-sel sistem kekebalan yang melawan infeksi, yang disebut limfosit. Sel-sel ini berada di sistem limfatik yang meliputi kelenjar getah bening, limpa, timus, sumsum tulang, dan bagian tubuh lainnya. Ketika menderita limfoma, limfosit berubah dan tumbuh di luar kendali.

Mengutip UPK Kemkes, terdapat dua jenis limfoma, yakni limfoma hodgkin dan limfoma non-hodgkin. Limfoma Hodgkin terjadi karena adanya mutasi sel B pada sistem limfatik, dengan hasil deteksi yaitu dengan adanya sel abnormal Reed-Stenberg dalam sel kanker. Sedangkan Limfoma Non-Hodgkin terjadi karena adanya mutasi DNA pada sel B dan sel T pada sistem limfatik.

Mengutip Cleveland Clinic, setiap tahun, sekitar 20 dari 100.000 orang didiagnosis dengan limfoma non-Hodgkin dan 3 dari 100.000 orang didiagnosis dengan limfoma Hodgkin. Meskipun sebagian besar limfoma muncul secara kebetulan, para ahli telah mengidentifikasi kondisi berikut yang dapat meningkatkan risiko, yakni:

1. Pernah terpapar virus, termasuk HIV (human immunodeficiency virus), Epstein-Barr (mononucleosis), dan virus human immunodeficiency virus sarkoma Kaposi.

2. Memiliki riwayat keluarga yang juga pernah mengalami limfoma.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Sistem kekebalan  terganggu atau dilemahkan oleh penyakit atau perawatan medis seperti transplantasi organ.

4. Memiliki penyakit autoimun. Penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara tidak sengaja menyerang tubuh alih-alih melindunginya.

5. Memiliki infeksi kronis tertentu.

Gejala Limfoma

Berikut ini adalah beberapa gejala dari limfoma, yakni:

  1. Pembengkakan pada kelenjar getah bening, yang biasanya terjadi pada leher, ketiak, dan lipatan paha
  2. Suhu tubuh naik dan turun
  3. Demam berulang dan keringat berlebihan pada malam hari
  4. Sesak nafas dan batuk
  5. Mudah lelah
  6. Pembesaran amandel
  7. Penurunan berat badan

Perawatan untuk limfoma bervariasi berdasarkan jenis limfoma yang dimiliki. Secara umum, pengobatan limfoma meliputi:

  • Kemoterapi: Ahli kesehatan menggunakan beberapa jenis obat untuk membunuh sel kanker.
  • Terapi radiasi: Terapi radiasi menggunakan sinar energi yang kuat untuk membunuh sel kanker atau mencegahnya tumbuh.
  • Terapi target: Terapi target menggunakan obat-obatan atau zat lain untuk menyerang sel kanker tanpa melukai sel normal.
  • Imunoterapi: Imunoterapi merangsang sistem kekebalan tubuh sehingga dapat lebih masif untuk melawan kanker. Perawatan dapat memicu produksi sel-sel pelawan kanker tubuh atau membantu sel-sel sehat mengidentifikasi dan menyerang sel-sel kanker.
  • Transplantasi sumsum tulang: Ahli kesehatan mencangkokkan sel punca dari sumsum tulang untuk menggantikan sel darah yang rusak dengan yang sehat.
  • Terapi sel T CAR: Perawatan ini menggunakan sel darah putih untuk membunuh sel kanker.

HATTA MUARABAGJA 

Baca juga: Chemo Port di Tubuh Ari Lasso Dicopot, Akhiri Rangkaian Pengobatan Kanker Limfoma

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

4 hari lalu

Ilustrasi makanan manis seperti cupcakes. Unsplash.com/Viktor Forgacs
10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.


OJ Simpson Meninggal, Kilas Balik Kasus Pembunuhan Mantan Istri dan Pencurian yang Melibatkannya

11 hari lalu

O.J. Simpson. Julie Jacobson-Pool/Getty Images
OJ Simpson Meninggal, Kilas Balik Kasus Pembunuhan Mantan Istri dan Pencurian yang Melibatkannya

OJ Simpson meninggal karena kanker prostat. Mantan atlet NFL ini dipenuhi kontroversi, antara lain dugaan pembunuhan dan lakukan pencurian.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

11 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

11 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


Olahraga 15 Menit Sehari Bantu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

16 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
Olahraga 15 Menit Sehari Bantu Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

Ternyata olahraga ringan selama 15 menit dapat meningkatkan kekebalan dengan meningkatkan kadar sel pembunuh alami bernama raising natural killer (NK)


Mengenal Multiple Myeloma, Kanker Darah yang Menyerang Sel Plasma

32 hari lalu

Dr. dr. Jeffry Beta Tenggara Sp.PD-KHOM dalam edukasi bertajuk Webinar Awam Untuk Tingkatkan Kesadaran Akan Penyakit Multiple Myeloma oleh Johnson & Johnson Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Kanker Indonesia dan dihadiri oleh sekitar 80 peserta pada Sabtu 23 Maret 2024/Johnson & Johnson
Mengenal Multiple Myeloma, Kanker Darah yang Menyerang Sel Plasma

Multiple myeloma juga dikenal sebagai kanker darah terbanyak di dunia setelah leukemia.


Cara Mengobati dan Mencegah Kanker Usus Besar

48 hari lalu

Ilustrasi kanker usus besar. shutterstock
Cara Mengobati dan Mencegah Kanker Usus Besar

Seorang dokter akan merancang rencana pengobatan yang terbaik sesuai dengan kondisi pasien kanker usus besar tersebut.


Pemeriksaan Kanker Paru dengan EFGR, Cek Kelebihannya

52 hari lalu

Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock
Pemeriksaan Kanker Paru dengan EFGR, Cek Kelebihannya

Pakar mengatakan pemeriksaan mutasi EGFR merupakan jenis yang dilakukan untuk kanker paru untuk menentukan pengobatan yang tepat.


Gejala Kanker Laring, Suara Parau sampai Sulit Menelan

59 hari lalu

Ilustrasi Pita suara. Shutterstock
Gejala Kanker Laring, Suara Parau sampai Sulit Menelan

Kanker laring bisa menyebabkan gejala suara parau karena letak kanker berada di pita suara. Cek gejala lainnya.


Pentingnya Terapi Psikologis pada Pasien Kanker Anak yang Sedang Kemoterapi

21 Februari 2024

ilustrasi kemoterapi (pixabay.com)
Pentingnya Terapi Psikologis pada Pasien Kanker Anak yang Sedang Kemoterapi

Selain terapi obat-obatan, terapi psikologis tak kalah penting untuk mendukung anak yang sedang menjalani kemoterapi karena kanker.