Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemicu Penyakit Paru Obstruktif Kronis, Bukan Cuma Menyerang Perokok

Reporter

image-gnews
Ilustrasi fibrosis paru-paru. Shutterstock
Ilustrasi fibrosis paru-paru. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPenyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah sekelompok penyakit paru-paru inflamasi kronis yang menyebabkan aliran udara terhambat dari paru-paru sehingga sulit bernapas. Penyakit paru ini biasanya menyerang perokok. 

Faktanya, penelitian terbaru menunjukkan setengah dari kasus PPOK di seluruh dunia disebabkan oleh risiko yang tidak terkait dengan tembakau. Justru penderita PPOK karena terpapar polusi udara, paparan asap atau gas di tempat kerja, dan penghirupan asap pasif. 

Dua kondisi paling umum yang termasuk dalam PPOK adalah emfisema dan bronkitis kronis. Gejala PPOK meliputi kesulitan bernapas, keterbatasan aktivitas, batuk, produksi lendir (dahak) yang berlebihan, dan mengi. Dr. Girish Jaywant, dokter dan konsultan masalah paru-paru di Mumbai, India, mengatakan, PPOK biasanya disebabkan paparan jangka panjang terhadap gas berbahaya atau partikel. Namun, sebagian besar penyakit ini dikaitkan dengan yang menikmati kebiasaan merokok. 

Tapi kini, bukti yang berkembang menunjukkan PPOK karena merokok hanya menyumbang 35 persen dari kasus secara global. Jaywant mencantumkan beberapa faktor risiko utama lain untuk PPOK pada perokok yang tidak merokok.

Perokok pasif 
Terpapar asap rokok juga dikenal sebagai perokok pasif dan dapat menyebabkan PPOK pada orang dewasa. 

Paparan bahan kimia dan asap 
Paparan debu, gas, dan asap di tempat kerja sangat terkait dengan risiko pengembangan PPOK. Paparan terus menerus juga dapat merusak paru-paru secara bertahap dari waktu ke waktu. 

Paparan polusi udara jangka panjang 
Saluran pernapasan memiliki paparan langsung ke lingkungan luar dan lebih rentan terhadap polutan di udara. Paparan berlebihan terhadap polutan ini dapat memperburuk gejala pasien dengan penyakit pernapasan yang sudah ada sebelumnya, seperti asma, dan bahkan membuka jalan bagi kasus penyakit pernapasan lain termasuk PPOK. 

Polusi udara dalam ruangan 
Biogas masih banyak digunakan di berbagai negara dan di rumah yang berventilasi buruk. Paparan asap ini terbukti merusak paru-paru. Selain itu, polusi udara dalam ruangan akibat pembakaran dupa dan obat nyamuk bakar juga berkontribusi terhadap PPOK. Bahkan, pembakaran satu obat nyamuk bakar di ruangan tertutup dapat menghasilkan tingkat polusi yang sebanding dengan 100 batang rokok. 

Faktor genetik 
PPOK dapat diturunkan dalam keluarga jika ada kekurangan genetik seperti alfa-1-antitripsin. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Semua hal di atas menegaskan PPOK bukan lagi hanya penyakit perokok tetapi juga ancaman diam-diam yang membayangi populasi umum. Dengan kemampuan untuk menyebabkan kerusakan permanen pada paru-paru, tindakan pencegahan dan intervensi tepat waktu sangat penting untuk penatalaksanaan serta pemahaman PPOK.  

Diagnosis PPOK pada bukan perokok 
Jika langkah pertama dapat mengidentifikasi faktor risiko PPOK, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi tingkat paparan dengan mendiagnosis dampaknya (jika ada) pada paru-paru. Untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan mengevaluasi tingkat keparahan penyakit sejak dini, mengunjungi dokter untuk meminta tes spirometri adalah tindakan terbaik. 

Diagnosis dini sangat penting dalam pengelolaan yang efektif penyakit pernapasan kronis ini. Spirometer adalah perangkat diagnostik yang mengukur jumlah udara yang dapat dihirup dan diembuskan serta waktu yang diperlukan untuk mengembuskan napas sepenuhnya setelah menarik napas dalam-dalam. Ini adalah tes fungsi paru standar emas dan rekomendasi panduan untuk diagnosis PPOK. Selain itu, ada beberapa tindakan pencegahan yang perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan paru-paru dengan lebih baik, meliputi: 

-Nonperokok dapat menurunkan risikonya dengan mencoba menjauh dari perokok.

 -Jauhi zona polusi udara, area dengan konsentrasi polutan dan debu yang tinggi, asap beracun, asap knalpot, dan bahan kimia kuat.

Jika tidak dapat dihindari, gunakan masker. Ini terutama berlaku bagi yang terpapar asap atau debu di tempat kerja seperti pekerja konstruksi.

Melindungi diri dengan menghindari pertemuan besar dan mendapatkan vaksin flu tahunan terhadap infeksi PPOK, yang belum ada obatnya tetapi dapat dikelola dan dicegah agar tidak bertambah parah. Langkah paling penting dalam memperlambat perkembangan PPOK adalah mengidentifikasi pemicu dan menjaga jarak aman darinya, berkonsultasi dengan dokter, dan mengkomunikasikan pemicunya. Diagnosis dini dan kepatuhan terhadap rencana perawatan yang ditentukan oleh dokter, diikuti gaya hidup sehat, dan pencegahan faktor risiko.

Baca juga: Kurang Gizi Perburuk Penyakit Paru Obstruktif Kronis

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

8 jam lalu

Warga berolahraga di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu 14 April 2024. Hari bebas kendaraan bermotor atau cara free day (CFD) masih ditiadakan di DKI Jakarta usai Lebaran 2024. Namun, sejumlah warga masih terlihat meramaikan kawasan Bundaran HI. TEMPO/Subekti.
IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

Jakarta, Medan, dan Makassar masuk dalam daftar survei Smart City Index 2024.


Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

3 hari lalu

Lalat buah. Kredit: Wikipedia
Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

Temuan lainnya adalah keturunan hibrida dari serangga yang salah pilih pasangan karena polusi udara itu kerap kali steril.


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

5 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

7 hari lalu

Sejumlah anggota ormas dari BPPKB tidur di lantai  saat menunggu pendataan setelah diamankan oleh tim pemburu preman Polres Jakarta Barat (21/9).  Tempo/Aditia Noviansyah
Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.


Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

10 hari lalu

Ilustrasi paru-paru basah. Foto : halodoc
Mengenali Tipe Penyakit Pneumotoraks seperti yang Dialami Winter Aespa

Winter Aespa alami pneumotoraks dapat berupa kolaps paru total atau kolaps sebagian paru saja. Berikut beberapa tipe penyakit ini.


Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

10 hari lalu

Winter Aespa. Instagram
Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?


Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

11 hari lalu

Winter Aespa. Foto: Kpop Wiki
Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Winter aespa menjalani masa pemulihan untuk penyakit pneumothorax, apa saja penyebab dan gejalanya?


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

15 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.


Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

15 hari lalu

Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock
Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

Gejala kanker paru pada bukan perokok bisa berbeda dari yang merokok. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai.


Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

21 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

Dokter menjelaskan batuk berkepanjangan selama dua minggu atau lebih adalah gejala utama TBC, waspadalah.