TEMPO.CO, Jakarta -Kenaikan berat badan umumnya disebabkan kurangnya olahraga ataupun perilaku mengonsumsi makanan. Selain itu, faktanya terdapat sejumlah kondisi tubuh tertentu yang juga dapat memicu kenaikan berat badan. Apa saja itu?
4 Kondisi Tubuh Tertentu
Hipotiroidisme
Hipotiroidisme merupakan suatu kondisi ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon tiroid yang cukup. kelenjar tiroid berada di dalam leher. kelenjar tiroid yang tidak cukup memproduksi hormon akan membuat metabolisme tubuh melambat, metabolisme yang melambat akan membuat tubuh bertambah gemuk. Gejala lain dari hipotiroidisme termasuk kelelahan, sembelit, kulit kering dan peningkatan kepekaan terhadap dingin.
Baca : Gaya Hidup Penyebab Berat Badan Naik Selama Pandemi
Depresi
Baca Juga:
Mengutip Web MD, tubuh orang yang sedang depresi seringkali memproduksi hormon kortisol lebih banyak, yang dapat menyebabkan lemak berkumpul di sekitar perut. Rasa lesu dan “keputusasaan” akibat depresi juga dapat menyebabkan emotional eating dan penurunan aktivitas fisik. Efek samping dari meminum obat anti depresi pun dapat mempengaruhi penambahan berat badan.
Narkolepsi
Narkolepsi merupakan gangguan sistem saraf yang menyebabkan rasa kantuk berlebih pada siang hari dan dapat membuat pengidapnya tertidur secara tiba-tiba tanpa mengenal waktu dan tempat. Selain dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, kondisi ini juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan.
Melansir healthgrades, sejumlah penelitian menemukan bahwa orang dengan narkolepsi seringkali memiliki kadar orexin yang lebih rendah, hormon yang memengaruhi cara tubuh menggunakan kalori.Orang dewasa dengan narkolepsi memiliki berat badan sekitar 15 sampai 20% lebih berat dari yang diharapkan, mengingat usia dan kebiasaan kesehatan mereka.
Menopause
Saat wanita melewati masa transisi menuju menopause, ovarium secara bertahap akan semakin sedikit menghasilkan estrogen. Penurunan kadar estrogen bisa memicu kenaikan berat badan, utamanya pada area sekitar pinggang. Setelah menopause, bahkan biasanya wanita kurus cenderung mendapatkan lemak perut. Terapi penggantian hormon bisa memperlambat kenaikan berat badan pasca menopause. Namun, terapi ini memiliki sejumlah resiko seperti kanker endometrium dan pembekuan darah.
HATTA MUARABAGJA
Baca juga : Cegah Kenaikan Berat Badan Setelah Lebaran dengan Buah-buahan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.