Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Meski Sinar Matahari Melimpah, Mengapa Orang Indonesia Masih Ada yang Defisiensi Vitamin D?

Editor

Nurhadi

image-gnews
Warga berjemur di bawah sinar matahari di Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 3 April 2020. Hal tersebut dilakukan warga untuk memperkuat imunitas tubuh selama wabah virus Corona. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Warga berjemur di bawah sinar matahari di Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 3 April 2020. Hal tersebut dilakukan warga untuk memperkuat imunitas tubuh selama wabah virus Corona. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu cara mencegah terjadinya defisiensi vitamin D adalah dengan mendapatkan asupan sinar matahari yang cukup bagi kulit. Meskipun begitu, di Indonesia, negara yang sangat kaya akan sinar matahari, defisiensi vitamin D tetap rentan terjadi pada masyarkatnya. Mengapa demikian?

Indonesia adalah salah satu negara tropis yang terletak di dekat garis ekuator. Hal ini menjadikan matahari sebagai pusat tata surya sering mampir ke Indonesia. Ketika matahari berada di garis ekuator, suhu di sekitarnya pun kian meningkat.

Dikutip dari penelitian berjudul Vitamin D sebagai Pencegahan Penyakit Degeneratif hingga Keganasan: Tinjauan Pustaka yang terbit di Jurnal Medula, studi yang dilakukan di Bekasi dan Jakarta mengenai defisiensi vitamin D mengemukakan bahwa terdapat prevalensi defisiensi vitamin D sebesar 50 persen pada wanita usia 45-55 tahun.

Penelitian yang dirilis pada 2019 itu membuktikan bahwa kedekatan tempat tinggal dengan garis ekuator tidak menjanjikan terbebas dari defisiensi vitamin D. Adapun status sebagai negara tropis sejalan dengan kemungkinan masyarakatnya kekurangan vitamin D.

Kurangnya paparan sinar matahari memang menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya defisiensi vitamin D. Lalu bagaimana bisa orang Indonesia kekurangan vitamin D?

Penyebab Defisiensi Vitamin D

Masih dikutip dari sumber yang sama, berikut adalah faktor-faktor penyebab masyarakat Indonesia masih mengalami defisiensi vitamin D:

1. Penggunaan tabir surya

Tabir surya adalah produk perawatan kulit yang dapat menyerap UVA dan UVB. Akibatnya, radiasi UVB ke dalam kulit jadi terhambat dan menghalangi proses perubahan 7-dehidrokolesterol  untuk menjadi vitamin D yang lebih aktif. Diketahui bahwa tabir surya menangkal proses tersebut hingga 98 persen.

2. Pigmentasi kulit

Semakin gelap warnanya, maka semakin tinggi pula kadar melanin pada kulit. Melanin adalah zat yang sama fungsinya dengan tabir surya, yakni menghambat radiasi UVB. Karena itu, orang-orang berkulit gelap membutuhkan waktu yang lebih lama untuk terpapar sinar matahari agar bisa memperoleh vitamin D secara maksimal.

3.  Pakaian tertutup

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di Indonesia, mayoritas orang khususnya wanita, menutup bagian-bagian tubuhnya dengan pakaian serba panjang karena alasan kesopanan. Hal ini sebenarnya membuat bagian-bagian kulit yang tertutup pakaian sulit mendapat radiasi sinar UVB. Akibatnya, kadar vitamin D yang terkandung pada bagian tersebut pun berbeda dengan bagian yang terpapar matahari secara langsung.

Penelitian yang telah disebutkan sebelumnya juga menjelaskan bahwa dibutuhkan minimal 20 persen bagian tubuh untuk terpapar matahari, sehingga vitamin D dalam tubuh tercukupi.

4. Memiliki gangguan pada ginjal

Ginjal yang mengalami kerusakan akan menghambat proses metabolisme vitamin D. Hal ini karena ginjal adalah organ yang berperan penting dalam pembentukan vitamin D.

Pasien gangguan ginjal kronik dapat semakin kekurangan vitamin D sebab mereka membutuhkan hemodialisis. Alat ini akan menyebabkan pasien mengalami ketidakmampuan mencukupi 1,25-dihidroksivitamin D. Efeknya adalah menghambat hormon paratiroid.

5. Obesitas

Orang yang memiliki berat badan berlebih atau obesitas lebih condong memiliki kadar serum vitamin D3 yang lebih rendah ketimbang yang berbobot ideal. Jumlah vitamin D yang didapatkan orang obesitas dari makanan dan sintesis kulit akan berkurang pada saat melakukan produksi.

Hal ini terjadi karena banyaknya vitamin D yang tidak dapat dilepaskan ke sirkulasi sebab adanya penurunan bioavailabilitas. Maka dari itu, menjaga berat badan agar tetap normal menjadi penting untuk menghindari terjadinya diferensiasi vitamin D.

PUTRI SAFIRA PITALOKA

Baca juga:  Inilah Tanda-tanda Seseorang Defisiensi Vitamin D

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Komite HAM PBB Soroti Isu Pembunuhan di Luar Hukum di Papua

2 jam lalu

Mahasiswa papua memegang poster bergambar penyiksaan oleh oknum TNI terhadap warga Papua mengikuti Aksi Kamisan 811 di seberang Istana Negara, Jakarta, Kamis 28 Maret 2024. Dalam aksinya mahasiswa Papua mengecam penyiksaan yang dilakukan TNI kepada warga Papua yang belakangan menajdi sorotan publik karena videonya tersebar di media sosial. Mereka menuntut pelaku dipecat dan dihukum sesuai perbuatannya. TEMPO/Subekti.
Komite HAM PBB Soroti Isu Pembunuhan di Luar Hukum di Papua

Komite HAM PBB membacakan temuan pelanggaran HAM di Indonesia, salah satunya isu extrajudicial killing terhadap orang Papua.


Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

2 jam lalu

Duta Besar RI untuk Federasi Rusia, Jose Tavares. ANTARA/HO-KBRI Moskow.
Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia


Bahaya Minum Air Kelapa Muda Secara Berlebihan, Kenaikan Gula Darah hingga Kelebihan Berat Badan

3 jam lalu

Ilustrasi kelapa muda (Pixabay.com)
Bahaya Minum Air Kelapa Muda Secara Berlebihan, Kenaikan Gula Darah hingga Kelebihan Berat Badan

Minum air kelapa muda secara berlebihan bisa menimbulkan risiko dan bahaya bagi kesehatan, antara lain kenaikan gula darah dan kelebihan berat badan.


Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

2 hari lalu

Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah dan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Jepang untuk Indonesia, Yasushi Masaki, di Jakarta, Selasa (19 Maret 2024). (ANTARA/HO-Kemnaker)
Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya banyak membuka lowongan kerja bagi warga negara Indonesia.


Warga Sehat dan Panjang Umur, Ini 10 Negara yang Diklaim Paling Fit di Dunia

3 hari lalu

Ilustrasi panjang umur. shutterstock.com
Warga Sehat dan Panjang Umur, Ini 10 Negara yang Diklaim Paling Fit di Dunia

Warga di 10 negara ini diklaim paling sehat di dunia, dengan banyaknya penduduk yang fit dan panjang umur.


Indonesia Kecam Serangan Teroris di Gedung Konser Rusia

5 hari lalu

Petugas pemadam kebakaran Rusia memadamkan api di tempat konser Balai Kota Crocus menyusul penembakan di Krasnogorsk, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. Sekelompok hingga lima pria bersenjata menyerang Balai Kota Crocus di wilayah Moskow, kata layanan darurat Rusia . Setidaknya 40 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam serangan teroris itu, kata badan intelijen Rusia, FSB. EPA-EFE/MAXIM SHIPENKOV
Indonesia Kecam Serangan Teroris di Gedung Konser Rusia

Indonesia mengecam serangan teroris yang terjadi di sebuah gedung konser dekat Moskow, Rusia,. Korban tewas mencapai 115 orang pada Sabtu


Resmi Terpilih Jadi Presiden RI, Inggris Ucapkan Selamat ke Prabowo Subianto

7 hari lalu

Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron bertemu dengan Perdana Menteri sementara Lebanon Najib Mikati (tidak terlihat) di Beirut, Lebanon 1 Februari 2024. REUTERS/Mohamed Azakir
Resmi Terpilih Jadi Presiden RI, Inggris Ucapkan Selamat ke Prabowo Subianto

David Cameron dan Duta Besar Inggris untuk Indonesia menyampaikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto yang terpilih jadi Presiden RI


Kesetaraan Gender, UNFPA Indonesia Serukan Isu Perempuan Jadi Prioritas

7 hari lalu

Tersangka kasus pencabulan anak di bawah umur, Suradi (20) bersama pasangannya dan keluarga berdoa usai prosesi pernikahan di kantor Satreskrim Polres Malang, Jawa Timur, Kamis 12 Maret 2014. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Kesetaraan Gender, UNFPA Indonesia Serukan Isu Perempuan Jadi Prioritas

UNFPA Indonesia berharap isu kehamilan di kalangan remaja dan pernikahan anak menjadi priortias Pemerintah karena dampaknya ke kesetaraan gender


Cara Menyimpan Kue Kering agar Tahan Lama

7 hari lalu

Warga binaan mengemas kue kering buatannya di Lapas Perempuan Kelas IIA, Sukun, Malang, Jawa Timur, Selasa 19 Maret 2024. Setiap bulan Ramadhan warga binaan di lapas tersebut membuat kue kering untuk parsel Lebaran dengan produksi berkisar 50 toples yang kemudian dijual ke berbagai toko maupun konsumen perorangan melalui pasar digital dengan harga Rp65 ribu hingga Rp85 ribu per toples. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Cara Menyimpan Kue Kering agar Tahan Lama

Kue kering bisa cepat tengik apabila tidak disimpan dengan benar. Berikut cara menyimpan kue kering.


Daftar 10 Negara Paling Bahagia di Asia, Tak Ada Indonesia

8 hari lalu

Turis berfoto di sebelah patung singa Merlion di kawasan pusat bisnis Singapura 6 Februari 2015. [REUTERS / Edgar Su]
Daftar 10 Negara Paling Bahagia di Asia, Tak Ada Indonesia

Singapura, Taiwan dan Jepang berada di peringkat 3 besar negara paling bahagia di Asia. Indonesia tak masuk dalam 10 besar.