TEMPO.CO, Jakarta - Karena belum bisa bicara, bayi tidak bisa memberi tahu orang tua ketika lapar. Biasanya, mereka mengekspresikan rasa lapar dengan menangis atau dengan gerakan.
Seiring bertambahnya usia, bayi akan mengembangkan tanda-tanda baru untuk rasa lapar dan kenyang. Memahami tanda-tanda tersebut penting untuk membantu mengetahui kapan dan seberapa sering memberi makan anak. Berikut beberapa contoh isyarat lapar dan kenyang yang mungkin ditunjukkan anak yang baru lahir hingga usia 5 bulan dan usia 6-23 bulan.
Baru lahir sampai 5 bulan
Anak yang baru lahir hingga berusia 5 bulan mungkin lapar jika melakukan hal berikut:
-Menempatkan tangan ke mulut.
-Memutar kepala ke arah payudara atau botol.
-Mengerutkan, memukul-mukul, atau menjilat bibir.
-Tangan terkepal
Anak mungkin kenyang jika:
-Menutup mulut
-Memalingkan kepala dari payudara atau botol.
-Tangan santai
Usia 6-23 bulan
Anak mungkin lapar jika melakukan hal ini:
-Meraih atau menunjuk ke makanan.
-Membuka mulut saat ditawari sendok atau makanan.
-Bersemangat ketika melihat makanan.
-Menggunakan gerakan tangan atau mengeluarkan suara untuk memberi tahu dia masih lapar.
Anak mungkin kenyang jika:
-Mendorong makanan menjauh.
-Menutup mulut ketika makanan ditawarkan.
-Memalingkan kepala dari makanan.
-Menggunakan gerakan tangan atau mengeluarkan suara untuk memberi tahu dia sudah kenyang.
Biarkan anak memutuskan berapa banyak makanan yang diinginkan. Anak tidak perlu menghabiskan satu botol atau semua makanan di dalam toples atau di atas piring. Makanan bukanlah hadiah atau hukuman yang baik.
Baca juga: Cara Mengenalkan Siang dan Malam kepada Bayi, Supaya Orang Tua Tidak Begadang