Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Kiat Sederhana Mengurangi Sakit Leher

image-gnews
Ilustrasi wanita pegal leher. Shutterstock
Ilustrasi wanita pegal leher. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sakit leher berakibat nyeri ketika digerakkan. Posisi bantal yang tidak menopang kepala dan leher secara tepat mengakibatkan otot leher tegang dan nyeri. Mengutip Spine Health, kepala dan leher yang menetap di satu sudut dalam waktu lama berakibat nyeri. 

Ketika otot, ligamen, dan persendian tertekan di luar batas normal berakibat sakit leher. Gerak leher yang tiba-tiba ketika tidur juga membuat ketegangan atau keseleo.

Cara mengurangi sakit leher 

1. Peregangan sederhana

Merujuk Vascular and Interventional Specialists of Prescott, peregangan sederhana membantu mengendurkan leher yang kaku. Menggerakkan leher secara melingkar membantu peregangan otot leher dan meningkatkan aliran darah. Rajin berolahraga berguna meredakan sekaligus mencegah nyeri leher.

Baca: Tak Hanya karena Aktivitas fisik, Nyeri Leher Juga Bisa Disebabkan Faktor Stres

2. Pijat leher

Memijat leher yang sakit dengan minyak esensial membuat otot leher menjadi relaks. Pijat bermanfaat meredakan kekakuan di leher yang sakit. Sebaiknya pijat leher dilakukan oleh orang yang ahli di bidangnya supaya tepat penanganan.

3. Memperbaiki posisi tidur

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tidur telentang menjaga tulang belakang dan leher tetap sejajar. Jika kaki bagian bawah terangkat membantu meredakan ketegangan leher dan otot. Pilih permukaan tempat tidur yang rata. Permukaan yang rata membantu memperbaiki postur tidur, dikutip dari Sleep Foundation.

4. Penyangga leher

Penyangga leher bermanfaat menjaga kestabilan posisi leher. Penyangga bermanfaat untuk leher yang sakit atau mengalami cedera. Namun, sebaiknya membatasi penggunaan penyangga leher. Maksimal tiga jam dan tidak lebih dari dua pekan untuk mengurangi risiko leher kaku yang menunda pemulihan.

5. Mengurangi stres

Stres meningkatkan ketegangan di leher membuat seseorang  berisiko mengalami nyeri. Sakit leher bisa makin lama pulih jika sering stres. Cara mudah dan sederhana mengendalikan stres mengelola teknik pernapasan atau dipadukan dengan meditasi.

Baca: Apa Itu Cedera Leher atau Neck Strain yang Dialami Lisa BlackPink?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kaitan Stres Bisa Membuat Rambut Beruban

1 hari lalu

Ilustrasi rambut beruban. Shutterstock
Kaitan Stres Bisa Membuat Rambut Beruban

Masih terlalu dini untuk mengetahui apakah mengurangi stres dapat memperlambat atau membalikkan munculnya uban prematur.


Tips Sehat Bermedia Sosial agar Tidak FOMO dan Bermasalah dengan Mental

4 hari lalu

Ilustrasi video viral atau media sosial. Shutterstock
Tips Sehat Bermedia Sosial agar Tidak FOMO dan Bermasalah dengan Mental

Pentingnya mengelola stres dengan mempelajari cara membangun hubungan lebih sehat di ruang digital menjadi solusi bijak bagi pengguna media sosial.


Fenomena Doom Spending, Psikolog: Belanja Impulsif karena Stres Akibat Beban Ekonomi

5 hari lalu

Ilustrasi belanja. Shutterstock
Fenomena Doom Spending, Psikolog: Belanja Impulsif karena Stres Akibat Beban Ekonomi

Psikolog Samanta Elsener menjelaskan bahwa fenomena doom spending yang sedang jamak dibicarakan akhir-akhir ini merupakan bagian dari kebiasaan belanja impulsif atau impulsive buying.


Benarkah Stres Bisa Bikin Gemuk?

5 hari lalu

Ilustrasi perempuan makan Burger (junk food). TEMPO/Subekti
Benarkah Stres Bisa Bikin Gemuk?

Stres bisa menyebabkan berkurangnya oksidasi lemak, proses pembakaran lemak menjadi tenaga. Artinya, Anda tak usah makan banyak untuk menjadi gemuk.


Cara Mempertahankan Gula Darah Normal

6 hari lalu

Ilustrasi tes gula darah penderita diabetes (pixabay.com)
Cara Mempertahankan Gula Darah Normal

Gula darah yang normal bisa mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan. Berikut adalah pentingnya menjaga gula darah agar tetap dalam batas normal.


Benarkah Stres Bisa Tingkatkan Gula Darah?

6 hari lalu

ilustrasi stres (pixabay.com)
Benarkah Stres Bisa Tingkatkan Gula Darah?

Stres ternyata berpengaruh kepada tingkat gula darah dan kesehatan mental.


Tidak Sakit tapi Sering Lesu, Penyebabnya dari Stres sampai Kegemukan

8 hari lalu

Ilustrasi wanita lesu. shutterstock.com
Tidak Sakit tapi Sering Lesu, Penyebabnya dari Stres sampai Kegemukan

Banyak hal yang bisa menguras energi meski seringnya kombinasi faktor tertentu yang membuat kita merasa lesu, termasuk stres dan kegemukan.


Kekhawatiran dan Kebiasaan yang Bikin Orang Sulit Tidur

10 hari lalu

Ilustrasi pria sulit tidur. shutterstock.com
Kekhawatiran dan Kebiasaan yang Bikin Orang Sulit Tidur

Survei menemukan ragam penyebab warga Amerika Serikat sulit tidur, termasuk kekhawatiran yang dirasakan dan kebiasaan pemicunya.


Kondisi Gugup dan Deretan Pemicunya

10 hari lalu

Ilustrasi gugup Freepik.com/Wayhomestudio
Kondisi Gugup dan Deretan Pemicunya

Kondisi gugup merujuk perasaan cemas atau tidak nyaman


Mengenali Perilaku Obsesi dan Risiko Buruknya

10 hari lalu

Ilustrasi pasangan bertengkar. Foto: Freepik.com/tirachardz
Mengenali Perilaku Obsesi dan Risiko Buruknya

Perilaku obsesi bisa membuat seseorang menjadi sangat cemas dan mengganggu kehidupan sehari-harinya