TEMPO.CO, Jakarta - Sad girl merupakan istilah yang sering digunakan untuk wanita yang sedang selalu sedih. Istilah ini populer secara global pada tahun 2015, namun baru populer di Indonesia pada tahun 2019-2020.
Sad girl berasal dari bahasa Inggris dimana sad artinya sedih, dan girl adalah wanita. Istilah ini dipakai untuk menyebut perempuan yang mudah bersedih, baik karena putus cinta ataupun diakibatkan hal-hal lainnya.
Mengutip dari laman Artefac Magazine, wanita-wanita ini akan menghabiskan waktu secara online untuk mengupdate status mereka di Instagram atau sosial media lainnya. Status ini berisi tentang perasaan mereka yang disampaikan dengan gaya estetik.
Baca : 7 Tanda Seseorang Adalah Sadboy
Beberapa status yang biasanya diupdate adalah selfie buram menangis di kamar mandi dengan teks yang tampak bermakna, caption tentang merindukan mantan pacar, gambar dengan motif tetesan air mata di pipi, pil dengan warna merah muda cerah dengan teks animasi bertuliskan "bertahan dengan kecemasan dan depresi" atau " 100 persen sedih”.
Tren ini diperdalam dengan munculnya lagu-lagu yang berisi narasi tentang perasaan patah hati. Salah satu penyanyi yang menciptakan lagu patah hati adalah penyanyi asal Amerika Lana Del Rey yang dikenal menghasilkan rekaman yang penuh dengan perasaan depresi dan membuat seolah-olah orang di dalamnya mengalami banyak kesengsaraan.
Istilah ini telah mengubah persepsi tentang arti menjadi wanita yang kuat dengan memikirkan kembali tindakan dan perasaan yang sebelumnya dianggap lemah dan mengubahnya menjadi kekuatan.
Sad girl bisa ditandai dengan pakaian dan tingkah laku mereka, dan sebagian besar dari mereka melakukan beberapa hal secara mandiri. Minat yang digunakan wanita-wanita ini untuk menciptakan tren tergantung pada ciri-ciri depresi remaja. Misalnya, wanita muda yang bergumul dengan penyakit mental.
Seorang artis yang berasal dari Los Angeles, Audrey Wollen, menciptakan Theory of Sad Girl. Teori ini berasal dari studi tentang budaya wanita yang ingin bunuh diri, yang akhirnya berkembang menjadi gagasan bahwa kesedihan wanita adalah agen politik yang terdiri dari ketidakmauannya untuk meminta maaf atas kesalahannya.
Teori ini mengusulkan "kesedihan rutin yang dialami wanita dan tekanan tubuh sebagai keadaan umum oposisi sosial atau politik." Teori Sad Girl ini didasarkan pada gagasan bahwa kesedihan seorang wanita dan kejenuhannya pada tubuh merupakan bentuk perlawanan yang aktif, otonom, dan artikulatif.
WINDA OKTAVIA
Baca : 5 Kiat Melepaskan Diri dari Perasaan Sedih dan Kecewa
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.