TEMPO.CO, Jakarta -Ibu hamil lebih rentan mengalami mabuk perjalanan. Karena pada dasanya mereka juga mengalami gejala mual dan muntah bahkan saat tidak dalam perjalanan. Sehingga guncangan dalam perjalanan dapat memperparah rasa mual dan muntah.
Melansir dari Vinmec, mabuk perjalanan daat hamil disebabkan oleh gerakan mobil yang terus menerus dengan kecepatan yang relatif lambat. Dan hal inilah yang menganggu keseimbangan di dalam telinga, di mana adanya ketidakkonsistenan gerakan yang diharapakan dengan gerakan aktual yang dirasakan oleh penyeimbang atau telinga. Inilah yang menimbulkan rasa mual dan pusing ketika dalam perjalanan.
Awas Efek Lanjutan Mabuk Perjalanan
Gejala dari mabuk perjalanan yang dialami oleh ibu hamil di antaranya merasa tidak nyaman dan mual, kelelahan, pusing, dan merasa lemah. Bahkan dalam kasus yang lebih parah, mungkin gejala yang terjadi seperti merasa sangat cemas, air liur meningkat, banyak berkeringat, mual, bahkan hingga muntah.
Baca : Tips Mencegah dan Meredakan Mabuk Perjalanan pada Anak
Gejala mabuk perjalanan ini biasanya akan hilang setelah perjalanan selesai dan mobil berhenti bergerak, namun dalam beberapa kasus dibutuhkan hingga tiga hari untuk gejala mabuk perjalanan hilang sepenuhnya.
Mabuk Perjalanan Mempengaruhi Janin?
Tidak masalah jika ibu hamil masih dapat makan dan minum setelah mengalami mabuk perjalanan, dan masih dapat berjalan serta melakukan aktivitas sehari-hari. Dengan istirahat cukup, maka tidak akan mempengaruhi kondisi janin.
Namun jika mual dan muntah terus menerus dan menganggu aktivitas sehari-hari, maka akan lebih baik untuk dilakukan intervensi medis. Oleh karena ini, akan lebih baik jika ibu hamil mempertimangakan jarak sebelum melakukan perjalanan.
Cegah dan Redakan Mabuk Perjalanan Ibu Hamil
Meminum obat pencegah mabuk perjalanan bisa dilakukan, seperti Diphenhydramine atau Dimenhydrinate 30 menit sebelum pejalanan. Obat ini tersededia di apotek tanpa resep dokter. Selain itu juga, ibu hamil dapat mengonsumsi vitamin B6 untuk mengurangi rasa mabuk dalam perjalanan yang disebabkan oleh kehamilan.
Dan hingga saat ini, belum ada penelitian yang membuktikan bahwa meminum pil pereda mabuk perjalanan dapat berdampak buruk bagi janin. Namun, obat apapun yang dikonsumsi tetap harus dipertimbangkan terutama selama trimester pertama.
FANI RAMADHANI
Baca juga : Menjelang Libur Natal dan Tahun Baru Penjualan Antimo Melonjak Lebih dari 130 Persen
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.