TEMPO.CO, Jakarta - Saat terjadinya resesi ekonomi, kita harus mempersiapkan strategi. Mengubah gaya hidup bisa jadi salah satu cara menghadapi resesi. Masyarakat semakin sadar bahwa memikirkan dana darurat lebih penting daripada menghabiskan dana untuk membiayai gaya hidup. Hal inilah yang kemudian disebut dengan frugal living atau gaya hidup frugal.
Dikutip dari laman Forbes, National Bureau of Economic Research (NBER), resesi dapat dikatakan sebagai penurunan signifikan dalam aktivitas yang tersebar di seluruh sektor perekonomian. Hal ini berlangsung lebih dari beberapa bulan, biasanya terlihat dalam PDB riil, penurunan pendapatan, lapangan kerja, produksi industri, dan penjualan grosir eceran.
Dilansir dari laman Kementrian Keuangan, gaya hidup frugal secara sederhana sering dimaknai sebagai gaya hidup hemat atau irit pengeluaran agar dapat menabung lebih banyak, bahkan cenderung dinilai pelit oleh sebagian orang. Secara luas, gaya hidup frugal adalah konsep dimana seseorang mengalokasikan dana yang dimiliki dengan kesadaran penuh, pertimbangan dan analisis yang baik disertai dengan strategi, serta pencapaian tujuan keuangan masa depan yang jelas.
Merujuk laman BFI Finance, terdapat 4 manfaat seseorang ketika menganut gaya hidup frugal. Berikut diantaranya :
1. Segera mencapai kebebasan finansial
Baca : 6 Tips Persiapan Keuangan Hadapi Resesi
Gaya hidup frugal akan mempercepat seseorang dalam mencapai konsep kebebasan finansial. Kebebasan finansial adalah kondisi dimana seseorang tidak harus bergantung pada orang lain dan tidak perlu ‘bekerja keras’ dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Artinya seseorang bisa dikatakan telah memiliki aset yang lebih dari cukup.
Hidup hemat mengajarkan seseorang untuk dapat mempertimbangkan keputusan keuangan dengan cermat. Jadi, seorang frugal akan menyisihkan banyak uang untuk ditabung atau diinvestasikan. Dengan demikian, konsep kebebasan finansial akan mudah dicapai.
2. Memiliki Lebih Banyak Peluang untuk Menabung
Seorang frugal akan memiliki lebih banyak uang yang bisa digunakan untuk menabung atau bahkan berinvestasi. Dengan tabungan yang lebih banyak, hidup akan lebih tenang dan memperbesar kemungkinan mendapatkan aset yang diinginkan dengan cepat.
3. Mengurangi Stres dan Tekanan Finansial
Dibandingkan hidup untuk memenuhi gengsi, lebih baik memilih hidup sederhana dengan menerapkan konsep hidup hemat. Orang yang hemat akan menyisihkan lebih banyak uang untuk ditabung dan diinvestasikan. Untuk itu, seorang yang menerapkan frugal tidak merasa khawatir berlebihan dengan kondisi yang tidak terduga. Karena umumnya mereka sudah memiliki dana darurat.
4. Baik untuk Lingkungan
Menjalani gaya hidup frugal akan membuat seseorang memiliki lebih sedikit barang. Dengan menahan impulsif negatif, seseorang akan mempertimbangkan beberapa kali untuk membeli barang-barang yang tidak terlalu dibutuhkan.
Dengan sedikitnya barang yang dimilikinya, maka akan memperkecil kemungkinan barang tersebut berakhir di tempat pembuangan sampah. Sehingga, secara tidak langsung, gaya hidup frugal bisa membantu mencegah kerusakan lingkungan.
MUHAMMAD SYAIFULLOH
Baca : Tabungan Emas Bisa Jadi Solusi Hadapi Resesi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.