Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Tips Parenting untuk Anak Remaja Penderita Diabetes

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Diabetes merupakan penyakit yang bisa menyerang tanpa mengenal usia dan di Indonesia, angka remaja penderita diabetes terus mengalami peningkatan dalam 10 tahun terakhir. Karena itu, orang tua harus mengetahui tips parenting agar dapat membantu anak mengatasi diabetesnya.

Baca : Suti Karno Amputasi Kaki Kanannya, Ini Cara Mencegah Amputasi Bagi Penderita Diabetes

Mengutip dari laman Kementerian Kesehatan, Data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan angka kasus diabetes pada anak usia 0-18 tahun mengalami peningkatan sebesar 700 persen selama jangka waktu 10 tahun. Jumlah kasus baru tipe-1 dan tipe-2 berbeda antar populasi dengan distribusi usia dan etnik yang bervariasi.

Masa remaja merupakan tantangan, tidak hanya untuk anak-anak tetapi juga untuk orang tua. Mulai dari pertumbuhan fisik, emosional hingga mental. Masa remaja adalah masa dimana prioritas anak tidak ditentukan karena merupakan masa pertumbuhan. Apalagi jika anak menderita diabetes, maka situasinya menjadi lebih kompleks. 

5 Tips

Tanggung jawab untuk menjaga kadar gula tetap terkendali dapat berdampak buruk pada anak. Karena itu, mengutip dari laman Times of India, ada beberapa hal yang harus diperhatikan orang tua agar anak menjadikan pengelolaan diabetes sebagai prioritasnya.

1. Remaja adalah pengambil risiko

Anak usia remaja mengambil lebih banyak risiko daripada kelompok usia lainnya. Perilaku berisiko ini termasuk konsumsi alkohol, penggunaan narkoba, dan aktivitas seksual tanpa pelindung yang akan memengaruhi perawatan diabetes. 

Tidak ada anak yang menginginkan kontrol yang berlebihan dalam setiap keputusan yang dibuat. Karena itu, sebagai orang tua tetap terlibat dalam perawatan diabetes dapat melonggarkan kendali untuk membuat anak merasa lebih bebas. Selain itu, ingatkan anak tentang pengobatan dengan cara yang penuh kasih.

2. Perjuangan untuk kemerdekaan

Anak remaja lebih suka mengambil keputusan secara mandiri. Meskipun orang tua ingin anaknya memiliki pendapat sendiri, namun sulit untuk melepaskan anak begitu saja di setiap keputusan. Selama menderita diabetes, orang tua ingin mengawasi anak mereka dan membantu mengelola diabetes yang merupakan fokus konflik.

Shikha Walia, pendidik diabetes dan ahli gizi senior di BeatO mengatakan, “Remaja tidak terbiasa mencatat asupan makanan atau mengatur kadar gula kecuali seseorang ada di sana untuk membuat mereka memahami kebutuhan dan membuat mereka bertanggung jawab. Bantu anak Anda dengan menanyakan di mana mereka membutuhkan bantuan dari Anda.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Menyesuaikan diabetes ke dalam kehidupan

Selama masa remaja, anak menganggap membangun kehidupan sosial lebih penting daripada perawatan diabetes. Jika anak terlalu sibuk untuk melakukan tugas-tugas perawatan diabetes, buatlah strategi agar sesuai dengan rutinitas hariannya. Orang tua bisa membantu dengan menghitung asupan karbohidrat atau membantu dengan asupan insulin.

4. Manajemen diabetes adalah prioritas

Menurut Shikha Walia, remaja adalah masa di mana anak-anak lebih fokus membangun kehidupan sosial, menyesuaikan diri dengan teman-temannya. Sehingga manajemen diabetes akan menjadi hal yang nomor dua. Karena itu orang tua harus mengarahkan anaknya untuk tetap memprioritaskan manajemen diabetesnya.

5. Perawatan diabetes itu rumit

Perawatan diabetes bisa dibilang sedikit rumit. Mulai dari pemantauan kadar gula secara konstan hingga pemeriksaan asupan karbohidrat. Banyak anak remaja yang tidak merawat diabetes sehingga berkembang menjadi lebih besar. Karena itu, melakukan tes HbA1c harus dilakukan sesering mungkin secara berkala. 

HbA1c yang meningkat dapat mempersiapkan orang tua dan anak untuk mengambil tindakan yang diperlukan, sedangkan HbA1c yang rendah menunjukkan bahwa pengendalian diabetes semakin baik dan dapat memberikan inspirasi untuk terus berusaha. Demikian beberapa tips yang perlu dilakukan para orang tua untuk anak remaja penderita diabetes.

WINDA OKTAVIA

Baca juga : Olahraga dan Makanan yang Dianjurkan untuk Penderita Diabetes

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Kontrol Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

6 jam lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Tips Kontrol Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

Spesialis mata membagi tips mengontrol diabetes demi menghindari gangguan penglihatan dengan cara paling utama dan sederhana.


Anjuran Konsumsi Hidangan Lebaran bagi Pasien Diabetes

10 hari lalu

Ilustrasi kue lebaran. Facebook.com
Anjuran Konsumsi Hidangan Lebaran bagi Pasien Diabetes

Pasien diabetes perlu berhati-hati dalam memilih hidangan Lebaran untuk menjaga kadar gula darah tetap normal tanpa lonjakan.


Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

11 hari lalu

Ilustrasi buah manggis (Pixabay.com)
Manfaat Buah Manggis bagi Penderita Diabetes, Begini Penjelasan Ilmiahnya

Buah manggis dengan rasa asam manis cocok dikonsumsi penderita diabetes. Mengapa demikian?


Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

13 hari lalu

Ilustrasi daging merah. Pixabay.com
Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?


Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

14 hari lalu

Fatin Shidqia. Dok. Istimewa
Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

Juara X Factor Fatin Shidqia mengaku tidak mengonsumsi daging sapi atau daging merah. Ternyata, kebiasaan ini punya banyak manfaat kesehatan.


Asupan Kalori yang Harus Diperhatikan Penderita Diabetes saat Lebaran

19 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Asupan Kalori yang Harus Diperhatikan Penderita Diabetes saat Lebaran

Spesialis penyakit dalam mengatakan konsumsi makanan saat Lebaran perlu memperhatikan kebutuhan kalori tubuh, terutama penderita diabetes.


Dokter Sarankan Penderita Diabetes Bawa Alat Cek Gula Darah saat Mudik Lebaran

27 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Dokter Sarankan Penderita Diabetes Bawa Alat Cek Gula Darah saat Mudik Lebaran

Penderita diabetes yang ingin mudik Lebaran disarankan membawa alat cek gula darah mandiri untuk mencegah perubahan gejala.


Hindari Gula Darah Naik, Jangan Langsung Tidur setelah Sahur

27 hari lalu

Ilustrasi Sahur. Shutterstock
Hindari Gula Darah Naik, Jangan Langsung Tidur setelah Sahur

Langsung tidur setelah sahur dapat berpotensi kenaikan gula darah di tubuh. Simak penjelasan spesialis penyakit dalam berikut.


Segala yang Perlu Dipahami Penderita Diabetes Terkait Puasa Ramadan

34 hari lalu

Ilustrasi tes gula darah penderita diabetes (pixabay.com)
Segala yang Perlu Dipahami Penderita Diabetes Terkait Puasa Ramadan

Wamenkes menjelaskan penderita diabetes tetap boleh puasa Ramadan asal bisa mengatur waktu minum obat dan rutin kontrol ke dokter.


Waspada Kadar Gula Darah Naik Saat Puasa, Berikut Tips Menjaganya Selama Bulan Ramadan

36 hari lalu

Ilustrasi tes gula darah penderita diabetes (pixabay.com)
Waspada Kadar Gula Darah Naik Saat Puasa, Berikut Tips Menjaganya Selama Bulan Ramadan

Selama bulan Ramadan, bagaimana menjaga kadar gula darah tetap normal?