Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Benarkah Merokok Dapat Meredakan Stres?

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi pria menghisap rokok.  REUTERS/Beawiharta
Ilustrasi pria menghisap rokok. REUTERS/Beawiharta
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak perokok aktif mengatakan bahwa rokok dapat meredakan stres yang mereka alami di kehidupan sehari-hari. Benarkah klaim tersebut?

Mengutip Smoker Help Newfoundland, merokok merupakan metode negatif dalam mengurangi stres sementara. Ini karena tembakau mengandung nikotin, obat psikoaktif yang dapat mengubah suasana hati.

Saat merokok, nikotin akan mencapai otak dalam waktu delapan detik. Untuk kemudian melepaskan dopamin di otak. 

Pelepasan dopamin ini memicu perasaan senang dan rileks. Dopamin juga meningkatkan konsentrasi, mengurangi kemarahan, dan melemaskan otot. 

Relaksasi spontan tersebut membuat tubuh mengalami kelegaan sementara dari stres. Sehingga orang yang merokok berkeyakinan rokok mengurangi stres dan kecemasan yang mereka dialami. 

Namun, ironisnya, efek tersebut dapat membuat tubuh mengalami peningkatan stres. Mental Health Foundation menyebut dosis nikotin yang teratur menyebabkan perubahan di otak dan membuat kecanduan. 

Ketika pasokan nikotin berkurang, tubuh akan mengalami gejala sakau. Akibatnya, seseorang akan semakin sering merokok dan sulit untuk berhenti. 

Pada gilirannya, merokok dalam jangka panjang meningkatkan berbagai risiko kesehatan. Di antaranya peningkatan tekanan darah dan detak jantung, otot menegang, dan penurunan pasokan oksigen ke tubuh dan otak. 

Cara Mengelola Stres yang Baik

Melansir Mayoclinic, berikut beberapa cara sehat mengelola stres:

1. Aktivitas fisik

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Aktivitas fisik dapat memompa endorfin yang memicu rasa nyaman dan kesejahteraan diri. Aktivitas fisik juga mendukung peningkatan fokus dan pikiran.

2. Meditasi

Meditasi membantu memusatkan perhatian dan menenangkan aliran pikiran negatif. Meditasi membantu seseorang menanamkan rasa tenang, damai, dan seimbang.

3. Lebih banyak tertawa

Tertawa membantu meringankan beban mental dan fisik pada tubuh. Sehingga bermanfaat dalam meredakan respons stres yang sedang dialami. 

4. Terhubung dengan orang lain

Kontak sosial adalah pereda stres yang baik. Karena dapat mengalihkan perhatian, memberikan dukungan, dan membantu mentolerir pasang surut hidup.

DELFI ANA HARAHAP

Baca juga: Merokok Turunkan Stres? Pikir Lagi! 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

20 jam lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

1 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

2 hari lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.


Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

2 hari lalu

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.


Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

3 hari lalu

Ilustrasi liburan (Pixabay.com)
Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

Ternyata terdapat berbagai faktor psikologis dan eksternal yang dapat membuat waktu terasa semakin cepat berlalu selama liburan.


10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

3 hari lalu

Ilustrasi pria makan sehat atau sayur. shutterstock.com
10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

Peradangan bisa memicu berbagai penyakit kronis bila didiamkan, seperti penyakit jantung dan kanker. Namun, ada cara untuk mencegahnya.


Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

3 hari lalu

Ilustrasi stres/bingung. Shutterstock.com
Bagaimana Bisa Stres Orang Tua Menyakiti Anak? Begini Kiat Mengatasi Self Harm

Tindakan ini dipandang sebagai cara untuk meluapkan rasa sakit dan stres psikologis hingga mengembalikan rasa tenang.


Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

5 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.


Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

5 hari lalu

Winter Aespa. Instagram
Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

10 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.